fanboy

18 16 2
                                    

___________________________________________________________________________________

  Suasana malam Hari ini sangatlah damai bagi seorang hari, apalagi saat mentap bulan purnama di atas balkon. Hari tinggal bersama seorang adik Yang bernama Haya, Haya yang masih duduk di kelas sembilan SMP sering kali membuat hari tertawa dan bahagia karena sifatnya yang begitu lucu.

Ayah dan ibunya hari sudah meninggal dunia sejak kejadian dua tahun yang lalu, pesawat yang di tumpangi mereka terjatuh di laut karena keadaan cuaca yang buruk.
Sejak saat itu demi mencukupi kebutuhan nya untuk sehari hari, hari mengunakan kerja paruh waktu.

Dengan usahanya sekarang ini, hari bahkan bisa membuka modal usaha tokoh baju, walaupun kecil setidaknya kebutuhan mereka bisa tercukupi.

Tidak lama kemudian haya datang dengan sembringah." Kakak besok  Teman nya haya akan datang di rumah!"

Mendengar itu Hari kaget." Untuk apa?"

"Kerja kelompok kak! Gak mungkin lah teman-teman nya haya datang tanpa alasan!" Jelas haya.

"Hehehe!! Baiklah!" Ucap hari tersenyum.

"Oke!" Setelah mengucapkan itu haya pun pergi dari balkon meninggalkan hari.

Hari tersenyum kemudian kembali melihat bulan purnama, secara tidak sengaja hari pun kembali meninggat kejadian saat haru melindungi nya dari Sumi, itu benar benar membuat nya jadi bawa perasaan.

"Kenapa dia bisa begitu tampan?! Dia juga sangat sempurna! aissss...! Fix sekarang ini seorang hari  menyukai pria dingin" ucap hari tersenyum sendiri.
      ___________________________________≧▽≦_______________________________

"Apa yang ada di dalam benak mu sekarang??" Teriak  Tuan Edwin firdaus. Sekarang ini haru sedang di sidang oleh ayahnya. Guna memastikan apakah kejadian di media sosial itu benar atau hanya lah editan.

Haru tidak banyak bicara. Iya sudah tau apa yang akan terjadi malam ini jadi dengan sengaja Haru memasang handset tanpa tali di dalam telinga nya. Mendengar kan musik dengan volume yang lumayan keras hingga ocehan dari sang ayah tidak lagi terdengar oleh nya.

Suatu kejadian yang tidak disangka haru adalah seorang fanboy, iya sangat mengidolakan salah satu boyband dari Korea Selatan. Dan sekarang ini haru mendengar kan musik dari boyband tersebut.

Sudah satu jam Ayah nya berbicara dengan emosi tanpa pikir panjang haru langsung membuka handset tersebut di hadapan ayahnya. Tuan Edwin firdaus sangat kaget saat mengetahui hal tersebut, percuma dan untuk apa iya berbicara dengan penuh emosi jika haru tidak mendengarkan nya sedikit pun.

"Sudah selesai?" Ucap haru.

"Jadi kau ti-"

"Aku terharu dengan lagu yang aku dengar kan sehingga aku ingin menangis!" Ucap haru yang berhasil membuat ayahnya bingung. Sungguh pria yang tidak bisa ditebak."terimakasih karena telah mengijinkan Ku untuk berada di ruangan pribadi mu. Ruangan ini benar-benar nyaman, lain kali aku akan melakukan hal yang sama agar aku bisa melihat ruangan ini lagi" setelah mengucapkan itu haru pun pergi.

"Aisss....,sial!" Decih Tuan Edwin firdaus geram.

   Sesampai haru di kamarnya, secara tidak senagaja haru melihat arah jendela, kemudian melihat tanggal di handphone nya. Di sana tertulis pada hari ini akan terjadi bulan purnama. Haru tersenyum kemudian menaruh kembali handphone nya lalu berjalan kearah jendela, tidak hanya itu haru pun membuka jendela tersebut.

Haru merasakan betapa beruntungnya hari ini karena bisa melihat bulan purnama. Walaupun tidak bisa iya lihat jelas sebab awan yang menutup bulan itu. Haru Tiba tiba saja mengigit saat kehadirannya Eva, dan waktu itu juga ada bulan purnama.

I can be loveWhere stories live. Discover now