03

699 119 28
                                    

A/n (¹);

Aku lupa bilang kemarin. Zea bisa kalian bayangin sendiri ya seperti apa. Tapi sebenarnya zea itu you, tapi senyaman kalian aja. (cewek dicover ga bisa dijadikan patokan karna aku tambah disana biar ada gambaran baju dan bentuk rambut zea (you) )

Jangan lupa vote dan coment ya<3

*
*
*

Zea terbangun dari tidurnya, itu masih sangat pagi dan zea melihat Lucy yang berjalan masuk kedalam hutan sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zea terbangun dari tidurnya, itu
masih sangat pagi dan zea melihat Lucy yang berjalan masuk kedalam hutan sendirian. Zea melihat Susan yang tertidur dengan lelap diujung sana lalu beralih ke Edmund.

"Ed,bangun. Lucy, dia pergi sendiri" Zea menguncang tangan Edmund pelan tapi pria itu malah memberi respon yang lain.

"Tenang lah Zea, kau bisa bertemu Cedric nanti"

"aneh!" kata Zea memukul pelan lengan edmund.

Zea melihat kearah Lucy yang semakin masuk kedalam hutan, dan ia langsung menyusulnya.

"Lucy? Kau mau kemana?" lucy berbalik. Ia melihat Zea dengan berbinar.

"Zea? Aku melihat aslan. Ayo ikut!" Lucy menarik tangan Zea agar berjalan sejajar dengannya.  "Lihat? Aku tak bohong ketika bilang pohon-pohon menari" benar, Lucy tak berbohong. Zea begitu takjub melihat pepohonan yang seperti membuka jalan untuk mereka lewati dan juga kelopak bunga yang terbang kesana-kemari, terlihat sangat indah.

Zea dan Lucy semakin masuk kedalam hutan, dan mereka tak merasakan lelah sama sekali. Angin lembut yang menerpa kulit mereka seperti menemani Zea dan Lucy untuk menemui Aslan. Dan tepat di atas batu besar seekor singa jantan berdiri dengan gagah.

"Aslan?!" Lucy berlari dan langsung memeluk Aslan. Sedangkan Zea masih terperangah melihat Aslan. Singa jantan itu persis seperti apa yang dilihatnya disebrang sungai, dan juga.. Sangat besar.

"Kau bertambah besar Aslan"

"Aku sama dengan mu, Lucy. Tumbuh setiap tahunnya" Zea semakin terkejut mengetahui Aslan dapat berbicara dengan sangat fasih. Ia pikir Aslan hanya seekor singa biasa.

Aslan melihat Zea yang masih terlihat kaget "Kau Zea bukan? Si anak penyihir yang diramalkan?" Zea mengangguk dengan kaku.

"Zea! Kemari! Kau harus lihat Aslan dari dekat." ajak Lucy melambaikan tangan penuh antusias. Zea melangkahkan kakinya dengan perlahan. Wajarkan jika dia merasa takut? Ini singa besar bukan kucing kecil. Ia bisa memakan Zea dalam berberapa kunyah saja.

"Tenang Zea! Aslan baik tak akan menyakiti mu" seperti mengerti rasa takut yang menyerang Zea, Lucy menarik tangan gadis itu agar mengelus pelan rambut Aslan yang terasa sangat halus.

Zea melepaskan tangannya, lalu mulai memperkanalkan diri "Hai Aslan, nama ku Harizea lestrange. Kata kurcaci yang mengikuti kami aku adalah anak penyihir yang diramalkan untuk membantu anak Pevensie."

𝐓𝐖𝐎 𝐖𝐎𝐑𝐋𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang