My Hubby🔞|1|SUNGREN

8.7K 377 24
                                    

"Ji, bangun." Tangan kecil Renjun menggoyang-goyangkan buntalan selimut putih di kasur. Membangunkan seseorang yang masih terlelap di dalam.

Tak lama kemudian, sang empu memunculkan kepalanya dengan wajah khas orang bangun tidur, kusut dan lucu.

Tapi ada yang aneh, pria itu tidak beranjak dari kasurnya, tetap setia dengan keadaan meringkuk.

"Uh ...." Suara-suara rintihan terdengar, dirinya menahan rasa sakit dan nyeri pada salah satu bagian tubuhnya.

"Jisung?"

Renjun mulai mendekat, memeriksa suhu tubuh lelaki besar itu. Wajahnya yang terbaring terlihat tidak baik.

"Kak, sakit ...." Alisnya bertautan, keringatnya terus mengalir dari pelipis.

"Kamu kenapa? Sakit di sebelah mananya?! Aku panggil dokter ya!" Renjun panik.

"Enggak usah, cuma sakit perut kok."

"Tapi kamu keringetan gini ...."

Renjun pun duduk di pinggir ranjang, mengusap pelan keringat itu.

"Kok bisa sakit? Kamu habis makan apa?"

"Ga tau, tapi kemarin aku sempat makan sayur asem di kulkas." Ujar Jisung masih meremas perutnya.

"Sayur?"

Beberapa saat Renjun berpikir, tak lama matanya melotot terkejut.

"Jisung! Itu 'kan basi! Kok dimakan?!"

"Soalnya pas itu aku lagi laper, di rumah ga ada apa-apa."

Ah, benar juga, saat itu Renjun sedang berada di luar dan dia tidak menyiapkan makanan apa pun di meja.

"Padahal itu sayur dari tetangga dua hari yang lalu." Gumam Renjun tanpa sadar, sedangkan Jisung masih menahan rasa sakitnya.

"Duh, gimana kalo kamu kenapa-napa??" Renjun gelisah sendiri.

"Kamu tunggu di rumah dulu ya, kakak mau pergi beli obat buat kamu."

Renjun bersiap akan berdiri, tapi tangan besar menahan jari-jemarinya.

"Gak mau ...." Jisung menggeleng di bawah selimut dengan wajah memerah, apa sekarang suhu tubuhnya naik?

"Cuma sebentar aja kok, gak lama." Renjun mencoba melepaskan tangan itu, tapi lagi-lagi kekuatannya tidak sebanding.

"Ngg ...." Jisung merengek dengan wajah yang cemberut, ada apa dengannya? -pikirnya.

"Kok jadi manja gini??!" Hati nuraninya diserang.

Akhirnya dia kembali duduk di samping Jisung, tidak jadi pergi karena saat ini Jisung mendekapnya erat.

"Coba minta tolong kak Mark kali ya?" Ucap Renjun memeriksa kontak di ponselnya.

Tapi tiba-tiba tangan besar menutupi layar ponselnya. "Jangan."

Renjun menoleh, menatap Jisung dalam jarak yang sangat dekat.
"Loh? Kenapa lagi? 'Kan aku gak pergi."

"Pokoknya jangan." Kepala itu bersandar di perpotongan leher pria mungil di pelukannya.

".... Ya udah kakak yang beli."

Dapat dirasakan Jisung menggeleng di belakang sana. Renjun hanya pasrah.

-

"Tok tok tok, permisi~ ada orang enggak?" Suara berat menggema di penjuru rumah itu, sang pemilik rumah keluar dengan piyama besarnya.

"Kak!" Renjun menghampiri Mark yang masih terpasang helm merah di kepalanya.

Mark merapikan sendal di rak yang berada di dekat pintu, memberi bungkusan berisikan obat pada Renjun. Cuaca di luar lumayan terik, sehingga membuat rambutnya menjadi lepek karena keringat.

Never The End, Darling🔞 [ renjun harem ]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن