I

18 6 0
                                    

Gadis berambut panjang tersebut tampak sedang menulis sebuah surat balasan di meja-nya dengan tersenyum lembut seakan bahagia mendapatkan surat yang baru saja ia baca.

Eclair Wisteria, tentu saja ia tampak sangat berbunga bunga sebab ia baru saja menerima sebuah surat yang mengatakan bahwa tunangannya, Razel Sanova, akan pergi mengunjungi-nya.

"Anne! Bisa kau siapkan bajuku yang paling bagus? Razel akan mengunjungiku siang ini dan jangan lupa... tolong siapkan juga teh kesukaannya. Bisa tolong antarkan surat ini ke-kediamannya?"

Eclair segera berdiri dari tempat ia duduk sebelumnya, segera berjalan kearah jendela balkonnya sesaat sebelum sang pelayan berteriak kearahnya.

"Tuan putri! Anda masih mengenakan baju tidur! Mohon jangan keluar. Nanti anda sakit saya yang repot"

Eclair menatap Anne dengan tertawa dan senyum diwajahnya. Ia berjalan kearah Anne dan tetap tersenyum lembut, menampakkan wajahnya yang bahkan terlihat seperti pahatan Tuhan yang sangat sempurna.

"Jangan khawatir, aku hanya membuka pintu-nya saja. Aku tidak segila itu untuk keluar mengenakan baju tidur, Anne"

Anne menghela nafas dan membungkukan badannya pada Eclair.

"Jangan buat saya khawatir, putri. Saya akan mengantar surat ini dulu"

Anne segera membuka pintu dan tampak seorang lelaki berambut pirang berdiri didepannya dengan menatap lurus pada Anne. Ia tampak tidak senang dengan keberadaan Anne didepannya dan segera menatap kearah Eclair yang masih tersenyum.

"Tinggalkan kami berdua" Kata lelaki tersebut pada seluruh pelayan yang sedang berada didalam dan diluar kamar Eclair.

Para pelayan segera berjalan cepat keluar kamar sang putri dan termasuk Anne yang segera berjalan lebih cepat dari yang lain sesaat setelah mereka membungkukkan badan menghadap Eclair dan lawan bicaranya ini.

"Mari kita sudahi saja hubungan ini. Aku sudah tak tertarik lagi padamu, dan mohon jangan terlalu obsesi padaku. Kau tau aku akan sangat membenci itu"

Eclair yang tepat berada beberapa langkah didepan lelaki tersebut segera menatap sipit kearahnya. Tidak menyangka bahwa yang akan ia dengar adalah pernyataan pemutusan hubungan sepihak dari sang kekasih.

"Tunggu... Razel, apa maksudmu? Menyudahi hubungan? Putus? Kau mau kita putus atas dasar apa? Apakah aku sudah melakukan hal yang tidak pantas atau..."

Belum sempat Eclair menyelesaikan kalimatnya, Razel segera memotong perkataan kekasihnya tersebut.

"Singkat saja... aku mencintai wanita lain. Perasaanku mungkin hanya main main saja denganmu jadi jangan terlalu dimasukkan ke-hati mu"

Eclair masih diam berdiri didepan Razel tepat hanya beberapa langka lagi darinya. Ia berjalan lebih maju kearahnya dan menyilangkan tangannya didepan dada.

"Siapa?"

"Apa maksudmu, Eclair?"

Eclair menatap tidak suka kearah Razel dan mencoba menenangkan dirinya.

"Baiklah, siapa wanita itu? Aku hanya ingin mengetahuinya dan aku akan menerima penghinaanmu ini seakan ini tidak pernah terjadi diantara kita jadi anggap bahwa kita tidak pernah memulai hubungan ini"

Razel terkejut atas perkataan sang wanita didepannya ini. Penghinaan? Tentu saja ia tidak menerima wanita ini menganggap bahwa ia menghina dirinya.

"Ap.. Apa?! Aku tidak menghinamu! Ini makanya aku tidak ingin melanjutkan hubunganku denganmu! Kau terlalu mementingkan ego-mu sendiri dan menganggap seluruh dunia berpusat padamu!"

Eclair menatap benci kearah Razel yang sedang naik pitam atas perkataan Eclair. Ia diam diam mengepalkan tangannya.

"Apa maksudmu? Lihat... kau bahkan berbicara hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang aku katakan"

"Aku lelah denganmu, Putri. Kau terlalu bergantung padaku, memberikanku banyak hadiah seolah olah keluarga-ku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli benda benda yang kau berikan. Menganggap bahwa diriku adalah milikmu seorang dan kau... aku benci saat kau terlalu sering mengirimkan surat padaku"

Eclair tersenyum kearah Razel dan tentu saja itu bukan senyum manis melainkan senyum kecut mendengar perkataan tersebut dari sang lelaki yang sangat ia cintai ini.

Wanita tersebut membuang muka dan mendengus kasar mendengarnya, melirik benci pada mata sang lelaki.

"Sekarang aku akan bertanya cukup satu hal saja... siapa wanita yang sudah menaklukkan dirimu selain aku?"

Razel membungkukkan badannya kearah Eclair dan berbicara pelan dengan kesal padanya.

"Lihat... kau masih beranggapan bahwa kau-lah pusat dari seluruh dunia. Jangan terlalu besar kepala. Aku tau kau cantik tapi kau kadang terlihat bodoh padahal kau seorang putri. Omong omong... wanita itu adalah Sarah. Kau tau Viscount Gienka?"

Razel tersenyum miring kearah Eclair bersamaan dengan ia pergi meninggalkan sang mantan kekasih yang masih terpaku dengan perkataan sang lelaki.

Bersamaan dengan Razel yang melangkahkan kaki keluar ruangan, ia membanting pintu kamar Eclair cukup kuat hingga dapat mengejutkan seluruh orang disekitar sana namun tidak dengan Eclair.

Sesaat setelah lelaki tersebut membanting pintunya, Eclair tersenyum tak peduli seakan sudah mengetahui semuanya. Seakan mengetahui semua kebusukan sang lelaki pujaannya.

"Baiklah jika itu mau-mu. Mari ikuti seperti yang kau mau, Razel"

Eclair segera meneteskan air ke matanya dan pergi berlari keluar kamarnya mengejar Razel yang sudah tak terlihat di lorong yang mengarah kearah kamarnya.

Eclair segera berlutut dibelakang Razel ketika ia melihat sang lelaki yang hendak keluar dari kediaman keluarganya.

"RAZEL AKU MOHON SETIDAKNYA BERIKAN AKU WAKTU LEBIH LAMA UNTUK BISA BERSAMAMU"

Razel yang lelah dengan kelakuan sang mantan kekasih segera menghela nafas kasar dan berbalik arah menatap Eclair, menatapnya dengan tajam seolah olah sedang mengutuknya dengan matanya.

"Itu tak akan berguna kau tahu itu, jadi jangan permalukan dirimu"

"RAZEL AKU MOHON JANGAN PUTUSKAN AKU SECARA SEPIHAK HANYA KARENA HAL KECIL SEPERTI INI. AKU MASIH MENCINTAIMU!"

Razel yang kesal dengan sikap Eclair menatap sekelilingnya yang sekarang dipenuhi oleh para pelayan istana yang ingin mengetahui apa yang terjadi antara mantan kekasih ini.

Razel segera berjalan ke arah Eclair dan menarik tangannya untuk berdiri tepat didepannya.

"Jangan ikut permalukan diriku. Walau kau seorang putri, aku tetap tidak akan kembali padamu."

Eclair segera menghapus air mata nya dan menatap Razel.

"Baik... Aku akan terima semua ini. Tapi... apakah Sarah lebih baik dari diriku? Aku mempunyai segalanya dibanding dia... Aku punya negeri ini dan juga aku bunga pergaulan kelas atas kekaisaran ini"

"Lihat.. kau terlalu mengagungkan dirimu. Walau ia mungkin hanya putri dari seorang viscount, tapi dia lebih cantik dari dirimu."

"Oh jadi kau hanya melihat dari kecantikannya saja?"

Razel yang semakin kesal segera menghempaskan tangan Eclair dan menggertakkan giginya.

"Cukup."

"Apakah kau yakin dia lebih baik dariku?"

Razel mengangkat tangannya hendak menampar Eclair yang berdiri diam didepannya seakan siap untuk menerima pukulan tersebut.

PLAK!!!



TBC

Hai hai haiii, jangan lupa di vote ya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EnemyWhere stories live. Discover now