Lama kelamaan, rasa nyaman itu malah jadi cinta. Namun Heeseung belum mengerti di umurnya yang bisa dibilang sudah dewasa.

"Aku pulang. " Heeseung membuka pintu rumah orangtuanya. Ia belum punya cukup banyak uang untuk membeli rumah sendiri.

Eomma Heeseung menoleh, "Ah, Heeseungie, bagaimana pekerjaan mu? "

Heeseung tersenyum tipis, "Lancar, eomma. Dimana Appa? "

"Di halaman belakang, mengurus ikan-ikan peliharaan nya, " jawab eomma Heeseung.

Heeseung mengangguk, kemudian menatap ibunya, "Eomma, aku mau bertanya. "

"Apa? "

"Kenapa saat aku dekat dengan seseorang ... jantungku berdetak kencang, ya? " tanya Heeseung.

Eomma Heeseung membulatkan mata, "Heeseung, kau—"

"Apa aku punya riwayat sakit jantung?! " potong Heeseung.

Heeseung memegang dadanya, jantungnya berdetak seperti biasa. Tidak ada rasa sakit. Sementara Eomma Heeseung tertawa karena kepolosan Putranya.

"Cih, sudah tua, tapi tidak tahu cinta, " cibir Zalora yang melewati kakak dan ibunya.

Heeseung menoleh, "Zora-ssi, maksudmu apa ya? "

"Pabo." Adik Heeseung itu langsung pergi.

Heeseung menoleh pada ibunya, "Maksudnya—"

"Kamu jatuh cinta, Seungie. Kamu seperti itu saat di dekat seorang wanita, kan? Kamu berdebar, lehermu memanas, malu malu saat berbicara, itu namanya jatuh cinta, " potong Eomma nya.

Kening Heeseung mengerut, "Iya? Sungguh? Bukan penyakit jantung? "

Tawa eomma Heeseung terdengar, "Bukan."

Eomma nya benar, Heeseung merasakan itu saat di dekat Jungmin.

Jungmin, berhasil menjadi cinta pertama Heeseung.

•••

"H-Heeseung.. Aku—uh.. ingin mengatakan sesuatu padamu. " Jungmin berkata ketika Heeseung baru sampai di lokasi syuting, hanya ada mereka berdua disana.

Heeseung mengerjap, "Apa? "

Jungmin menggigit bibir bawahnya, "Setelah syuting nanti...

Mau berkencan? "

"... Ayo. "

Tunggu, kenapa rasanya ada yang terbalik, ya?

Usai syuting, Heeseung malah seperti orang yang baru sampai di tempat kerja, segar dan wangi. Padahal syuting tadi cukup menguras keringat karena adegan actionnya.

Heeseung mengganti bajunya dengan sebuah kemeja berwarna putih dan celana jeans. Tampak seperti anak muda, memang.

Jungmin pun begitu, hanya berpenampilan sederhana dengan masker hitam yang ia pakai.

"Jalan.. Kaki? " tanya Heeseung setelah berjalan mendekat pada Jungmin.

Jungmin mengerjap, "Bukan naik mobil? Kita bisa pakai mobilku, kalau kau mau. "

Jungmin tahu kalau Heeseung belum se-sukses dia.

Heeseung menggelengkan kepala, menarik dan menggenggam tangan Jungmin, "Jalan kaki saja, biar lebih terasa. "

Oh, sebentar. Darimana Heeseung tahu kalau berkencan seperti ini?

Yah, jangan heran. Setiap malam Heeseung selalu menonton drama Korea yang ada di televisinya.

Sugar Home「TERBIT」Where stories live. Discover now