Phantom

1.9K 378 122
                                    

Sekarang mereka berada di depan gedung kosong berlantai lima.Sepertinya itu adalah salah satu gedung yang sudah terbengkalai dan tidak dipakai lagi.

“Baiklah,kalau begitu, ayo kita masuk”Ucap Alberu

Kriet

‘Entah kenapa...firasatku tidak enak,apa lebih baik…….aku kembali..’

Grep

“Cale,apa kau baik-baik saja?” Ucap Choihan yang baru saja menggenggam tangan Cale.

“Ah,tadi sepertinya aku melihat sesuatu bergerak” Ucap Cale sambil melepaskan genggaman Choihan.

“Apa?! Dimana? Aku tidak merasakan sesuatu di sekitar sini” Ucap Choihan sambil memindai sekeliling mereka.

“Tidak usah pikirkan itu.Ayo kita cepat jalan” Ucap Alberu

Tap

Tap

Mereka sekarang berada di lantai 5 gedung itu,di depan mereka ada sebuah pintu yang lumayan besar. Dari tadi mereka berjalan menyusuri gedung itu,mereka sama sekali belum menemukan apapun.Jadi,sekarang mereka sedang mencoba ruangan terakhir yang belum mereka telusuri.

Ceklek

Mereka mulai membuka pintu dan memasuki ruangan itu. Ruangan itu sangat besar,tapi pada saat yang bersamaan sangat sepi. Mereka bisa melihat sebuah kursi goyang yang berada di depan sebuah cermin besar dengan rak buku tua di sampingnya.

Itu lumayan aneh untuk ruangan sebesar aula perjamuan tapi barang-barang disana bisa dibilang sangat minim. Mungkin penghuni sebelumnya sudah mengambil barang yang mereka perlukan dan meninggalkan sisanya disini pikir mereka.

Tapi,masalahnya……

Terlalu banyak cermin di ruangan itu. Dinding ruangan itu dipenuhi oleh cermin dengan berbagai ukuran dan bentuk. Bisa dibilang,selain sebuah kursi dan rak buku,seluruh ruangan itu diisi oleh cermin.

“Wow,ini sedikit menakutkan” bisik Cale

“Jadi,apa yang sebenarnya kita cari disini?”Tanya Choihan

“Entahlah,di layarku semuanya masih tanda tanya,bagaimana dengan milik kalian?” Tanya Alberu.

““Sama””

“Baiklah,untuk sekarang kita lihat dulu apa yang akan…..”

KRIET

KRIET

KRIET

Alberu tidak sempat menyelesaikan perkataannya,dia menoleh ke sumber suara dan melihat kursi goyang itu mulai bergerak seolah-olah ada yang mendudukinya.

“Baiklah,bisa jadi itu angin” Ucap Cale

“Tapi,dari tadi tidak ada angin disini,bahkan kalau ada, aku tidak yakin itu cukup kuat untuk menggoyangkan kursi itu” Jelas Choihan

“Apa hanya aku,tapi aku merasa sedikit kedinginan disini” Ucap Alberu.

Itu benar,kalau dirasakan sekarang,sepertinya suhu ruangan ini semakin lama semakin menurun.

“Cale,apa kau kedinginan?” Ucap Choihan sambil mulai melepas jubah miliknya.

“Tidak,aku baik-baik saja,kau bisa memakai jubahmu”Ucap Cale,memang dia merasa sedikit kedinginan,tapi dia tidak mau merepotkan Choihan,jadi dia menolak tawarannya.

“Cale,bisakah kau membuat pencahayaan,ruangan ini semakin lama semakin gelap” Ucap Alberu.

Mendengar ucapannya,Cale segera melihat sekelilingnya. Memang ruangan itu semakin gelap,mereka bahkan sudah tidak bisa melihat kursi itu lagi. ‘Apa sudah malam’ pikir Cale.

Noble Trash Point of ViewWhere stories live. Discover now