(him) konsekuensi dari diam

10 1 0
                                    


...............

I hate it when you always saw my story but not  my heart.

I'm so tired that I've always say the phrase "The moon is beautiful, isn't it?". Because maybe you didn't like the moon. And also either there's only rain in your eyes or there's any other planet that more beautiful than the moon itself.

Okey, meybe now, I should learn to love how the sun goes down.

02/02/22

🌙🌙🌙

Untuk kamu yang mencintai dalam diam
Untuk kamu yang tidak berani untuk maju
Untuk kamu yang mencintai dengan kedewasaan

Semua keputusan ada akhir konsekuensinya.
Basi? Mungkin ya banyak yang sudah paham dengan arti konsekuensi. Tapi, ada juga yang tidak paham dengan arti dari sebuah konsuensi jika dihubungkan dengan bagaimana mereka memutuskan untuk bertindak.

Dari beberapa sudut pandang, ada beberapa yang setuju dengan berdiam diri di tempat tanpa melangka, ada juga beberapa yang menyayangkan hal itu.

"Dengan melihatnya dari jauh itu sudah cukup bagi saya" ---Kata mereka yang tidak mampu atau tidak mau untuk mengambil langkah kedepan

"Kalau saya tidak maju, saya akan menyesal saat tahu bahwa dia ternyata juga menyukai saya saat itu"---kata mereka yang berani mengambil resiko kedepan.

Jadi, mana yang lebih baik?

Sudah pasti banyak orang yang berpikir. Mereka yang berani maju sangatlah keren. Mampu menantang diri demi keinginan mereka, sangat optimis. Lalu pasti, ada yang akan menyayangkan keputusan orang-orang yang berdiam di tempat tanpa mengutarakan bahwa bibit kecil yang terpupuk didalam hatinya telah tumbuh menjadi perasaan yang besar.

Tapi bagi kita yang hanya melihat tanpa tahu bagaimana mengambil resiko untuk berdiam diri tanpa maju, alangka baiknya untuk mencoba berdiri dan melihat apa saja yang terjadi dari sudut pandang orang yang mencintai dalam diam.

Bukan berarti topik ini mengajak kalian untuk mencintai orang dalam diam. Tidak.

Sepenggal kalimat pembuka di atas menggambarkan tentang dia yang mencintai dalam diam, melihat dari jarak jauh, dan menyatakan perasaannya lewat sebuah frasa untuk 'him' yang tidak tahu apakah dia sadar bahwa frasa itu untuknya, atau hanya sekedar penggalan kalimat yang hanya berlalu.

Lalu menyerah dan berbalik arah karena ada begitu banyak kemungkinan yang dia pikir bahwa semua kata-kata yang dia rangkai tidak ada gunanya lagi.

Ya mau bagaimana lagi, memangnya 'him' cenayang?
Memangnya sepenggal kalimat bisa membuat orang peka bahwa dia sedang di lamar seseorang?

Lihat, terjadi banyak terjadi pergolakan.

Namun, Tidak.

Dia tidak menyerah.

Dengan semua usaha yang dia berikan lewat memberanikan diri untuk merangkai kalimat demi kalimat untuk dia tunjukan pada Him, itulah bukti bahwa dia telah berusaha.

Hanya segitu?

Lalu mau bagaimana lagi?. Beraninya hanya sampai disitu.

Oh, itu bukan sebuah keberanian. Semua orang bisa melakukannya.

Tidak. Tidak semua orang bisa.

?

Cinta, ketulusan serta keberanian berbeda untuk setiap manusia. Jadi keberanian yang dia rangkai lewat kalimat untuk orang yang ia sukai, adalah semua hal yang ia bisa lakukan untuk mengungkapkan rasa.

Tapi kenapa dia tidak bertahan? Padahal mungkin 'him' juga menyukainya

:). Kan sudah kukatakan sejak awal? Semua akhir ada konsekuensinya, jadi dia tahu saat dia berbalik dan belajar bagaimana mencintai matahari terbenam. Dia tahu segalah konsekuensinya bahwa malam yang gelap akan menyambutnya tanpa bulan menerangi.

