Mr. Fierce|2|JAEREN

5K 419 19
                                    

"Pak .... Lepasin Saya dong .... Sekali ini aja, ya Pak?" Renjun yang diangkat kerahnya oleh sang guru seperti kucing yang kepergok mencuri ikan memohon-mohon.

Sang guru tampak tak peduli, tetap berjalan lurus sambil membawa-bawa murid kecilnya.
"Gak, kamu harus ikut Saya ke kantor BK." Begitu ucapnya.

Renjun langsung menyontak kaget, matanya melotot. "Ga mau pakk, Saya janji gak bolos lagi."

"Jangan gitulah pak~" Masih terus merengek. Tapi nihil, si empu tetap tidak goyah.

"Cih, ganteng-ganteng tapi jahat." Gerutu Renjun tanpa sadar.

"Apa kamu bilang?" Matanya memicing.

"BAPAAKK, yang ganteng, yang baik, yang dermawan~ lepasin Saya dong~?" Renjun tidak mau diserahkan kepada guru killer yang ada di ruang BK itu, apalagi jika orang tuanya sampai dipanggil.

Hasilnya sama saja, lelaki dewasa itu tidak menghentikan langkahnya.

"Pak! Ih." Renjun mulai kesal.

"Kalo gitu turunin Saya, nanti Saya mati kecekek gimana? Bapak mau tanggung jawab?" Masih berusaha membujuk. Lagi pula tidak ada yang membawa seseorang dengan cara seperti ini, dia ini manusia, bagaimana bisa guru ini dengan enteng membawanya ke mana-mana?

"Pakkk." Lagi-lagi dirinya dicuekin.

Tiba-tiba langkah kaki sang guru berhenti, tak lama dia menurunkan muridnya itu.

"Hehe makasih Pak." Renjun hanya cengengesan.

"Mau ke mana?" Guru itu menahan lengan kurusnya saat dia berusaha untuk kabur, trik seperti ini tampaknya tidak berhasil.

"Heungg." Bukan kah ini sama saja? Pergelangan tangannya ditahan sehingga dia punya kesempatan untuk kabur. Tamat sudah riwayatnya.

Setelah menelusuri koridor sepi itu, mereka menaiki tangga, tapi tak sengaja mereka berpapasan dengan salah satu murid.

"Eh, ada Pak Jaehyun ...." Ucap Soobin terkejut dengan kehadiran sang guru.

"Soobin, kamu ngapain masih di luar? Mana wali kelasmu?" Jiwa mengintimidasiu Jaehyun kembali keluar.

"Jangan galak-galak dong Pak, ini habis dari kantor."

"Oh."

Soobin juga melihat Renjun di belakangnya, dari pancaran mata cantik Renjun. Pria kecil itu sangat berharap Soobin dapat membantunya lepas dari Pak tua ini.

Soobin mengerti.

"Eh bentar Pak, itu jam tangan Bapak mau lepas, sini Saya benerin." Soobin menarik kedua tangan Jaehyun sehingga genggamannya pada Renjun terlepas.

Saat berpura-pura memperbaiki jam itu, Renjun diam-diam berlari kabur, tak lupa dia melemparkan senyum manis sebagai ucapan terima kasih.

Thanks Soob! Nanti gua traktir!

Sip!

Menggunakan telepati tentunya.










Saat guru yang mengajar di kelasnya telah usai, Renjun yang menunggu dari tadi masuk di tengah kericuhan.

"Mana Haechan?!" Tanya Renjun sambil berteriak masuk ke dalam kelas.

Semua murid di sana secara bersamaan menunjuk pada lemari pojok kelas, Renjun sudah tahu akan seperti ini.

Dibukanya lah lemari itu, menampilkan sosok besar yang tertutup kain cokelat.

"Haechan!!" Dia menarik gumpalan besar itu keluar, lebih tepatnya menyeret.

Haechan yang di dalam mengeluarkan kepalanya, merasa sesak dan sempit di dalam kotak itu.

Perutnya seketika mendapat cubitan maut dari temannya.

"AAHH MAAP!! GUA REFLEKS TADI-!" Dirinya menggeliat, merasakan nyeri di kulit tebalnya.

"Heh! Pak guru datang!" Salah satu murid memperingati mereka saat melihat guru yang mengajar untuk pelajaran selanjutnya berada di koridor menuju kelas.

"Ck." Untuk sekarang, Renjun melepaskan Haechan.

Semuanya kembali duduk di tempat masing-masing. Pelajaran selanjutnya dimulai, fisika.

Tapi yang membuat Renjun kaget adalah, guru yang mengajar adalah guru yang sama saat mempergoknya bolos tadi.

Selama pelajaran berlangsung, dia mencoba menutupi dirinya dengan buku yang sembarang dia ambil. Teman sebangkunya Haechan juga ikut panik, karena dia juga salah satu rekan yang terciduk.

Terlalu sibuk menutupi diri, Renjun tidak sadar guru itu sudah berada di depan mejanya.

"Renjun,"

Suara itu membuatnya kaget. Dia mendongakkan kepalanya. Keduanya saling bertatapan.

Entahlah, seharusnya sang guru merasa kesal atas kejadian tadi, tapi mengapa dia tersenyum? Senyumannya itu seperti tersirat memiliki makna.











- End.




Never The End, Darling🔞 [ renjun harem ]Where stories live. Discover now