Lima Belas : Sir Dwayne vs The Emperor

1.9K 398 100
                                    

"Saya tidak bisa mengendalikan detak jantung saya sendiri." lanjut Dwayne kemudian dengan berbisik pada telinga Sang Ratu.

Tepat setelah kalimat tersebut keluar dari bibir Dwayne, para pemusik telah menyelesaikan lagu dansa mereka. Membuat keduanya lantas mengambil jarak pada satu sama lain sejauh tiga langkah, sebelum kemudian membungkuk pada satu sama lain sebagai penutup dansa mereka.

Namun Dwayne tak lantas pergi, pria itu kembali melangkah mendekati Rose dan menekuk salah satu kakinya. Kemudian tangannya meraih salah satu tangan Sang Ratu dan mendaratkan satu kecupan bibirnya pada punggung tangan Rose.

"Terimakasih, Yang Mulia Ratu." ucapnya seraya tersenyum lembut, masih dengan matanya yang tak lepas dari netra Rose.

Sementara itu, rahang Jethro seketika mengeras begitu melihat pemandangan tersebut, masih dengan kedua tangannya yang mengepal.

Sebagai sesama pria, dari cara pria itu menatap istrinya saja, Jethro bisa tahu bahwa pria yang baru saja berdansa dengan istri sahnya memiliki ketertarikan khusus pada Rose. Ketertarikan seorang pria pada wanita dan jelas saja Jethro tidak menyukainya.

"Rudriger," panggil Jethro pada ajudannya yang berdiri tepat di sebelah singgasananya.

"Ya, Yang Mulia Kaisar?"

"Siapa pria yang baru saja berdansa dengan istriku?" tanya Jethro kemudian.

"Beliau adalah Dwayne de Cladious, Ketua Dagang Detrich sekaligus putra angkat Duke Cladious."

Mata Jethro seketika terbelalak, begitu mendengar ucapan ajudannya. Detik setelahnya, kepalan tangan Jethro semakin kuat. Matanya kini menatap Rose dan Dwayne bergantian dengan sorot penuh amarah, bersamaan dengan rahangnya yang kembali mengeras.

"Saya dengar duke dan penerusnya berhalangan untuk hadir, sehingga beliau lah yang datang menggantikan kehadiran keduanya." lanjut Rudriger setelahnya.





[][][]





"Kemungkinan besar kakak saya, Duke Muda Cladious baru akan sampai di ibu kota tiga sampai empat hari lagi."

"Ah, begitu ternyata. Pantas saja Anda yang datang menjadi perwakilan keluarga Duke Cladious seorang diri." ucap Count Roscent seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Sebenarnya, Duke Cladious yang menyuruh Dwayne untuk datang ke pesta yang diadakan oleh istana kekaisaran seorang diri. Tujuannya, agar ia bisa mengenal lebih dekat para bangsawan di kekaisaran dan dapat menilai bangsawan mana yang berpotensi dapat ia tarik ke sisinya untuk merebut tahta kaisar suatu saat nanti.

Count Roscent adalah salah satu bangsawan berpengaruh di keluarga kekaisaran, karena itu lah sosoknya menjadi salah satu target Dwayne untuk ia tarik ke pihaknya.

Obrolan Dwayne dan Count Roscent seketika terhenti, saat salah satu sosok yang hampir disegani oleh semua bangsawan, tiba-tiba saja melangkah menghampiri keduanya.

"Sir Dwayne?" tanyanya pada Dwayne, seakan memastikan bahwa ia tidak salah orang.

"Ya?"

"Yang Mulia Kaisar ingin bertemu dengan Anda secara pribadi." ucap Sang Ajudan Kaisar kemudian.

Dwayne seketika tertegun, sesaat ia melirik singgasana di ujung ruangan dan mendapati Rose yang menempati singgasananya. Sementara singgasana Sang Kaisar tampak kosong, itu berarti Jethro saat ini telah menunggunya di suatu tempat.

Ia tidak menyangka bahwa Sang Kaisar sekaligus keponakannya tiba-tiba saja ingin bertemu empat mata dengannya.

Keluarga Duke Cladious tidak pernah memiliki hubungan yang buruk dengan kaisar dan Dwayne juga yakin Jethro tidak mungkin sudah mengetahui identitas dirinya yang sebenarnya.

The Abandoned QueenWhere stories live. Discover now