☪︎⋆✧ Chapter 21 : ❝Angry.❞

Start from the beginning
                                    

Ciuman itu terlepas. [Name] segera menjauh dari Gojou. Menjaga jaraknya. Jantungnya berdetak kencang, hingga ia bisa mendengar nya sendiri.

"Heee."

[Name] merinding ketika suara Gojou terdengar rendah dan serak.

"Aku tidak menyangka kau akan menyerangku seperti tadi, [Name]. Kau berani juga ternyata."

Wanitanya tersenyum canggung.
"Yah ... Kalau tidak kulakukan, kamu pasti akan bertindak berlebihan 'kan?" Ucapnya.

Kekehan Gojou keluarkan sebentar. Kemudian rautnya kembali mendingin. Ia melirik ke belakang, melihat Ayami yang masih duduk di atas lantai.

"Rasa ingin membunuhku sudah hilang untuk sekarang. Suguru, urusi wanita merepotkan ini. Aku mau pulang."

"Ah ... Baiklah."

Gojou menarik lengan [Name]. Mengajak wanitanya untuk keluar dari ruangan yang sudah cukup berantakan ini akibat ulahnya.

"Kuserahkan padamu, Suguru."

"Tenang saja."

.

.

Gojou dan [Name] melangkah agak sedikit berjauhan. Wanita itu mengikuti langkah Gojou yang berada beberapa jarak darinya setelah genggaman mereka terlepas.

Suasana berubah canggung. Tidak ada percakapan lagi di antara keduanya. [Name] mengusap tengkuk, sedikit merinding.

"Kau baik-baik saja?"

Ia sedikit tersentak. Matanya menatap punggung Gojou. Pria itu berbicara tanpa menolehkan kepalanya.

"Um, aku baik-baik saja, kok."

"Tindakanku tadi memang sudah kelewatan ... Mungkin."

"Yaah ... Sudah bukan 'mungkin' lagi, sih."

Raut Gojou berubah angkuh.
"He? Benarkah? Menurutku masih biasa-biasa aja, tuh."

[Name] menghela nafas. Ia tidak lagi membalas ucapan Gojou.

"Tapi ... Terima kasih."

[Name] menghentikan langkah.
"Eh?"

Gojou menoleh, senyuman ia singgungkan. Kacamata hitamnya sedikit melorot. Kelopak matanya sedikit menurun, tidak terbuka sepenuhnya.

"Kalau kau tidak menghentikan ku. Mungkin guru itu sudah mati sekarang, dan akan membawa masalah besar ke depannya."

"Ah ... Um." [Name] membalas senyumannya.

Gojou kembali melanjutkan langkahnya, begitu juga dengan [Name].

"Ada sesuatu, yang akhir-akhir ini sangat menggangguku semenjak kau mulai menjalankan misi ini, [Name]."

"Apa itu?"

"Ini terdengar menggelikan. Tapi, aku selalu mengkhawatirkan mu ... benar-benar menyusahkan. Aku selalu berpikir kau akan meninggalkanku jika misi ini tetap berlanjut."

[Name] mengerjab.
"Kamu bisa memintaku untuk berhenti menjalankan misi ini 'kan? Bukannya kamu akan melakukan itu?"

"Memang. Tapi, kau terlihat senang dengan misi ini. Makanya aku menahan diriku. Cih, nyusahin aja."

Wajah [Name] melembut, matanya semakin bercahaya. Kemudian dengan segera ia melangkah mendekati Gojou, memeluk lengan kanan pria itu.

"Aku tidak akan pergi, kok."

Gojou menoleh ke arahnya, kemudian dibalas dengan senyuman lebar.

Seringaian jahil Gojou pasang.
"Kau yakin? Aku bisa saja berpaling darimu kemudian mencari wanita lain, loh."

"Hm? Aku 'kan cuma bilang 'tidak akan pergi'. Kalau kamu berpaling, maka aku akan meninggalkanmu."

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi."

[Name] tertawa kecil. Kemudian, ia mencium lengan Gojou sekali.

❄️ ˚. ୭ ˚○◦ ❄️ ◦○˚ ୧ .°❄️

Buku ini banyak banget ya manisnya.
Okeh, okeh.
//Spoiler//
Buku selanjutnya bakalan ada pahit-pahitnya.

┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓘𝓷𝓞𝓬𝓽𝓸𝓫𝓮𝓻 ੈ ┈┈┈

His Love HardWhere stories live. Discover now