Namanya Nako Archerie

25 1 0
                                    

Nako Archerie namanya. Gadis berusia tujuh belas tahun berkacamata ini satu SMA dengan Shora, gadis tomboy sebelumnya. Anak populer di kalangan cowok seangkatan. Cuma beberapa anak yang deket sama dia, contohnya Jia Shora, Kanzaki Mio, dan Misaki Yuna. Well, mereka se-geng sih. Dianggap temen salah, dianggap sahabat salah, dibilang geng salah juga. Katanya cuma circle aja.

 Katanya cuma circle aja

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

[Kuro Archerie]

Bocah satu ini punya kakak laki-laki yang sering dikira pacarnya. Namanya Kuro Archerie. Emang sih, ganteng, banget malahan. Well, yah. Sepertinya abangnya ini rival si Shoro dalam banyak-banyakan fans. Tapi gak juga. Abangnya sama kayak Shoro, ga suka berisik. Ga suka terlalu dicintai. Taunya kenal, terus temenan, kalo tiba-tiba ngejauh ya, yaudah gitu.

"Dengan mudahnya gitu kan," Batin Shora sama Nako pas Shoro dan Kuro sama-sama bilang gitu.

Nako tinggal di rumah tradisional sama orang tuanya. Ya, pastinya ga sama abangnya ini. Onii-chan nya ini tinggal di apartemen Shibuya. Cuma pulang tiap akhir pekan. Namanya juga kerja, ye kan? Orang sibuk kek dia mah gabisa diganggu.

"Aku berangkat!" Seru Nako dari pintu rumah.

"Selamat jalan, hati-hati ya." Kata ibunya dari dalam. Tanpa menjawab, Nako berlarian keluar halaman rumahnya yang luas dan berjalan menuju stasiun.

Setibanya di stasiun, ia segera masuk ke dalam kereta yang biasa dia naiki menuju sekolah. Peron pagi itu sangat ramai. Untunglah gadis berambut ungu itu mendapat tempat duduk.

Anata no ookina kara datte gyutto, daki yo sette hanasanai de~

Ponsel bercasing anime milik gadis itu berbunyi pelan. Seseorang menelfonnya. Dengan malas, ia mengeluarkan ponselnya dari saku jas sekolah dan membukanya. Nama penelfon terlihat.

"Etto, he? Momiji?" Heran, gadis itu segera mengangkat telefonnya.

"Moshi-moshi? Maafkan aku menelfonmu pagi-pagi. Kau sedang dimana?" Suara berat terdengar dari seberang sana.

"Aku sedang di kereta. Satu stasiun lagi tiba di sekolah. Ya, walaupun harus melewati dua halte bus lagi sih."

"Hee? Sudah di kereta? Astaga, nanti kau bisa tunggu aku di stasiun kereta di dekat sekolah? Ada yang harus kau lakukan. Ini sangat gawat. Tapi itu menurutku sih,"

"Sangat gawat?"

"Yah, begitulah. Pokoknya tunggu aku disana. Aku mengatakan ini demi sepupumu yang tampan ini loh. Yasudah. Mata ne."

Nada putus. Telefon berhenti. Tapi setidaknya kereta tetap berjalan menuju tujuan. Nako menghela napas. Apa-apaan lagi sepupunya satu ini? Kemarin dia sudah mengerjai gadis ini saat menginap di rumahnya.

"Mau apa lagi dia," keluh Nako.

Kereta sebentar lagi tiba di stasiun tujuan akhir Nako. Gadis itu bersiap turun dari kereta. Ia berjalan menuju pintu yang terletak tak jauh darinya. Dalam dua menit, kereta berhenti. Pintu otomatis terbuka perlahan.

Story about all chara [Hιατυs]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن