2

1 0 0
                                    

Happy reading

Ansell menggerutu,mustahil bekerja dengan orang yang baru ditemui tadi pagi tapi kenapa pria itu percaya bahwa dia punya kemampuan.

"Ansell! Kamu baru datang? Udah jam berapa ini ya ampun" Bryan yang duduk di sebelah ku mengoceh karena telat, yang pasti dia ingin mencontek tugas ansell.

"Nih" Ucap ansell datar, ia menyodorkan buku tugasnya ke bryan, kebiasaan bryan kalau tugas selalu tidak dikerjakan, untung saja guru di kelas bukan guru killer kalau tidak tamat lah riwayat dia.ansell menguap bosan dia sudah hafal semua yang di katakan guru itu hingga dia tertidur.

Teng teng teng

Bell istirahat berbunyi
Ansell terbangun, mengeluarkan dompetnya lalu mengecek isinya tidak banyak.

"Terpaksa nih cuman makan roti. " Ansell berjalan keluar kelas lalu dia melihat pacarnya menunggu dia, semua yang ada di kelas menatap iri termasuk para wanita yang naksir ansell gara-gara hani, begitu pun para lelaki memandang sinis pasangan itu.

"Sayang, boleh minta uang gak? " Hani menggandeng tangan ansell lalu dadanya di tempel di tangan ansell, ansell yang merasa risih melepaskan gandengan nya

"Ga ada, uang ku cuman dikit ini cuman buat beli roti doang." Ansell pun berjalan meninggalkan hani yang ternganga.

Ganteng-ganteng kok dompet tipis batin hani

Ansell pun segera duduk di kantin,seperti biasa susana kantin ramai bahkan di tempat pedagang bakso pun ramai ansell cuman bisa menelan ludah dia tidak punya uang jadi dia hanya memesan roti saja

"Nih" Bryan meletakkan semangkuk bakso dihadapan ansell

"Kenapa?"

"Utang ku karna udah bantuin tugas"

Lebih tepatnya nyontek

"Beneran nih? " Ansell menatap bakso itu, menggiurkan sekali

"Ya,ambil aja lagian makan roti juga ga kenyang"

Ansell pun makan dengan lahap,wajah nya yang tampan menggembung gara-gara ia memasukkan dua bakso sekaligus.

Teng teng teng

Bunyi bell masuk,ansell segera merapikan meja itu dan memberikan mangkuk bakso ke pedagang.

Sesampai di kelas,dia pun langsung tidur mentang-mentang ansell pintar dia tidak perlu belajar lagi kalau dia di panggil guru untuk menulis jawaban pun dia jawab dengan sempurna, itu membuat seisi kelas kagum sudah tampan, pintar pula kaya? Tidak! ansell bisa dikatakan orang miskin,uang sekolah pun dia harus kerja dulu, kadang uang itu ia pakai untuk hutang-hutang yang menumpuk.

Bell pulang pun berbunyi

"Hei siapa itu tampan sekali, bisa gak ya aku deketin dia"

"Body nya seksi, ku deketin ah"

Bisik-bisik wanita,membuat ansell heran ada apa dan ketika dia mendongak di depan gerbang sekolah tampak seorang pria yang bilang dia punya kemampuan super,niatnya ansell dia ingin rahasiakan ini kan bahaya kalau orang-orang tau.

"Jangan sampai dia melihatku, kumohon jangan panggil aku duh kenapa dia melihat ke arah sini, sana pergi" batin ansell

"Hei ansell mau pulang bareng nggak?" Pria itu tersenyum manis mendekati ansell,membuat para wanita yang melihat nya berteriak kegirangan

"Kyaa bang boleh minta nomer hape nya?"ujar wanita berkacamata

"Kak,boleh kita kencan?"

"Kak,mau tanya rumahnya dimana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

the power of everythingWhere stories live. Discover now