☪︎⋆✧ Chapter 2 : ❝Doesn't ask for help.❞

1.8K 235 72
                                    

❄️ Chapter 2 : ❝ She doesn't ask for help.❞
🧊
🌨️Bab 2.
|| She doesn't ask for help ||
[ Dia tidak meminta bantuan ]
.
❄️˚. ୭ ˚○◦ His Love Hard ◦○˚ ୧ .°❄️

Kedua insan masih bergelung dalam selimut setelah melakukan kegiatan panas beberapa waktu lalu. Gojou yang tidak sarapan pagi tadi menggantinya dengan memakan aroma vanilla dari tubuh milik wanitanya yang kini masih menutup mata. Menjelajahi alam mimpi. Tangan besarnya mengelus puncak kepala [Name] dengan gerakan lembut. Manik indahnya tampak berkilat, seringaian terpasang pada wajah yang rupawan.

Semenjak mengenal [Name], Gojou mendapat banyak hal baru. Terutama dalam memakai perasaannya. Para petinggi sempat menolak keberadaan sang wanita dengan alasan ia dapat memunculkan sisi manusia Gojou hingga bagian kejam miliknya bisa melemah. Namun, dengan keberadaan sang gadis, Gojou malah menjadi lebih kejam. Tak ada seorang pun yang berani menyentuh miliknya. Siapa juga yang mau berurusan dengan sang terkuat kala ia marah? Jika itu terjadi, maka Gojou Satoru tentunya akan mereka hadapi.

Akan tetapi, itu juga merupakan sebuah kelemahan. Mungkin, ada saatnya musuh akan memanfaatkan [Name] untuk kehancuran Gojou. Menggunakan wanitanya itu sebagai alat untuk memancingnya ataupun membuat kelemahannya muncul, tapi sang pria sudah menduga hal itu mungkin akan terjadi.

Makanya setiap ada waktu luang, Gojou akan meminta [Name] untuk berduel dengannya sekaligus mengajarinya cara mempertahankan diri. Dia beruntung, karena [Name] memiliki otak di atas rata-rata. Setidaknya, dia tak sepenuhnya khawatir miliknya ini akan benar-benar terjebak dalam keadaan sulit. Namun, wanitanya ini kadang berhasil membuatnya kesal dengan cara [Name] mengorbankan dirinya sendiri dalam rencana buatannya tanpa sepengetahuan Gojou. Itu keputusan yang fatal. Berakhir [Name] yang dihukum. Tanpa takut sedikit pun.

"Satoru ...?"

Suara halusnya terdengar. Gojou sadar dari lamunan sekejapnya. Kemudian, menatap objek cantik di hadapan.

"Kau tidur dengan nyenyak?" tanya Gojou.

[Name] mengerutkan kening. Lantas sedikit menggerakkan tubuh. Saat ia merasakan rasa sakit di area leher dan privasi, sang wanita menatap Gojou dengan tatapan agak kesal.

"Kamu menggigitku," protesnya.

Gojou mengangguk. Lantas berkata, "Kau benar. Kalau tidak kugigit tidak akan meninggalkan bekas di tubuhmu, dong."

[Name] menanggapi dengan senyuman. Disusul semburat merah yang perlahan menghiasi wajah cantiknya. Melihat itu membuat si surai putih mencubit kedua pipinya.

"Aku harus menyembunyikan tanda ini," ucap [Name] seraya bangun.

Gojou ikut bangkit. Keningnya lantas mengernyit. Jika seperti itu, berarti orang lain tidak akan melihat tanda kepemilikannya. "Untuk apa?" tanyanya.

"Orang lain bakalan curiga kalau aku tidak menyembunyikannya 'kan? Kemudian, mereka akan bertanya hal-hal privasi."

Gojou cemberut. Ia tahu apa maksud [Name] ingin menyembunyikan tanda kepemilikan ifu. Pernikahan mereka tertutup. Hanya sedikit orang yang tahu jika keduanya sudah menikah. Dikalangan anak buah Gojou, hanya Megumi dan Okkotsu Yuuta yang tahu.

Pernikahan ini tidak boleh disebar sampai Gojou sendiri yang mengatakannya di depan publik. Dengan alasan konyol karena dirinya masih ingin merasakan bebas dan bermain-main saat di depan orang lain.

Resikonya, itu membuat dirinya jauh dari sang kekasih hati jika berada di depan semua orang. Mungkin mereka akan berbincang, tapi hanya itu tanpa memberikan afeksi sekecil apapun.

Sejauh mereka menyembunyikan pernikahan ini, tidak ada yang merepotkan mereka. Belum ada sebenarnya.

Gojou turun dari atas ranjang. Celana panjang hitam telah ia pakai sejak setelah kegiatan panas itu mereka lakukan. [Name] melilitkan selimut besar pada tubuhnya untuk menutupi. Kemudian ikut turun dari ranjang.

Karena kakinya belum kuat menopang tubuh setelah kegiatan tadi. [Name] jatuh terduduk seraya meringis sakit. Entah karena alasan apa Gojou menghajar dirinya habis-habisan tadi.

Gojou menyadari itu. Ia membalikkan badan dan mendapati wanitanya berdiri perlahan lalu duduk di pinggir ranjang. Tangan [Name] mengambil ponsel pintar, kemudian memainkannya. Karena selama beberapa saat ia akan sedikit kesakitan saat berjalan.

Padahal dia bisa meminta bantuan ku, batin Gojou.

Akibat dari latihan kerasnya pada [Name] adalah membuat wanita itu menjadi mandiri. Gojou menyukai kemandiriannya karena dengan itu Gojou tidak perlu repot-repot lagi menolong sang wanita jika saat dalam kesulitan. Ia percaya pada [Name].

Tapi kadang, ia ingin [Name] bergantung padanya. Membiarkan kekasihnya menopang semua sendirian sedikit menarik hati Gojou.

Dia kemudian membalikkan badan, melangkah masuk ke dalam ruang ganti yang di dalamnya terpadat pintu kamar mandi. Jika [Name] tidak meminta, maka dia tidak akan mengabulkan.

˚. ୭ ˚○◦ His Love Hard ◦○˚ ୧ .°❄️

Aku oleng ke Megumi dong 😆

Tapi kalo soal buat FF. Keknya bakalan banyak Gojo version, soalnya sudah kebiasaan.

❄️ ┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈

His Love HardWhere stories live. Discover now