8

132 28 1
                                    

"Lo engga apa kan ?"

Lia hanya menoleh sekilas ke arah Soobin, setelah kejadian itu Soobin mengajak Lia ke tempat yang jauh dari para tamu. Soobin memberikan segelas jus ke Lia.

"Thanks."

Soobin hanya mengangguk lalu ikut duduk di samping Lia. Keduanya hanya terdiam sambil menatap langit malam yang dipenuhi oleh bintang. Diam-diam Lia melirik Soobin yang tampak fokus melihat pemandangan langit.

"Apa secepat itu gue bisa ngelupain masa lalu ? Apa dia serius sama yang tadi dia bilang ?" Batin Lia.

Biar gimana pun juga, sebagai perempuan Lia terpana dengan sikap Soobin tadi di depan banyak orang. Dia melawan Yoshi yang ingin membuat malu Lia , apalagi alasan yang Soobin berikan ke Yoshi tadi. Memikirkan itu membuat wajah Lia terasa panas, sehingga ia dengan cepat meneguk segelas jus yang diberikan Soobin.

"Uhuk.. ! Uhuk..!"

Sial, karena buru-buru Lia jadi tersedak. Soobin menatap Lia dengan cukup khawatir.

"Eh lo engga apa kan ?" Tanya Soobin sambil menepuk-nepuk punggung Lia pelan.

Lia yang masih belum bisa menjawab hanya menggelengkan kepalanya sebagai respon.

"Engga.. engga apa kok" ucap Lia pelan.

"Soobin, gue mau nanya.."

"Tanya aja" balas Soobin.

"Tadi.. di dalem itu , kenapa lo ngelakuin itu ? " Tanya Lia dengan agak ragu.

Soobin menaikkan sebelah alisnya karena agak bingung dengan pertanyaan Lia.

"Itu maksudnya.. tadi pas gue berantem sama Yoshi, kenapa lo nolongin gue ? "

"Engga ada alasan khusus. Gue liat lo butuh bantuan jadi gue dateng." Ucap Soobin.

Lia hanya mengangguk kecil mendengar jawaban Soobin. Entah kenapa ia merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan Soobin, Lia pikir jawabannya akan lebih dari itu. Tapi ya sudah lah, itu cuma ekspektasi Lia. Situasi di antara mereka menjadi canggung, mood Lia  juga tiba-tiba berubah menjadi engga baik-baik aja.

"Gue mau ke dalem cari temen yang lain. Duluan ya" ucap Lia lalu langsung pergi meninggalkan Soobin.

Melihat itu membuat Soobin menatap Lia dengan bingung. Kenapa tiba-tiba nada bicara Lia berubah menjadi dingin ke dia ? Mungkin ini pertama kalinya Soobin melihat sikap Lia yang seperti itu. Entahlah, tapi Soobin juga merasa agak sedih dengan sikap Lia tadi.

***
Puncak acara pesta ulang tahun Haechan sudah selesai, beberapa tamu undangan sudah pulang dan sisanya kebanyakan memilih untuk tetap di tempat sekalian nongkrong.

"Gila ya mantan lo, kenapa pake acara teriak gitu sih ?! Lo kenapa engga bilang kalian ada masalah makanya putus ?" Ucap Yeji kesal.

"Yah.. gimana lagi, gue juga engga tau bakal gini. Tapi gue udah dari lama punya pikiran buat udahan aja."

"Serius ?! Gue liat lo sebelumnya adem aja tuh sama dia"

Lia hanya tersenyum kecil. Ya, semua orang pasti berpikir dia baik-baik dan happy terus karena memang Lia engga pernah mau cerita atau nunjukin masalahnya. Selain itu dia juga berusaha untuk menutupi kesalahan Yoshi, cukup Lia aja yang tau dia engga mau orang-orang punya pikiran buruk ke Yoshi. Tapi Yoshi engga paham dan engga bisa mikir seperti Lia, dia malah selalu agresif dan bikin Lia malu di depan orang.

"Tapi.. cowok tadi itu, siapa ya namanya. Soobin ! Dia keren banget ga sih, terus lo seriusan udah jadian sama dia ?! Orang-orang pada bahas kalian tau."

[4] Is It You?!Where stories live. Discover now