- 𝕋𝕖𝕟

158 27 15
                                    

"Amane, aaa~"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Amane, aaa~"

Sumire menyuapkan sesendok bubur sumsum kepada Tsukasa yang tengah duduk menyandar pada sandaran brankar bilik kamarnya.

Tsukasa melahap dengan lesu. Nampak sekali bahwa pria itu sedang tidak bersemangat hari ini. Bahkan akhir-akhir ini.

Membuat Sumire selaku suster yang merawat bocah itu merasa cemas akan tingkah laku Tsukasa yang nampak berbeda dari hari-hari biasanya.

Dibelailah lembut surai coklat kepunyaan lelaki itu. Membuat sang empu langsung menolehkan kepala, menatap sedih suster di depan mata.

"Amane? Kenapa? Tidak biasanya kau jadi pendiam seperti ini.." tanya Sumire lembut. Membuat lelaki di sana menundukkan kepala suram.

Nampak sekali bahwa Tsukasa tak berniat untuk membalas pertanyaan Sumire. Pria itu mengabaikan wanita di sana dan lebih memilih untuk diam.

Sumire yang merasa diacuhkan hanya bisa bersabar seraya menyunggingkan seutas senyum lembut. Bahkan tak jarang wanita itu menghembuskan nafas lelah.

"Amane takut?"

Mendengar pertanyaan lembut itu, Tsukasa menggelengkan kepala pelan. Kedua tangannya meremas kuat selimut yang membalut tubuh.

"Ne Sumire-san.."

Mendengar namanya disebut, Sumire langsung menimpalinya dengan lembut.

"Apa operasi itu sakit?"

Ternyata dugaan Sumire benar. Lelaki ini memang tengah ketakutan perkara operasi yang akan dilakukan beberapa hari lagi.

Hal itu membuatnya tersenyum teduh.

Ada perasaan iba yang bergelora dalam hati. Merasa tak tega bocah semuda dirinya harus menjalankan operasi yang bahkan berhasil pun nilainya sangat minim.

"Sekali lagi, apa Amane takut?"

Sumire berusaha bertanya lembut. Satu tangan bergerak pelan mengelus surai lembut kepunyaan Tsukasa.

"Ngga tau, mungkin iya"

Sumire terkekeh kecil.

"Jangan takut.. Amane kan kuat?"

"Sumire-san tidak menjawab pertanyaanku!"

Sumire tersentak kaget kala Tsukasa tiba-tiba meninggikan nada bicaranya.

"Operasi. Apa operasi itu sakit?!"

Wanita ayu itu sedikit tertegun dengan ucapan Tsukasa.

Apa lelaki itu memang setakut ini? Sampai-sampai ia menanyakan hal dengan kedua netra yang mulai berkaca-kaca?.

"Tidak, tidak sakit kok.."

Tsukasa tak membalas. Ia hanya menatap Sumire penuh dengan kehampaan.

Switch || JSHKWhere stories live. Discover now