Part 09 [ Air Mata ]

168 19 1
                                    








Typo bertebaran.




Happy reading.





"Gue dah punya tunangan." ucap Jimin dengan wajah gembiranya.

Seketika Y/n terdiam dan senyumanya perlahan memudar sambil menatap Jimin yang tampak begitu bahagia itu.

Karena Y/n terdiam, Jimin pun bertanya,

"Kok diem?"

"Tadi.... Lu bilang apa?" tanya Y/n dengan nada rendahnya sambil terus menatap Jimin.

"Gue dah punya tunangan. Tapi belum resmi sih. " jawabnya sambil tersenyum malu dan perlahan menunduk.

Bagai tersambar petir, hati Y/n hancur berkeping keping.
Matanya mulai berkaca kaca. Perlahan, Y/n pun memalingkan wajahnya sambil bertanya,

"Jadi, selama ini lu punya pacar?"

"Enggak. Orang tua gue yang nge jodohin." jawabnya pelan.

Y/n pun masuk ke kamarnya dan Jimin pun mengikutinya.

"Ini tahun berapa Jim? 2021 loh. Masih jaman dijodohin?" tanya Y/n sambil duduk di ranjangnya.

Jimin pun duduk disamping Y/n dan menjawab sambil tersenyum tipis tipis.

"Iya emang. Cuma kan gue gak punya pacar ataupun gebetan. Jadi ya.... Gue terima aja."

Y/n semakin terpukul dengan pernyataan dari Jimin itu.

*"Iya. Lu gak punya gebetan Jim. Tapi gue. Lu anggap gue apa selama ini?"* tanya Y/n dalam hatinya dengan air matanya yang mulai menetes itu dan tatapannya mulai kosong.

Jimin yang melihat hal itu langsung mengusap pipi Y/n dan bertanya,

"Lu kenapa nangis?"

"Gue... Gue gak nyangka aja. Kita udah dewasa dan kita akan nemuin jalan hidup kita masing masing." jawab Y/n dengan air mata yang semakin derasnya mengalir.

Jimin berniat untuk memeluk Y/n. Namun Y/n menepisnya.

"Kenapa lu gak mau?" tanya Jimin sambil menatap Y/n yang sejak tadi sudah tak melihat dirinya itu.

"Lu dah jadi milik orang lain. Kita gak boleh bersentuhan yang lebih sekarang. Nantinya gue juga akan jadi milik orang lain. Selamat ya Jim." ucap Y/n sambil menjabat tangan Jimin dan berusaha untuk kuat.

Jimin pun melihat Y/n dan tersenyum.

"Iya. Lu bener banget. Kita bakalan jadi milik orang lain. Tapi lu, tetep sahabat gue." ucap Jimin sambil memeluk Y/n.

Air mata Y/n kembali mengalir. Hatinya berkata,

*"Ya. Hanya sahabat. Sahabat."*

Jimin pun melepas pelukannya dan mengusap pipi Y/n.

"Udah. Jangan nangis lagi. Gue gak kuat kalo lihat lu nangis." ucap Jimin sambil tersenyum.

Y/n berusaha tersenyum walau hatinya begitu hancur.

"Selalu bahagia ya Jim." ucap Y/n sambil mengusap bahu Jimin dan tersenyum padanya.

"Iya. Lu juga ya. Gue gak mau lihat lu sedih." ucap Jimin sambil mengusap pipi Y/n.

Y/n mengangguk dan menundukkan wajahnya.

"Tugas lu udah selesai belum?" tanya Jimin.

"Udah kok." jawabnya sambil menunduk tanpa bertanya kembali.

Taruhan HatiWhere stories live. Discover now