Jadi disini, apapun yang menjadi keputusanmu untuk mencintai. Pandanglah dulu kedepan, jika kau tetap ingin menyatakan perasaanmu kau harus siap apapun balasannya entah dia mengiayakan, atau mungkin mengatakan bahwa dia tidak bisa melihat bulan karena hujan, atau pun karena mungkin dia telah memiliki seseorang yang sudah dia cintai. Kau harus tegar dan harus merasa cukup.

Karena dia yang mencintai dalam diam juga sudah terlebih dahulu menerima konsekuensi. Bahwa apapun yang akan terjadi kedepannya. Melihat 'him' tertawa bersama orang lain, atau melihat 'him' menatap dia kecewa karena melihatnya tidak bergerak. Dia sudah menerimanya dan sudah merasa cukup hanya dengan menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Tapi kan ada yang tidak tahu diri mengharapkan sebuah balasan tanpa mau mengakui bahwa yang dilakukannya adalah sia-sia dan terus egois mengatakan bahwa ia tidak dicintai.

Wahh, jadi disini ada yang ingin menanam bibit di tanah yang tidak subur dan tidak memikirkan konsekuensinya?. Memang benar manusia akan mendapat apa yang mereka inginkan jika bekerja keras mewujudkannya. Salut, sangat salut dengan orang yang optimis. Tapikan semua orang punya porsi keberhasilannya masing-masing?

Walaupun mungkin hanya seberapa persen dari banyaknya orang yang berhasil karena berjuang dengan keras. Tapi bagi seberapa orang yang gagal itu, berhati-hati untuk kembali menempatkan posisi di situasi yang sama, mungkin adalah jalan buntu yang mereka pikir tidak akan membuat mereka berkembang. Mungkin untuk saat ini mereka akan berpikir

"Saya akan mundur untuk mencari kembali jalan itu, ada jalan lain yang terbuka menunggu saya, ada mimpi yang belum saya aspal"

Sebuah alasan.

Mengerti, dan memahami sebuah konsekuensi ditambah memiliki sebuah alasan. Adalah hal yang sangat baik yang dipilih oleh dia yang berbalik arah dari perasaannya.

Sekalipun mungkin ketika ia kembali mencari jalan itu, sudah ada yang lebih dulu menemukannya. Dia sudah tahu.

Dia kecewa, dia sudah tahu. Dia menangis, dari awal dia sudah membayangkannya. Dia sakit, dari awal dia sudah mengantisipasinya.

Jadi?

Jangan. Jangan berani mencintai dalam diam kalau tidak mau belajar konsekuensi dari mencintai dalam diam. Jangan berani berbalik arah dan pergi tanpa tahu alasan kenapa kamu menyerah.

Topik ini hanya mendukung mereka yang tidak berani karena mereka tahu apa konsekuensinya.
Topik ini hanya mendukung mereka yang menyerah dan berbalik arah, karena mereka tahu alasan mereka untuk tetap menetap sudah tidak ada harapan lagi.

Bukan untuk mereka yang tetap berjuang dengan ego tanpa mau menerimah segalah kemungkinan.
Bukan juga untuk mereka yang pergi berbalik tanpa alasan yang jelas, kenapa mereka menyerah.
Ini baru hal yang sangat di sayangkan.

Ketika kamu berani untuk mengungkapkan perasaanmu. Kamu juga harus berani untuk pergi dan berbalik arah.

Juga, ketika kamu berani untuk mencintainya dalam senyuman. Kamu juga harus berani dengan dia tidak mau melihat senyumanmu.

Dan satu lagi. Jangan memperbanyak porsi harapanmu jika kamu memang tidak mau memperbesar peluang untuk mendapatkan hatinya.

Untuk kamu yang berani. Semangat!
Untuk kamu yang tidak berani. Semangat!


[A/N]

Wowww sudah lama sekalii yaa saudaraaa.
Ayo saya bersedia ditimpuk🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

Semoga kalian sehat selalu yaa.
Dan lagi, saya nunggu komentarnya.

Salam hangat dari semanggi ini💜🖤

[Logophile Still Continues>>>]

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

logophile☁️Where stories live. Discover now