6. Plan two starting~

860 116 26
                                    


Setelah kejadian saat SMA itu, Megumi melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghindari Gojo. Pria itu berhasil membuatnya kesal di setiap kesempatan.

Bahkan setelah mereka menjadi rekan kerja, tidak ada yang berubah. Saat Gojo ada kelas di pagi hari, Megumi akan mengganti jadwal menjadi siang hari. Paling tidak itu membuat mereka tidak sering bentrok.

Sayangnya Gojo tidak berperilaku sama sepertinya. Bukannya menghindar, pria itu selalu berusaha untuk menjahilinya...

Dia masih ingat Gojo yabg meledeknya saat terkunci bersamanya di ruang guru malam hari atau saat pria itu memindahkan barang-barangnya. Pada hari dia pergi ke kantor dan melihat itu, dia harus segera keluar dari ruangannya untuk menghindari berteriak pada pria itu. Dia sukses besar untuk tidak melakukan sesuatu yang bodoh, seperti membunuh Gojo.

Semua upayanya itu berhasil, paling tidak sampai awal musim dingin tahun keempat dia mengajar. Kala itu, salju mulai turun, dan membentuk lapisan tipis di atas lapisan es yang sudah licin. Pagi itu, dia keluar dari asramanya pada waktu yang hampir bersamaan dengan Gojo, dan bukannya memakai sepatu bot, dia memakai sepatunya yang biasa.

Megumi memelototi Gojo saat mereka berdua tidak sengaja bertemu di pintu asrama, kemungkinan keduanya mau menuju ke kedai makanan yang sama di dekat sekolah. Dia langsung berlari, berupaya untuk menjauh dari Gojo lebih cepat, seolah-olah mereka tidak menuju ke tempat yang sama.

Tapi kemudian, dia terpeleset di atas es.

Gojo membeku beberapa detik sebelum Megumi mengeluarkan sedikit teriakan kaget, dan membuat instingnya muncul. Tentu saja, alih-alih hanya meraih tangan Megumi untuk menenangkannya, dia malah mengulurkan kedua tangannya dan memeluk tubuh pria itu erat sebelum dia menyentuh tanah. Mereka jatuh diatas tanah berdua dengan posisi Megumi berada diatasnya. Jarak antara mereka hanya terpaut beberapa senti.

Megumi terkejut. Tangannya saat ini sedang memeluk dada Gojo. Rona merah mulai timbul di wajahnya dan dia langsung memberikan tatapan tajam pada pria dibawahnya.

"Gojo. Lepaskan aku." tanya Megumi, suaranya meninggi. Dia masih tampak agak terkejut dengan apa yang telah dia lakukan.

Gojo hanya berdiri di sana dan memeluknya, menatap mata hijau Megumi yang begitu cantik.

Tidak mendapat respon, Megumi akhirnya berdehem, dengan gugup memegang erat syal rajutan hijau gelapnya, dan berbicara lagi, kali ini dengan suara yang lebih lembut karena malu.

"Gojo . Kurasa aku bisa berdiri lagi."

Gojo menarik napas panjang dan mengangguk, menggumamkan "Padahal aku masih ingin memeluk Megumi" saat dia menurunkannya dengan hati-hati.

Megumi tidak berhenti menatap pria itu. Dia tampak kebingungan apa dengan yang dia rasakan tadi. "Ah," dia menjawab lirib, "Aku akan pergi- Uh. Kerja. Ya, kerja."

Gojo sendiri hanya bisa diam melihat Megumi berjalan ke sekolah dan pergi. Dia tidak sepenuhnya yakin bagaimana memproses apa yang baru saja terjadi.

Megumi terasa hangat dalam pelukannya. Hangat, dan lembut. Pria itu menatapnya dengan mata lebar yang membuat lututnya lemah, dan bulu mata pria itu yang sangat lentik sungguh indah, dan pipi Megumi yang sedikit memerah karena kedinginan dan-

Oh. Tidak tidak tidak tidak.

Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri sejak SMA bahwa dia tidak boleh jatuh cinta pada Fushiguro Megumi.

Dan kejadian ini tidak akan merubahnya.

=====================

Untungnya (atau mungkin, yang mengecewakannya), Gojo tidak perlu sengaja menghindari Megumi, karena pria itu selalu melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menghindarinya. Kecuali saat rapat guru, dia tidak melihatnya selama dua minggu. Sepertinya Megumi membeli alat pembuat kopi atau memutuskan untuk berhenti minum kafein, karena dia bahkan berhenti pergi membeli kopi kesukaannya di pagi hari.

Gojo berkata pada dirinya sendiri bahwa itu bagus, walaupun hatinya berteriak sebaliknya. Perasaannya pada Megumi sebelum kejadian es itu jauh lebih mudah dan lebih masuk akal daripada apa pun yang ada di hatinya sekarang.

"Gojo-sensei?"

Kepalanya mendongak untuk melihat salah satu muridnya, seorang anak kelas satu dengan rambut merah muda berdiri di ambang pintunya.

Dia tidak sering merasa terikat dengan siswanya, tetapi Yuuji pengecualian. Dia adalah anak yang baik, jauh lebih dewasa daripada kebanyakan teman-temannya, dan keterampilan soccerernya sangat luar biasa untuk anak seusianya. Ditambah lagi, dia tampaknya adalah salah satu dari sedikit orang yang dihargai oleh Megumi, dan untuk beberapa alasan, hal itu mendapat sedikit rasa hormat darinya.

Yuuji memberinya senyuman, dan melambaikan tangannya ke kantornya sebelum muridnya itu menggaruk kepalanya sendiri dengan gugup. Senyum yang dikenakan Gojo memudar, dan matanya menyipit. 

"Yuuji~ semuanya baik-baik saja ?"

"Yah, tidak ada apa-apa, Gojo-sensei. Hanya saja ini akhir tahun dan kami sekelas ingin wisata sekarang, dan kami berpikir untuk pergi sendiri, tetapi tampaknya kami membutuhkan seorang pembimbing," Yuuji berhenti, dan tersenyum, "Bagaimana kalau Gojo-sensei yang menemani saja ? Sensei tidak perlu melakukan apa-apa - kami hanya perlu ditemani."

Setelah berpikir sejenak, Gojo bertanya, "Sekarang juga ?"

Yuuji mengangguk cepat, ekspresi penuh harapan tampak di wajahnya.

Yah...itu bukan hal buruk. Plus, setidaknya itu akan membuatnya berhenti memikirkan pria manis yang merupakan rekan kerjanya sendiri. Dia menarik napas dan mengangguk. "Tentu saja~"

"Bagus-bagus," Yuuji menyeringai, wajahnya praktis bersinar karena kegembiraan, dan walau Gojo mulai curiga ada sesuatu dibalik rencana wisata ini saat melihat itu, anak itu tampak terlalu bahagia untuk dikecewakannya.

Jadi, Gojo menghela nafas, dan berkata, "Baiklah, aku akan ke sana dalam sepuluh menit. Apakah kalian mau kue ?" Dia melirik jam dinding dan memutuskan dia punya waktu untuk teleportasi ke dekat kedai kesukaannya dan membeli kue disana.

Tetapi Yuuji menggeleng. "Oh, tidak, sensei. Fushiguro sensei bilang dia sudah membawanya, jadi-"

Sial. Senyum di muka Gojo langsung jatuh saat mendengarnya. Pikirannya melanglang buana, tidak menyadari Yuuji yang sudah berhenti bercerita dan sekrang menyeringai.

.

Plan 2 : Membuat Mereka lebih dekat dengan piknik bersama : dimulai


TBC or not ?

Silahkan Vote jika ingin dilanjut


Saya izin promosi ff Gojo x megumi baru saya dibawah

Saya izin promosi ff Gojo x megumi baru saya dibawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[BL] Enemies to LoversWhere stories live. Discover now