-Berantem-

2.5K 340 170
                                    

Baru saja theo menginjakan kakinya di area Fakultas Ilmu Sosial Ilmu politik untuk menjelajah kedalam gedung Ilmu Administrasi Negara, tapi ia langsung menghentikan langkah dan berbalik.

Matanya mencari sosok makhluk—makhluk ghaib maksudnya. Tapi ia tak menemui makhluk apapun yang mengikuti jejak langkahnya, disana hanya terlihat beberapa mahasiwa/i yang tengah berlalu lalang. Ia menggaruk pelan lengannya yang tak terlapisi apapun karena ia tengah mengenakan kaos lengan pendek. Bulu tangan yang semula tertidur seketika berdiri alias merinding.

Ia kembali berjalan, sesekali menoleh kearah belakang namun tetap saja ia tak menemui apapun yang mengikutinya. Ia meringis lalu menggaruk kepalanya bingung. Ini kenapa theo jadi merasa diawasi seperti ini?

Matanya yang semula bingung langsung berbinar kala cewek dengan balutan hoodie pink terlihat dimatanya. Cewek itu semakin cantik saat rambutnya diikat rendah seperti saat ini.

Baru Saja ia akan meneriakan nama cewek itu. Kemunculan tiba-tiba seorang cewek lain di hadapannya mampu membuatnya bergidik dan kembali menelan keinginananya untuk berteriak.

"RAWRR"

kalau kalian pernah melihat drama korea dengan judul 'true beauty' dimana sosok jukyung tengah mengejek seojun, ya kira-kira seperti itulah gambaran jeane yang saat ini tengah cosplay menjadi macan dihadapan theo.

Bukannya tertawa theo malah mendecih, jeane yang semula cosplay menjadi macan kini berganti cosplay menjadi balita yang tak diizinkan membeli jajan oleh orang tuanya. Mata kucingnya meredup.

Tuk

"Lo ngapain sih ngagetin gue?" Gerutu theo sebal. Dan yang paling membuatnya sebal adalah sosok gigi—pacarnya yang semula terlihat seketika menghilang dari penglihatanya.

Jeane tersenyum canggung, lambat laun matanya kembali berbinar. Meskipun pukulan theo pada kepalanya barusan cukup keras, tapi cewek itu tak memprotes juga tak membalas . Ternyata memang benar kalau sudah bucin, dipukul pun rasanya menggunakan cinta.

Cih, dipukul menggunakan cinta? Lucu bukan? padahal Sang pelaku saja tak mencintai korban. Bagaimana bisa dibilang menggunakan cinta?

Cewek yang berdiri tegak sedikit mendongak itu hanya terkekeh menanggapi pertanyaan theo barusan. Sedangkan laki-laki didepanya kembali mendecih.

"Lo ngapain sampe ke FISIP? Maen lo kejauhan" theo langsung menyugar rambutnya pelan, dan diam diam jeane terpesona menatap kegiatan laki-laki itu barusan.

Bukan tanpa sebab theo berujar demikian. Fakultas jeane dan juga FISIP itu jaraknya memang sangat jauh.

Bukannya menjawab, jeane malah cengengesan. Sampai theo berpikir dua kali, apakah ini memang benar jeane? Atau jangan-jangan jeane kw?. Tidak biasanya cewek itu murah senyum juga mau repot-repot mengobrol dengannya.

"Lo gak merasa di mata-matai yo?"

Theo mengerjap, tapi langsung memicing saat menyadari sesuatu. Matanya menatap jeane penuh curiga. "Lo yang ngikutin gue dari tadi ?"

Anggukan di dapatkan theo dari jeane. Cewek itu kembali tersenyum, theo semakin tak percaya dibuatnya.

"Lo ngapain sih ng—"

"SARANGE THEO!" Pekik Jeane kencang saat seseorang mulai mendekat kearah keduanya. Tangannya ia buat berbentuk hati ala-ala korea, sesekali ia memberikan flying kiss kearah theo.

Banyak pasang mata yang menatapnya geli kearahnya, juga tak jarang diantara mereka ada yang langsung bersbisik menjulidkan dirinya. Jeane tak lagi mempedulikan hal itu juga ia tak lagi mempedulikan image jutek yang tersemat dalam dirinya karena sekarang yang terpenting baginya adalah cosplay menjadi pelakor.

Kosan NYAIWhere stories live. Discover now