☪︎⋆✧ Chapter 10 : ❝School.❞

907 164 73
                                    

🌺 Chapter 10 : School.
💮
🌸 Bab 10.
|| School ||
[ Sekolah ]
.
🌺˚. ୭ ˚○◦ 🌺 ◦○˚ ୧ .°🌺

Sebuah mobil sport berwarna hitam dan putih berhenti tepat di tengah-tengah pekarangan sekolah. Banyak pasang mata yang menatap heran, bingung, dan kagum serta iri. Bertanya dalam benak, siapa pemilik mobil mewah ini?

 Bertanya dalam benak, siapa pemilik mobil mewah ini?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pict from pinterest

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pict from pinterest.
© Pinterest.

"Tunggu! Kenapa parkir di sini?"

[Name] protes. Maniknya menatap pada Gojou yang nampak santai-santai saja setelah memamerkan mobil mewah ini pada warga sekolah.

"Kenapa memangnya? Aku tidak mungkin 'kan parkir di luar pagar?" Balas Gojou. Seringaian jahil ia pasang, kacamata hitam ia turunkan, menatap wanitanya dengan tatapan menggoda.

"Tapi ... Ini memalukan--!"

Suara ketukan dari kaca mobil memotong ucapan [Name]. Kedua sejoli itu menolehkan kepala, nampak tubuh tegap Getou dari luar.

Sang wanita menurunkan kaca mobil, menyembulkan sedikit kepalanya keluar untuk melihat sang kakak sepupu.

"Kak Suguru? Ada apa?" Tanya [Name].

"Kenapa kalian lama sekali? Ayo, turun."

Getou tahu adiknya ini merasa malu dengan semua perhatian orang-orang di sekitarnya. Meski [Name] dulunya saat sekolah itu populer, dia tidak menyadari kepopulerannya karena fokus pada hal lain.

Getou membuka kunci pintu mobil dengan memasukkan tangannya lewat jendela kaca yang terbuka. Lalu membiarkan adiknya untuk turun.

"Perlu ku gendong?" Tawar Gojou.

"Jangan."

[Name] menarik sebelah pipi Gojou, lalu keluar dari dalam mobil. Sang pria bersurai salju juga turun, terdengar suara jeritan para gadis saat Gojou dengan sengaja menyisir rambutnya ke belakang menggunakan tangan kanan.

"Baiklah. Aku akan masuk, sampai jumpa!"

[Name] hendak berlari menjauh, merasa kurang nyaman dengan tatapan-tatapan orang lain padanya. Seorang gadis mungil di kawal dua pria kekar nan badass. Sayangnya, tangan kanannya ditahan Gojou.

Ia mengernyitkan alisnya.
"Kau belum memberikan kecupan selamat tinggal untukku!" Ucapnya.

Getou menggelengkan kepalanya. Dirinya kemudian berjalan duluan, meninggalkan sepasang kekasih yang hampir bermesraan.

"Tidak. Ini di depan umum, kamu mau rencana kita terbongkar?" [Name] memperingati. Nampak wajah Gojou yang tertekuk kesal, sehingga melepas pegangan tangannya pada [Name].

Mereka berdua berjalan beriringan. Menyusul Getou yang sudah jauh di depan sana. Sepertinya ingin pergi menemui guru--salah satu kenalannya.

"Mori- sensei, kurasa anda sudah tahu maksud kedatanganku ke sini."

Getou berbicara dengan nada sopan, senyuman tipis nampak ia pasang pada wajahnya yang rupawan. Lawan bicaranya memasang ekspresi yang sama, bernama Mori Ougai. Salah satu guru di sekolah ini.

"Aku tahu, Getou -kun. Jadi, dimana gadis yang akan tinggal di sini?"

Getou menoleh ke belakang, bersamaan dengan Gojou dan [Name] yang sudah berada di dekatnya. Tangan kekarnya menarik bahu sang adik dengan lembut, memperkenalkannya pada Mori -sensei.

Setelah perbincangan singkat itu. [Name] harus mengikuti arahan Mori -sensei menuju kelas yang ia akan tempati selama beberapa minggu--sekaligus tempat bersarangnya sang kutukan.

Gojou dengan berat hati melepas kepergian sang kekasih hati. Tanpa adanya pelukan, ataupun kecupan darinya sebelum wanitanya benar-benar lepas dari pandangannya. Ini sedikit berlebihan, tapi Gojou tidak peduli.

"Bye-bye, Satoru! Kak Suguru juga!"

Getou membalas lambaian tangan [Name], senyuman ia lebarkan sedikit. Berbeda dengan Gojou yang nampak cemberut meski membalas lambaian tangan [Name].

"Baiklah. Ayo pergi bekerja, Satoru."

Getou merangkul bahu Gojou, menyeretnya untuk berjalan.

"Ha? Kita tidak menunggu [Name]?"

"Tidak. [Name] bisa menyelesaikan ini sendirian. Selagi dia menjalankan misi, ada tumpukan berkas dan jadwal padat yang menunggumu, Satoru. Nanami sudah mengatur semuanya untukmu atas permintaan [Name]."

"Jadi ... Aku harus membiarkannya sendirian di tempat ini?"

Getou menghentikan langkah kaki. Manik segelap tinta hitam menatap heran pada pemilik Surai salju.

"Kau terlalu mengkhawatirkan [Name]. Tenang saja, dia pasti akan baik-baik saja. Seharusnya yang paling tahu akan hal itu adalah kau 'kan, Satoru?"

Gojou bungkam. Kini Getou tidak lagi merangkul bahunya.
"Ada sesuatu yang membuatku sangat khawatir belakangan ini."

"Apa itu?"

Mereka melanjutkan langkah. Gojou mendongak menatap pada langit cerah berwarna biru. Suaranya terdengar lirih ketika berucap, bersamaan dengan datangnya hembusan angin sejuk musim semi.

"Aku merasa ... [Name] akan pergi menjauhiku."

🌺˚. ୭ ˚○◦ 🌺 ◦○˚ ୧ .°🌺

AnInOctober.

🌺┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈ 🌺

His Love HardDonde viven las historias. Descúbrelo ahora