19. PROMISE || PARK JIMIN

90 22 91
                                    

"Halo Jimin hyung!!!" Pekik seseorang dari seberang sana, membuat Jimin refleks menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Tidak usah berteriak seperti itu Jih."

"Kenapa? Tidak boleh uh?!"

"Ya-ya bukan tidak boleh.."

"Eiyyy sebentar, astaga ini sudah siang hyung kenapa kau masih ada di atas kasur?''

"Hustttt diamlah! atau Jungkook akan bangun karena suara mu itu."

"What?! Ada Jungkook hyung disana? Mana mana hyung aku mau melihatnya."

Kepala Jimin terasa pening pagi ini, nyawanya saja belum sepenuhnya terkumpul eh adik kesayangannya, si Jihyun malah menelfon.

Jimin mengarahkan kameranya ponselnya pada wajah Jungkook yang masih mendekur.

"Wahhh Jungkook hyung, bangun ada aku Jihyun."

Dengan cepat Jimin kembali mengarahkan kameranya pada wajahnya sendiri dan menatap tajam wajah Jihyun pada layar ponselnya.

"Eh iya iya maafkan Jihyun, hyung."

"Bagaimana disana? Senang?"

"Euhmm...biasa saja. Di Korea lebih menyenangkan. Ah iya hyung, saat kuliahku libur kita akan pulang ke Korea kau mau?" Tanya anak itu pada Jimin.

Jimin terdiam.

"Hyung? Aishh kenapa diam?"

"Lagian masih lama kan? Kau saja baru masuk kuliah. Kita fikirkan nanti saja. Sudah ya hyung mau tidur lagi."

"Tapi hyung, hyung? Kau masih disana kan?"

"Hm.."

"Hyung tidak lupa minum obat kan? Katakan tidak pada adikmu ini."

Jimin menyengir dihadapan Jihyun. "Kemarin malam hyung sangat lelah sekali jadi hyung tidak sempat meminumnya, tapi cuman satu kali saja. Hyung janji akan rutin meminumnya."

Jihyun menghela nafas panjang nya. "Kalau seperti ini terus bagiamana aku bisa kuliah dengan tenang hyung? Hyung tinggal minum obatnya saja apa susahnya sih? Toh itu untuk hyung sendiri loh. Ayolah hyung jangan sepelekan minum obat."

"Katanya mau sehat, tapi minum obat aja tidak mau."
"Sekarang gosok gigimu dulu hyung, makan sereal lalu minum obat cepat!" Pintah Jihyun.

"Ahh nanti saja ya?"

"No! Sekarang palli, eitss jangan di matikan ponselnya."

"Sekarang?"

Jihyun merotasikan bola matanya memalas. "Iyaaa hyung-ie."

"Maafkan Jihyun hyung, Jihyun melakukan ini semua agar hyung cepat sembuh, Jihyun hanya menginginkan yang terbaik untuk hyung." Gumam Jihyun dalam hatinya.

Jihyun memperhatikan Jimin yang tertatih untuk turun dari kasur nya menuju kursi rodanya, seorang diri tanpa bantuan siapapun.

"Hati-hati hyung."

Membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk Jimin bisa duduk di kursi rodanya, kalau bukan karena perintah sang adik kesayangannya mungkin Jimin enggan melakukan ini, lebih baik dia tidur lagi.

"Taruh ponselnya di pahamu hyung. Hyung fokus berjalan saja." Meski ada rasa jengkel di hatinya tetapi Jimin masih mematuhi semua yang Jihyun katakan.

2. Promise || PARK JIMIN [TAMAT] ✔️Where stories live. Discover now