E10

357 58 3
                                    

Tiga Minggu Kemudian...

Mew kembali dengan pikiran jernihnya dan kini mengajak Grace untuk bertemu. Ketika mereka berdua bertemu, Grace menatap Mew dengan penuh kebencian.

"Kenapa kau datang kembali?" Kata-kata pertama yang Grace ucapkan kepada Mew.

"Aku-aku mau minta maaf kepadamu Grace." Kata Mew

"Terlambat..."

"Tidak ada kata terlambat untuk hubungan kita, Grace." Kata Mew

"Siapa wanita yang kau kencani saat ini hm? Kata Jom kau sedang memikirkan orang lain selain diriku!!" Kata Grace

"Jom? Ti-tidak..." Kata Mew yang ingin mengelak tapi sebelum mengelak Grace langsung menyelanya.

"Shiiaaa Jom!!!!" Batin Mew

"Apakah berbohong itu menjadi sebuah kebiasaan untuk orang-orang tampan sepertimu?" Tanya Grace.

"Bukan begitu Grace, tapi..."

"Aku hamil, dan sebentar lagi akan menikah." Kata Grace yang langsung menyela Mew lagi.

"Ba-bagaimana mungkin?" Tanya Mew yang shyok.

Mew yang mendengar kabar bahwa Grace telah hamil anak dari orang lain kini merasa terpukul padahal Mew menghindar hanya untuk memastikan perasaannya yang sebenarnya apakah untuk Grace ataukah untuk Gulf? Ketika Gulf menyuruhnya pergi, Mew merasa dunianya kini hancur berantakan.

"Bisa saja, aku hamil bersama orang lain!!" Kata Grace

"Kau berselingkuh dariku?" Tanya Mew

"Kau juga melakukan hal yang sama. Kau berbagi hati padahal kita masih memiliki hubungan."

"Ma-maafkan Phi..." Kata Mew

"Maafkan aku juga Phi Mew tapi ini juga salahmu karena telah menghindariku dan meninggalkan aku tanpa kabar." Kata Grace

"Maaf karena telah menjadi pria bajingan untukmu, Grace." Kata Mew

"Tidak masalah Phi, karena aku telah mendapatkan yang terbaik untukku. Dia juga Ayah yang baik untuk anakku." Kata Grace.

"Semoga kau berbahagia..." Kata Mew

"Aku harus bahagia..." Kata Grace

Mew kini pergi dari tempat itu dengan membawa beribu penyesalan karena telah menyia-nyiakan seseorang yang mencintainya demi seseorang yang baru saja dia cintai.

"Orang yang berhasil merebut hatiku darimu, itu adalah adikmu Gulf, Grace." Batin Mew

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Sepulangnya Grace dari pertemuannya dengan Mew, Grace langsung disambut sinis oleh adiknya sendiri. Gulf kini berjalan menghampiri Grace yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumahnya. Sesampainya di dekat Grace, Gulf langsung duduk di samping Grace.

"Kau habis darimana saja? Kau tau kan kalau kau sedang hamil muda sekarang?? Kau seharusnya menjaga kandunganmu itu!!" Kata Gulf

"Aku habis bertemu dengan Phi Mew." Kata Grace.

"Phi Mew?" Tanya Gulf yang nada suaranya kini tiba-tiba berubah ketika menyebut nama itu.

"Kenapa? Apa kau masih ingin mengejarnya?" Tanya Grace yang sedikit nyolot.

"Apa maksudmu?" Tanya Gulf bingung.

"Kau tak akan memiliki kesempatan untuk merebutnya karena dia kini telah memiliki seseorang yang dia cintai bahkan saat masih bersama denganku dengan teganya dia bermain hati." Kata Grace

"Apa maksudmu aku mau merebutnya? Aku bahkan tidak menyukainya!!" Kata Gulf bohong.

"Tchh...." Kata Grace yang tau jika adiknya sedang berbohong.

