Bibir Taeyong mencebik sedikit lalu ia menggeleng, "kiss me." Pintanya. 


Mendengar hal itu membuat Jaehyun tersenyum senang, ia menunduk dan memberikan ciuman pada kekasih cantiknya itu. "Menggemaskan sekali sih." Gumamnya pelan setelah memberikan ciuman pada bibir Taeyong. 


Taeyong membuka matanya lalu membenarkan rambut Jaehyun, "aku akan mandi lima menit lagi dan kembali bekerja." Ujar Taeyong dengan suara yang sedikit serak. 


Lelaki Jung itu menggesekkan hidungnya pada hidung Taeyong dengan gemas. "Baiklah, nanti sore kita langsung ke rumah ayah okay?" 


"Huum." Taeyong mengangguk pelan, "ya sudah kau harus menghadiri pertemuan." Taeyong menepuk pelan dada Jaehyun. 


Jaehyun pun mengangguk, ia memberikan kecupan pada bibir Taeyong sekali lagi sebelum bangkit. "Aku keluar dahulu ya, jika kau lapar masih ada sisa makan siang kita tadi di atas meja sana." 


"Okay daddy~" 


Lelaki tampan itu menaikkan sebelah alisnya bingung, namun ia langsung menggeleng pelan. "Aku keluar baby." 


"Selamat bekerja sayang." Pekik Taeyong pelan, ia menaikkan selimut yang ia kenakan hingga sebatas dada. 


Taeyong meraih ponselnya yang berada di atas nakas, ia melihat ada pesan dari Wonwoo dan juga manajer Choi yang menanyakan keberadaannya. Tanpa membalas pesan kedua orang tersebut, Taeyong pun mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. 


Ia melenguh pelan, rasanya sangat malas untuk sekadar mandi dan kembali ke meja kerja. Ia hanya ingin memeluk Jaehyun seharian ini. 


Tak sampai lima menit ia mendudukkan dirinya, kini Taeyong bangkit dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri, mau tidak mau ia harus kembali ke tempat kerjanya. Ada sedikit hal yang harus ia selesaikan sebelum nanti ia dan Jaehyun pergi ke rumah orangtua Jaehyun. 



Sementara Taeyong sedang mandi, kini Jaehyun menyambut tiga orang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Ya tiga orang itu adalah orang utusan dari cabang Jepang untuk mengurus beberapa hal di Korea. Perkiraan mereka tinggal di Korea sekitar lima sampai satu minggu dan kembali ke Jepang bersama dengan beberapa karyawan yang Jaehyun sudah pilih untuk pindah ke Jepang. 




Mereka berempat pun membicarakan beberapa hal, dari beberapa karyawan yang akan dibawa ke Jepang, project baru dan banyak hal lainnya. 



Jaehyun menjelaskan beberapa point yang ia rencanakan pada ketiga orang tersebut, namun ada hal yang membuat Jaehyun merasa tidak nyaman. Salah satu dari karyawan tersebut terus menatapnya dengan dalam sejak tadi, entah wanita itu mendengar atau tidak apa yang ia jelaskan. 



Bedehem pelan, Jaehyun mendongak sedikit dan memberikan tatapan datar pada wanita yang sedari tadi menatapnya. "Apakah kau mendengarkan penjelasanku Nona Yakuri?" Tanya Jaehyun dengan tatapan mengintimidasi. 


Yakuri, nama wanita yang sedari tadi menatapnya. Ditanya seperti itu ia terkejut pelan, ia mengedipkan matanya dengan panik. "Saya mendengarkan anda Tuan Jung." Balasnya gugup, ia menunduk pelan dengan wajah yang sedikit memerah. 


Jaehyun mengambil ponselnya dan menelpon Eunbi, menyuruh sekretarisnya itu untuk mendatangi ruangannya. "Eunbi ke ruanganku." Setelah mengatakan itu, Jaehyun langsung memutuskan sambungan ponselnya. 


Tak perlu menunggu lama, pintu ruangan Jaehyun terketuk dan Eunbi muncul dari pintu. Wanita bermarga Kwon itu berjalan mendekat ke arah Jaehyun dan bertanya dengan sopan. "Ada apa sajangnim." 



Mettled {Jaeyong}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang