009

5 1 1
                                    

Pagi pagi sekali Aqiel sudah ada dirumah Hera, bahkan bunda nya bilang Hera belum bangun pagi ini. Aqiel berniat untuk mengajak Hera berangkat sekolah bersama pagi ini.

"Assalamualaikum" Aqiel memencet bel rumah Hera beberapa kali.

Tak lama kemudian bunda Hera pun datang dan membuka pintu nya.

"Nak Aqiel? Ada apa ya?"

Aqiel mengulurkan tangan nya, ia mencium punggung tangan bunda Hera.

"Hera ada tante? Mau diajak berangkat sekolah bareng"

"Belum bangun sepertinya, coba kamu yang bangunin ya? Kamu tau kamar Hera kan?"

"Aduh hehehe, nggak tau tante"

"Owalah, yasudah masuk dulu nanti tante tunjukkan" Bunda mempersilahkan Aqiel masuk kerumah nya. Beliau memberitahukan bahwa kamar Hera ada di lantai dua dan terletak tepat di depan tangga dan ada kamar mandi di sebelah nya.

"Owhh iya tan, Aqiel naik ya tan"

"Iya, silahkan"

Aqiel berjalan menuju tangga, menaiki satu persatu anak tangga di bawah nya. Sesampainya di atas, ia melihat kamar yang masih tertutup rapat di sebelah kamar mandi dan tepat di depan tangga, Aqiel mencoba mengetok pintu kamar itu tapi tidak ada jawaban dari Hera.

"DIPANGGIL AJA HERA NYA, QIEL" Bunda teriak dari bawah.

Aqiel mulai memanggil manggil nama Hera sambil terus mengetok pintu kamar nya.

"Heraa? Ra? Sekolah Ra"

Hera terbangun, ia sedikit bingung karena biasanya yang memanggil nama nya setiap pagi adalah suara perempuan, tapi kali ini ada suara laki laki di depan kamar nya.

"SIAPAAA" Hera teriak dari dalam kamar nya.

"Ck, sekolah cepet keburu kesiangan"

"SIAPA SIH, NGAPAIN DI DEPAN KAMAR GUE-" Hera membuka pintu kamar nya, mendapati Aqiel yang sedang berdiri tegak di depan kamar nya itu.

"A-aqiel, lo kok disini?"

"Gak usah banyak tanya, cepet mandi ntar kesiangan"

"Apasi-"

"Duh, lo berangkat sama gue Hera Alzayara"

"Ohh bilang kek, oke oke tunggu ya 20 menit"

"Lemot" Aqiel memutar bola mata nya, ia kembali turun ke bawah untuk menunggu Hera bersiap siap pergi ke sekolah.

Ia duduk di salah satu anak tangga, menunggu Hera sambil mengamati setiap sudut rumah Hera yang tertata sangat rapih dan terlihat nyaman.

Andai suasana rumah gue begini..

Bunda yang melihat Aqiel duduk di tangga pun menyuruh nya untuk duduk di sofa saja, bunda juga sudah menyiapkan roti isi selai coklat dengan susu hangat di samping nya.

"Nak Aqiel duduk nya di sofa aja, ini sarapan nanti dimakan ya"

"Loh tante, gak usah repot repot gini"

"Ndak papa, dimakan ya nanti Hera nya juga suruh makan. Tante tak ke kamar sek" Ucap bunda dengan logat Jawa nya.

"Iya tante, makasih banyak ya"

"Iya, sama sama"

Aqiel duduk di sofa besar yang terletak di dalam ruang keluarga Hera, sudah 20 menit lebih Aqiel menunggu tapi Hera tidak kunjung turun juga. Aqiel berniat untuk memanggilnya lagi. Baru saja berdiri, suara langkah kaki dari tangga sudah terdengar di telinga Aqiel.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

G A M O N   [ON GOING]Where stories live. Discover now