Part 15

50.1K 5.3K 1.8K
                                    

Jaehyun memberhentikan mobilnya di dekat apartemen Taeyong, ya sesuai dengan ucapannya tadi ia harus menghadiri meeting dan nanti mereka akan kembali bertemu di makan malam nanti. 


Lelaki Jung itu menoleh ke arah Taeyong yang kini sedang melepaskan seat beltnya, sebelum sempat membuka pintu mobil tangan Taeyong di tahan oleh Jaehyun. "Kau tidak ingin mengatakan apapun padaku?" 


Taeyong menatap Jaehyun dengan tatapan datar, sebelah alisnya terangkat. "Memangnya apa yang harus ku katakan padamu?" 


Lelaki tampan itu mengedikan bahunya. "Entah, mungkin selamat bekerja atau hati-hati di jalan atau yang lainnya. Kau tidak ingin mengatakan itu padaku?" Ia menatap Taeyong tepat di manik mata si cantik tanpa melepas tangannya. 


Si cantik memutar bola mata malas. "Sudah bos sebaiknya kau pergi karena kau sebentar lagi akan meeting, aku butuh istirahat." Taeyong mencoba melepaskan genggaman tangan Jaehyun namun tidak bisa, Jaehyun terlalu kuat. 


"Give me a kiss please." 

"No." 


Jaehyun mengulum bibirnya lalu dengan perlahan ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Taeyong. "Oke baiklah, selamat beristirahat aku akan ke apartemenmu nanti malam." 


Dengan begitu Taeyong pun keluar dari mobil Jaehyun, ia membuka pintu belakang mobil mewah itu dan mengambil beberapa barang miliknya yang di belikan oleh Jaehyun kemarin. Setelahnya ia berjalan ke sisi mobil Jaehyun dan mengetuk kaca mobil itu. 


Jaehyun menurunkan kaca tersebut lalu menoleh ke arah Taeyong. "Ada apa? Ada yang ingin kau pesan lagi? Atau kau mau—"


Mata Jaehyun membelelak namun sudut bibirnya sedikit terangkat ketika Taeyong memberikan kecupan ringan pada pipi serta ujung bibirnya. "Tidak usah merajuk, kau terlihat jelek jika merajuk." Ledek Taeyong dengan pipi yang di penuhi rona kemerahan. 



Jaehyun terkekeh pelan lalu menarik tangan Taeyong, ia mengecup lembut tangan tersebut. "Aku akan membelikan bahan makanan untukmu, kau bisa memasaknya nanti tanpa perlu ke supermarket." 


Taeyong menarik paksa tangannya, apa Jaehyun tidak tau jika Taeyong saat ini sangat malu? Sungguh sepertinya memang otak Taeyong sudah di pengaruhi oleh lelaki tampan itu, oh ini tidak bisa di biarkan. 


"Tidak perlu bos, kau—"


"See you at dinner honey." Putus Jaehyun, ia menutup kaca jendela mobilnya lalu melajukan mobilnya begitu saja tanpa menunggu ucapan Taeyong selanjutnya. 



Mengembungkan pipinya kini Taeyong berjalan ke arah apartemen miliknya, sungguh sepertinya kepala Taeyong kini di penuhi oleh Jung mesum Jaehyun itu. Oke sepertinya Taeyong memang membutuhkan banyak istirahat agar otaknya tidak lelah. 


Naik ke lantai apartemennya, lelaki cantik itu pun memencet beberapa pin apartemennya sebelum masuk ke dalamnya. Ia langsung saja menuju kamarnya, ya perjalanan dari Seoul ke Busan tidak sebentar membuat tubuhnya sangat lelah, di tambah semalam ia menghabiskan waktu sampai hampir pukul dua dini hari. 



Taeyong pun merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya. Bayangan ia yang dengan suka rela mengajak Jaehyun bermain semalam pun kembali menghantui pikirannya, sial bagaimana bisa semalam ia menjadi binal seperti itu? 



Si cantik mengusak rambutnya kasar. "Pasti Jung mesum itu sudah memepengaruhi pikiranku, ya benar. Kan tidak mungkin dulu aku yang selalu menolaknya sekarang malah susah sekali menolak bukan?" Ia bermonolog seorang diri. 


Mettled {Jaeyong}Where stories live. Discover now