"Iyaa, tapi masak lagi sakit sakit gini lo mau ngentot juga sih?"

"Haduuuhh, otaknya kalo ngga mesum yaa jail. Biar panas badan aku turun, kamu peluk aku sambil telanjang yaa, kamu bukain juga baju aku."

Komang masih ngga ngerti tapi apa yang diminta oleh Ferdian dilakukannya. Dia turun dari tempat tidur kemudian menyibakkan selimut dan membuka semua pakaian yang dipakai oleh Ferdian sampai Ferdian telanjang. Setelah itu Komang membuka baju dan celana seragamnya dan celana dalamnya lalu dia naik ketempat tidur dan kembali menarik selimut dan memeluk Ferdian dari belakang. Diciumnya tengkuk Ferdian.

"Acem."

"Belum mandi. Aku mau mandi tapi nanti kalo udah enakan. Mandiin yaa?."

"Iyaa. Tidur gih. Bacot mulu daaaah."

Ferdian memejamkan matanya. Tak lama napasnya teratur dan terdengar dengkuran. Lama-lama Komang merasakan kantuk dan akhirnya ikut tertidur.

Pak Wimang selesai membereskan halaman belakang seperti biasa, dia lalu mencuci tangannya setelah itu naik ke kamar Ferdian, dibukanya pintu kamar Ferdian perlahan. Dilihatnya baju baju bergeletakan di lantai, Pak Wimang mengerinyitkan dahinya lalu tampak Ferdian sedang tidur dengan nyenyak dipeluk Komang. Pak Wimang tersenyum dan geleng-geleng kepala. Kembali ditutupnya pintu kamar Ferdian.

***

Aldo menyalakan rokok. Dipandangnya Felix dengan tajam.

"Serius lo ngga tau kemana si Komang?"

Felix yang sedang membantu ibunya membereskan toko karena barang-barang stok baru saja datang menaruh karung yang hendak diangkatnya.

"Kagak. Kenapa emang?"

"Enggak, gue aneh aja, dari tadi kayak orang putus cinta, galau ngga jelas alay alay gitu. Terus pas balik langsung hilang."

"Ada problem kali, 'do, ngga semua orang kan jalan hidupnya lancar lancar."

"Yaa apa problemnya? Lagi butuh duit? Kenapa sih ngga ngomong sama gue? Gue kan bisa bantu."

Felix tertawa, dia kemudian masuk ke dalam toko, membuka kulkas display minuman dingin, diambilnya dua minuman dingin setelah itu ditutupnya kembali pintu kulkas display tersebut. Felix kemudian memberikan satu minuman dingin buat Aldo. Dia kemudian duduk diatas tumpukan karung-karung.

"Ngga semua masalah itu urusannya duit, 'do. Elo mah apa apa pasti ke duit. Apalagi Komang, paling pantang dia pinjam uang. Gue kenal banget dia, didikan ibunya yang bikin dia pantang minjam uang."

"Hmm ... Ya udah gue cabut bentar, ntar gue balik lagi."

"Mau kemana lo?"

"Ada urusan. Gue lupa ada janji. Gue balik lagi. Jangan pulang dulu lo."

Aldo kemudian berdiri dan berjalan ke arah motornya. Dinyalakan mesin motor itu dan tak lama kemudian Aldo sudah menghilang dari depan toko ibunya Felix. Felix kemudian melanjutkan mengangkat angkat karung dan menyusunnya didalam toko.

Tanpa Aldo sadari, satu motor mengikuti kemana dia pergi. Aldo ternyata pergi ke rumah Ferdian. DIa memberhentikan motornya didepan rumah Ferdian. Dilongoknya garasi Ferdian. Tak didapatinya motor Komang digarasi itu. Dia kemudian naik lagi motornya dan mengarahkannya ke sekolah. Sampai di sekolah, Aldo lalu kebelakang tempat motor motor para siswa biasa parkir. DIlihatnya motor Komang ada diparkiran motor sekolah. Aldo kesal.

***

"Felix, 'liiixxx .. "

Ibunya Felix memanggil anak laki satu-satunya.

KomangWhere stories live. Discover now