3. Lantai Ujian

Comincia dall'inizio
                                    

"ANJING DITINGGAL GW!! AAAKKHHHH!!"

 "Ini gimana cara masuknya woi. Aihhh..."

"Bentar... Kan illegular itu, masuk gerbang dengan sendirinya... Mmm apa ku dorong saja pintunya?"

"Dulu saat jadi Reina, guru langsung taruh aku ke lantai ujian. Gak ada lewat Headon..."

Syvhta frustasi, apakah dia harus menunggu cahaya datang atau gimana?

"Nunggu, langsung, nunggu, langsung, nunggu, langsung..." Sychta masih belom bisa memutuskannya.

"Hem, manual aja. Trobos slurr," Sychta berlari menuju gerbang menara, menendangnya dengan keras. Pintu terbuka dan tubuhnya perlahan di selimuti cahaya.


⚜﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎﹎⚜


Sychta POV

"Sudah cukup lama aku tidak kedatangan pengunjung. Hari ini 3 orang ya.." Ujar seseorang, ini pasti Headon. 

Aku segera bangkit dari tidurku. "Halo tuan."

"Halo nona, selamat datang di menara, nona mudaku." Ucapnya dengan riang. Heh, apakah dia senang ada 3 irregular datang hari ini? Sepertinya iya.

"Namaku Headon, penjaga lantai dasar menara ini. Siapa namamu, nona?" Headon memperkenalkan dirinya. Mmm, aku mau memperkenalkan diriku dengan nama palsu... Boleh gak yah?

Bentar, jahil dikit boleh dong?

"Namaku... Jika kau menginginkan namaku, jawabannya berada di atas sana," ucapku sambil menunjuk bagian atas. "Hanya itu yang bisa saya katakan," lanjutku sambil tersenyum. Hehehe, asik banget.

Headon yang mendengarnya hanya menyeringai. Kok aku merinding? "Hmm nona yang menarik, apa tujuanmu kemari?"

Oh? Dia tidak menanyakan namaku lagi, baguslah.

"Aku mau mencari Kak Bam! Apakah anda melihatnya? Tolong jawab ya/tidak saja," 

"Hem... Oh irregular yang barusan. Dia pemberani dan memiliki tekad yang kuat, dia akan menjadi monster," ucapnya sambil menyeringai.

Aku yang mendengarnya juga ikut menyeringai, "hoho tentu saja. Kakakku yang terhebat!"

"Sepertinya nona sudah mengetahui banyak tentang menara ya."

"Oh tentu saja! Berkat sampah, aku jadi tau semuanya," ujarku sambil melirik sebuah kurungan tempat di mana Rachel berada. "Hehe, orang lemah sepertinya pantas mati... Kak Rachel... Oh tidak... Maksudku pengkhianat."

Aliran shinsu sampah sangat tipis. Aku sempat kesusahan merasakannya, huh mau masuk menara tapi aliran shinsunya dikit. Nekat sekali sampah buangan kita ini.

Headon sepertinya cukup terkejut dengan penuturanku. Oh ayolah, tidak usah sampai terkejut lagi. Simpan rasa kejutmu ketika aku menghancurkan bolanya!

"Tidak ada lagi yang akan saya katakan. Nona, jalankan ujian lantai ini dan bertemulah dengan kakak anda." Ujar Headon yang menampakkan sebuah penjara besar berisi belut dan satu bola hitam di jauh sana.

"Bolanya dihancurkan bukan? Oke!" Ucapku berlari memasuki penjara itu. Menghindari serangan belut yang gesit.

Seharusnya dia sudah cukup terluka karena Bam, apa mungkin dia disembuhkan?

"Hm... Ini mudah..." Aku langsung menghasilkan 10 bang dan mengarahkannya pada belut itu. Kena! Dengan cepat aku lari menuju bola itu, menyelimuti tanganku dengan aliran shinsu yang cukup padat. Setelahnya aku berada jauh dari bola.

Yes! I'm the twin sister [Tower of God]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora