Novella menggelengkan kepala nya cepat, merasa kepala nya terhantam batu begitu berat, sesuatu terasa berdenyut dikepalanya. Novella meringis sakit, rasanya benar benar tak bisa ia tahan. Novella teduduk diatas rumput, mata nya memejam merasakan sakit disamping kedua matanya hebat.

"Arghh sakit!" keluh Novella, menjambak rambut nya sendiri.

Wanita muda itu mendongak dari sujudnya, mata berairnya melotot terkejut. Ia melihat Nonna nya menjambak rambut sendiri, memejamkan mata dengan terus meracau kesakitan.

"논나!! 힐러 양! nonna를 그녀의 방으로 데려가도록 도와주세요," sahut wanita muda, berteriak panik menghampiri Nonnanya. (Nonna!! tabib Yang, bantu aku membawa Nonna kekamarnya!)

****

"Hiks..Vella, maapin Jeni hiks," Jeni tersedu sedu, menangisi Novella yang terbaring tak sadarkan diri, diatas brankar rumah sakit.

"Sabar Jeni, Novella pasti akan segera siuman," ucap ibu Jeni, menenangkan putrinya.

Banyak orang berdatangan keruang rawat inap Novella, hanya sekedar berkunjung menjenguknya. Sudah dua jam lama nya Novella koma, karena keracunan bunga percobaan dilemari kimia. orang tua Novella terseguk seguk melihat keadaan putri mereka. Arifa berdiri dibelakang kerumunan, menangis diam tak bersuara, melihat gadis yang ia sebut sahabatnya.

"Maap,"

****

"Uhuk uhuk! pergi,"

Novella terbangun dengan keadaan tersedak, sadar dari pingsan karena meneguk minuman amat pahit dilidahnya. ia mengamuk, melempar semua benda disekitarnya kearah kakek tua dihadapannya.

"Sialan!! aku bilang pergi, apa orang tua beruban sepertimu sudah tuli ha? pergi sekarang kubilang!" Sarkas Novella, membanting semua barang disekitarnya.

"미안해요 아가씨, 당신을 화나게 할 생각은 아니었어요. 나는 단지 원한다-" perkataan tabib Yang terpotong. (Ampuni saya nonna, saya tidak bermaksud membuat Nonna marah, saya hanya ingi-)

"Masa bodoh dengan ucapan mu itu, pergi kamu dari sini, tua bangka!" Novella membanting pas bunga, disamping nya.

'Prang!'

"Siapa yang menyimpan bunga jelek ini disini!" marah Novella tak terkendali.

Tabib Yang menatap Nonna nya sendu, bahasa yang diucapkan nya sangat aneh, dan melengking kuat ditelinganya yang sudah tua. tabib Yang menunduk hormat, ingin berpamitan dengan Nonnanya.

"사임합니다, 미스 포사," pamit tabib Yang, undur diri. (Saya undur diri, Nonna Fosa,)

"Masa bodoh ku bilang! pergi!!" teriak Novella mengusir.

Tabib Yang berjalan mundur, dan berbalik pergi keluar kamar nonna nya. hati nya sakit, saat melihat majikan yang ia anggap anak nya sendiri selama ini, menderita sejauh ini.

Diluar ruangan, seorang wanita muda menunggu tabib yang keluar. wajah nya tersorot khawatir, saat melihat tabib Yang keluar dengan wajah sendu. "논나는 어떻습니까?" tanya wanita muda itu. (Bagaimana dengan keadaan Nonna?)

Tabib yang menundukan wajah nya sendu, menggeleng. "우리 아가씨가 기억상실증에 걸린 것 같습니다. 그는 아무도 기억하지 못하고 이상한 문장만 말한다. 걱정이 됩니다. 독이 뇌의 신경을 강타했습니다," jawab tabib Yang. (sepertinya, Nonna kita mengalami tekanan batin terlalu berat. ia tidak mengingat siapapun, dan hanya berucap kalimat kalimat aneh. saya khawatir, racun itu sudah mengenai saraf diotak nya,)

"오 마이 레이디, 나는 지금 정말 죄책감을 느낀다. 맙소사, 왜 내 nonna에게 많은 문제를 일으키니, 흐느끼며," ucap wanita muda itu. (Oh Nonna ku, aku benar benar merasa bersalah sekarang. Dewa, mengapa engkau memberi masalah bertubi tubi pada Nonna ku hiks,)

"걱정마요 마요 최대한 빨리 논나를 치료해줄게," sahut tabib Yang, menenangkan gadis bernama Mayo. (Tenang saja Mayo, saya pastikan saya akan menyembuhkan Nonna secepatnya,)

'Brakk!'

Novella keluar, ia menggeser pintu kayu itu dengan kerasnya. Mayo dan tabib Yang spontan menoleh kaget, melihat Nonna mereka yang terlihat sangat berantakan.

"아가씨에게 무슨 일이 일어난 겁니까? 어째서 그렇게 흐트러져 흐느끼니 나우리 논나 흐느끼며 미안하다," ujar Mayo, menghampiri Nonnanya. (Apa yang terjadi pada anda Nonna ku? kenapa anda terlihat sangat kacau hiks, maapkan Nauri Nonna hiks,)

Novella mengernyit, ia masih tak paham apa yang orang orang sekitarnya ucapkan. bahasa mereka terlalu asing, Novella semakin pusing mendengarnya.

"Cepat katakan, dimana jalan keluar tempat ini!" seru Novella, menatap tajam.

"왜 논나는 우리가 이해하지 못하는 언어를 사용하는 걸까, 이 나우리는 논나가 나우리에게 하는 말을 이해하지 못하고," sahut Mayo, menunduk sedih. (Kenapa Nonna memakai bahasa yang tak kami pahami Nonna, Nauri ini tak mengerti apa yang nonna ucapkan pada Nauri,)

Tabib Yang pamit undur diri, ia harus mencari obat mujarap untuk majikannya sembuh. sedangkan Novella, ia menatap jengah orang orang disekitarnya. mereka memakai baju besi ditubuh nya, wajah mereka angkuh dengan datar menatap tajam lurus.

"Heh! kamu ini siapa? asal kamu dari mana? bisa bahasa indonesia gak sih!" bentak Novella, menatap tajam Mayo.

Mayo menangis tersedu sedu, namun ia tahan. Nonna nya sangat memprihatinkan, Mayo sedih dibuatnya. "논나 흐느껴..논나가 흐느끼는 거, 이해가 안 가. 용서해줘 논나," sahut Mayo, membungkukan tubuh nya serendah mungkin. (Nonna hiks..apa yang Nonna katakan hiks, saya tidak mengerti. ampuni saya nonna,)

Novella merasakan kepalanya sakit luar biasa, pandangannya kembali mengabur sedikit demi sedikit. rasa berat dimata nya kian menjadi jadi, ia hilang keseimbangan dan berakhir limbung kelantai. "Metafosa," lirih nya, bersamaan dengan mata nya yang perlahan menutup sempurna.

Dinasti GoguryeoWhere stories live. Discover now