"Aku bersungguh-sungguh!! Dia sangat baik kepadaku saat dia masih berpacaran denganmu. Apa salahku yang ingin tau kabarnya?" Kata Gulf

Gulf tidak pernah berpikir untuk merebut kekasih Phi nya, hanya saja takdir yang membuat seolah-olah Gulf melakukannya padahal Mew awalnya hanya peduli kepada Gulf namun kepedulian itu malah berubah menjadi cinta. Sudah ditakdirkan pula bahwa Mew akan berjodoh dengan Gulf.

"Sebaiknya kau mencari orang lain yang akan membalas cintamu, karena dia lebih mencintai orang itu saat ini." Kata Grace.

"Aku tidak menyukainya!!!" Kata Gulf

"Aku hanya mengatakan untuk menasehatimu saja!!"

"Ba-baiklah." Kata Gulf

"Huh? Kau menerima saranku? Berarti kau mengakui perasaanmu itu!!!" Kata Grace

"Aku selalu salah di matamu!!! Aku mau pergi!! Jangan cari aku!!!" Kata Gulf yang langsung beranjak dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan Grace di ruang tamu sendirian.

"Sial!!!" Ucap Gulf dengan nada yang sangat lirih.

Gulf mulai overthinking karena kata-kata Grace. Gulf mencoba mengabaikannya namun tidak bisa. Hal terburuk yang belum pernah Gulf alami pun kini sudah ada di dalam suara-suara pikiran yang terus beradu di dalam pikirannya.

"Phi Mew akan menikah bersama orang lain!!! Rain tak akan ada di dunia ini!! Kau hanyalah sampah yang tidak berguna..." Seperti inilah suara-suara pikiran Gulf.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Gulf kini sedang duduk di pinggir sungai sambil melempari batu-batu kecil yang berada di sampingnya ke sungai itu. Gulf kembali membayangkan alangkah bahagianya jika Gulf mengajak Rain bermain di tempat ini. Gulf tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Nak, Papa kangen Rain na..." Kata Gulf yang berhenti sejenak dari kegiatannya.

Gulf kembali melempari batu-batu kecil yang berada di sampingnya ke dalam sungai. Seseorang nenek tua datang menghampiri Gulf dan meminta izin duduk di samping Gulf.

"Ekhemm.. Ekhemm.. tidakkah kau berfikir kalau sungai itu akan penuh dengan semua batu-batu yang kau lemparkan itu?" Kata Nenek tua.

"Huh?" Gulf menolehkan kepalanya dan menghentikan kegiatannya.

"Hanya karena hatimu kecewa, jangan melampiaskannya pada benda-benda yang bahkan tidak bersalah."

"Apa maksud nenek?" Tanya Gulf bingung.

"Bolehkah nenek duduk disini?" Tanya nenek itu.

"Tentu saja boleh." Kata Gulf yang langsung mempersilahkan nenek itu.

Sang nenek hanya tersenyum ketika melihat Gulf masih tampak sedih, cemas, dan gelisah. Sang nenek kembali berbicara dengan lembut.

"Ketika kau sudah yakin dengan perasaanmu sendiri, saat itulah kau harus menggenggam orang itu. Jika orang itu memilih untuk pergi, biarkan dia pergi. Dan jika dia kembali, maka terima dia dengan seluruh perasaanmu yang masih tersisa untuknya." Kata sang nenek.

"Apa maksud nenek?"

"Jika sudah tak ada lagi perasaan yang tersisa, maka pergilah nak!! Kau juga berhak bahagia." Kata nenek itu.

Gulf sebenarnya tidak paham dengan kata-kata nenek itu, tapi Gulf yakin makna kata-kata itu cukup dalam untuknya.

"Tapi mengapa aku malah merasa tersindir? Bagaimana jika Phi Mew meninggalkan aku?" Batin Gulf

Four Leaf Clover (END)Where stories live. Discover now