diam-diam, aku meraba kelopak yang basah di antara harum tubuhmu. tempat pejam paling kejam yang menawarkan tawa sekaligus luka dalam satu masa. dan rasa, kecap yang tak terkecup adalah aku di kala malam hari. yang secara diam-diam, jemari tangan gemetar itu, meraup sisa-sisa puisi yang berceceran di trotoar jalan. mengais asa-asa yang tertinggal selepas laju kendaraan yang terakhir itu menghilang dari pandangan.
- /08/08/2021/ -
أنت تقرأ
Di Bawah Hujan yang Terbakar
الشعر[kumpulan puisi] ❛❛ aku berdiri di bawah hujan merawat perih yang kubawa ke sekolah dan tempat kerja. aku berdiri di bawah hujan mendongengkan kisah bocah usia lima yang berlarian di sekitarku tapi tak bisa melihatku. ...