#5 - ChenJi

287 63 2
                                    


.

Happy Reading

Setelah pertemuan tadi, dan keduanya langsung pergi begitu saja darisana

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Setelah pertemuan tadi, dan keduanya langsung pergi begitu saja darisana. Jisung mengajak Chenle berjalan - jalan di sekitar Istananya agar Chenle tidak bosan ataupun jenuh bersamanya nanti.

Lagipula Jisung tidak ingin terlalu mengekang Chenle yang telah berada di Istananya.
Dan, begitu Chenle lelah dan mengantuk. Jisung membawa keduanya ke dalam kamar Chenle.


Jisung yang diam dari tadi hanya menatap Chenle yang sedang tertidur lelap saat ini. Bahkan ketika Jisung sedang menusuk pipi tembem nya itu, Chenle sama sekali tidak terbangun.

Dia tidur apa mati?, batin Jisung bingung karena Chenle terlihat tidak terganggu sama sekali.

Setelah cukup lama hanya memandangi Chenle yang terlelap. Jisung akhirnya beranjak dari tempatnya menuju balkon.

Setelah membuka pintu balkon dan gorden nya, Jisung langsung mengambil surat yang diserahkan padanya tadi oleh Haechan.

Jisung belum membukanya, bahkan dia juga tidak berniat membaca isi surat tersebut karena sudah dipastikan surat itu nantinya hanya akan berisi pesan jika Kerajaan dia dan Jeno harus berbaikan sesegera mungkin.

Haechan sering mendatangi dan memberikannya surat yang sama berulang kali.

Meskipun begitu keduanya tetap tidak bisa berdamai sama sekali, dan bahkan masih sibuk berperang dingin.

"Ramalan mengatakan jika kalian akan berperang dan hal itu akan membuat kalian menghancurkan negeri nan indah ini. Tidakkah kalian ingin berdamai?"

"Tidak, Terima kasih. Berdamai dengan Axtrial ada neraka untukku."
Jeno mengucapkan itu dengan tatapan tajamnya pada Jisung yang hanya diam saja.

"Pangeran Jeno!"
Jeno melipat kedua tangannya dan tersenyum sinis.

"Jisung bicaralah sesuatu."

"Mau apa lagi? Pangeran Rextraun sudah menolak, hanya akan membuang waktu saja untuk bicara tentang hal ini."

"Astagaaa..."
Raja paling tua yang menjadi penengah keduanya langsung memegangi kepalanya yang sakit. Dua pangeran di depannya ini sudah sakit semua.

"Baik.. Aku akan memutuskan bahwa kalian akan menerima konsekuensi yang besar jika terjadinya peperangan nanti."

Jisung meremas surat itu, dan berniat membuangnya ke bawah tapi tersentak karena begitu dirinya berbalik ada Chenle yang sempat bergerak gelisah dan kemudian terbangun.

Jisung akhirnya tidak jadi membuang surat itu, dan memasukkan kembali ke sakunya.
Dia berjalan mendekati Chenle.

.

-HIATUS- 𝘒𝘐𝘕𝘎𝘚 [NoMin][ChenJi]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant