E03

379 63 7
                                    

Gulf yang merasa sedikit ketakutan setelah melihat masa depannya bersama dengan Mew kini diam di pojok kasur sambil memikirkan nasibnya sendiri.

"Bagaimana mungkin aku merebut kekasih Phi ku sendiri? Gila!! Ini sangat Gila!!" Kata Gulf kepada dirinya sendiri.

Gulf mengusap rambutnya dengan kasar sambil melihat ke sekelilingnya. Gulf menyandarkan kepalanya ke bantal yang dia peluk saat ini.

"Aku harus menghindarinya. Bagaimanapun caranya!! Aku tidak mau menyakiti Phi ku sendiri!!" Ucap Gulf sambil mengepalkan tangan kanannya dan mengangkatnya ke udara.

Seseorang tiba-tiba saja masuk ke kamar Gulf dan mengagetkan Gulf. Orang itu melihat kearah Gulf dengan tatapan aneh.

"Ada apa denganmu? Apa kau sedang kehabisan obat?" Tanya orang itu.

"Huh? Ti-tidak apa-apa Phi Grace." Kata Gulf yang langsung menurunkan tangannya dan tersenyum kearah Grace.

"Jangan gila!! Rumah Sakit Jiwa jauh dari rumah kita!!" Kata Grace.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan Harinya...

Hari mulai menjelang malam, Gulf yang baru saja pulang setelah belajar kelompok bersama dengan teman-temannya di sekolah akhirnya keluar. Ketika sedang berjalan, Gulf tiba-tiba saja diam terpaku ditengah halaman. Gulf diam ketika melihat seseorang telah menunggunya di depan gerbang sekolahnya.

"Gulf!!" Ucap Win yang langsung menepuk bahu Gulf, ketika melihat Gulf sedang diam dan terpaku.

"Akh Win!! A-ada apa?" Kata Gulf yang sedikit kaget.

"Kau kenapa? Seperti orang yang kerasukan setan saja!!" Kata Win

"Tidak apa-apa!!" Kata Gulf yang menyembunyikan kegugupannya.

"Ayo pulang!! Malam sudah semakin larut!! Sebentar lagi bus akan berhenti beroperasi." Kata Win

"Se-sepertinya aku tidak bisa pulang bersama denganmu malam ini, Win."

"Kenapa?"

"Pacar Phi ku datang menjemputku." Kata Gulf sambil menunjuk kearah seseorang di dekat gerbang.

"Akhh baiklah, Gulf. Aku akan pulang lebih dulu na!! Hati-hati di jalan!!" Kata Win yang langsung berlari dan menyusul teman-teman yang lain.

"Hmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

Gulf pun berjalan perlahan dengan perlahan. Gulf sangat gugup saat ini. Niat hati ingin menghindar tapi takdir malah membuat mereka terus menerus bertemu.

"Ha-hai Phi Mew..." Kata Gulf

"Gulf, ini sudah larut malam!! Kenapa kau tak segera keluar dari dalam gedung sekolah? Aku sangat mengkhawatirkanmu." Kata Mew

"Aku memang selalu pulang jam segini, Phi." Kata Gulf kepada Mew.

"Grace pasti sangat mencemaskanmu sekarang."

"Grace tidak pernah mengkhawatirkan aku sedikit pun." Batin Gulf

"Akhh iya Phi." Kata Gulf sambil tersenyum.

Mew membawa Gulf ke dalam mobilnya saat ini. Gulf berjalan sambil menunduk hingga tanpa sadar menabrak Mew dan membuat Gulf kehilangan keseimbangan dan jatuh, namun sebelum Gulf benar-benar jatuh, Mew langsung menangkap Gulf dan membawanya di dalam pelukannya. Mereka berdua kini saling menatap satu sama lain.

"Ph-Phi..." Kata Gulf

"Akhh maaf!!" Kata Mew yang langsung melepaskan Gulf dari pelukannya itu.

Mew membukakan pintu untuk Gulf. Gulf langsung masuk ke dalam mobil itu. Setelah membukakan pintu untuk Gulf, Mew akhirnya masuk ke dalam mobil itu. Di sepanjang perjalanan, Mew terus saja berbicara kepada Gulf.

"Apa kau sudah makan, Gulf?" Tanya Mew

"Sudah tadi Phi." Kata Gulf berbohong.

"Padahal aku ingin mengajakmu makan malam."

"Kenapa?" Kata pertama yang keluar dari mulut Gulf setelah mendengar keinginan Mew untuk makan malam bersamanya.

"Supaya kita berdua lebih akrab saja. Apakah tidak boleh?" Kata Mew

"Tentu saja boleh, Phi." Kata Gulf

"Tapi untuk apa?" Batin Gulf

"Aku selalu ingin memiliki adik laki-laki, tapi aku malah mendapatkan adik perempuan. Kebetulan pacarku memiliki adik laki-laki jadi aku juga ingin akrab denganmu." Kata Mew

"Akhh begitu rupanya." Kata Gulf

Setelah mobil Mew sampai tepat di depan rumah Gulf, Mew menghentikan mobil itu dan menurunkan Gulf.

"Te-terima kasih na, Phi." Kata Gulf

"Sama-sama."

"Hati-hati di jalan!!" Kata Gulf

"Gulf, jika kau butuh jemputan dan Phi mu tidak bisa menjemput, telfon aku na!!" Kata Mew

"Ba-baiklah!!" Kata Gulf

"Aku tidak akan menelfonmu!! Aku tidak akan melakukannya!!!" Batin Gulf

Gulf berjalan masuk ke dalam rumah tanpa membalikkan tubuhnya hanya untuk sekedar melihat kearah Mew. Gulf kini telah masuk ke dalam rumah lalu mencari Grace di kamarnya. Gulf langsung masuk ke kamar Grace begitu Gulf sampai di kamar Grace.

"Ai Shiaa Gulf!! Bisakah kau mengetuk pintu kamarku!!" Kata Grace

"Kenapa? Apa kau menonton film porno?? Akan aku laporkan Mae dan Pho!!"

"Apa kau lupa kalau umurku sudah 20 tahun? Tak ada gunanya melaporkanku, bodoh!!" Kata Grace

"Tch, aku akan mengatakan jika kau tidak pernah belajar!!" Kata Gulf

"Apa maumu datang kemari huh? Apa kau sedang menyidakku?"

"Kenapa kau menyuruh Phi Mew untuk menjemputku? Kau tidak pernah menjemputku dan aku terbiasa pulang dengan bus, lalu kenapa kau menyuruh Phi Mew menjemputku?" Kata Gulf dengan kesal.

"Aku tidak pernah menyuruhnya!! Dia sendiri yang menawarkan diri." Kata Grace

"Kenapa kau tidak melarangnya?"

"Aku sudah melarangnya, tapi dia memaksa untuk menjemputmu." Kata Grace.

"Besok lagi, jangan biarkan dia menjemput aku!!" Kata Gulf

"Aku tidak bisa menolaknya, dia sangat baik. Wajahnya yang seperti malaikat ketika sedang tersenyum membuatku luluh."

"Pokoknya, jangan biarkan dia menjemput aku kalau kau tidak mau kehilangan dia!!" Kata Gulf

"Baiklah." Kata Grace

Gulf langsung keluar dari dalam kamar Grace dan langsung pergi menuju ke dalam kamarnya. Gulf menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar.

Four Leaf Clover (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora