E01

665 60 1
                                    

Gulf kini sedang terbaring di atas kasur sambil melamun memandangi langit-langit kamarnya yang tidak terlalu luas. Tiba-tiba saja seseorang wanita muda datang dan langsung membuka pintu kamarnya itu. Gulf sedikit tersentak kaget karena ulah orang itu.

"Phi Grace!!! Bisakah kau mengetuk pintunya terlebih dahulu?" Kata Gulf sambil menatap orang itu dengan kesal.

"Maaf hehe!!" Kata Grace sambil meringis dan menampilkan giginya.

"Dasar!!! Ada apa? Kenapa datang kemari?" Kata Gulf.

"Gulf, kudengar di umurmu yang Ke-17, nenek akan memberimu hadiah sebuah bola kristal. Apakah itu benar?" Tanya Grace

"Katanya Mae seperti itu, tapi Aku juga tidak tau. Memangnya kenapa?"

"Jangan lupa untuk membantuku mendapatkan Phi Mew na, jika kau telah mendapatkan bola kristal itu!!!" Kata Grace

Mew adalah senior Grace di kampus. Grace sudah lama menyukai Mew sejak Grace pertama kali masuk kuliah. Gulf sudah pernah bertemu dengan Mew sebelumnya ketika mengantarkan tugas kuliah Grace yang ketinggalan di rumah.

"Bukankah dulu kau juga pernah ditawari oleh Nenek?"

"Aku tidak mau, aku lebih memilih sapu terbang daripada bola kristal itu." Kata Grace

"Tch!! Lalu kau mau menumbalkan aku?" Tanya Gulf

"Menumbalkan bagaimana? Aku hanya meminta bantuan mu!! Jangan pelit kepada Phi mu sendiri, Gulf!" Kata Grace.

"Lagipula bukankah kau bisa melakukan sihir dan membuat Phi Mew mu itu mencintaimu??" Tanya Gulf

"Itu tak akan bertahan lama!!!" Kata Grace.

"Lah terus? Bukankah bola kristal hanya untuk melihat masa depan?" Tanya Gulf

"Pemiliknya juga bisa melakukan sihir dengan menyatukan cinta dua orang yang tidak berjodoh!!!" Kata Grace

"Jadi maksudmu kau dan Phi Mew tidak berjodoh? Kau membuatku menentang takdir?" Tanya Gulf

"Ohh ayolah, kau tak akan kenapa-napa!!!" Kata Grace.

"Apa maksudmu tidak apa-apa huh?" Kata seseorang yang baru saja muncul di belakang Grace.

"Mae!!!" Teriak Gulf dan Grace.

"Kau ingin menjerumuskan adikmu sendiri, Grace??!! Kau tau kan kalau ada tindakan sang pemilik yang menyalahi takdir maka salah satu semanggi berdaun 4 yang nenekmu kumpulkan selama bertahun-tahun dan di masukkan ke dalam bola kristal itu akan lenyap dan menghilang." Kata Mae.

"Hanya seperti itu kan, Mae? Tidak lebih dari itu!!" Kata Grace

"Gulf juga akan mengalami kesialan!!" Kata Mae.

"Dengarlah, apa kata Mae!!!" Kata Gulf

"Tch, keluargaku sendiri tidak mendukungku!!" Kata Grace dengan kesal.

Grace akhirnya pergi keluar dari kamar Gulf dan kembali ke kamarnya. Mae hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Grace yang marah saat ini.

"Biarkan saja dia!! Tidak usah pedulikan!!" Kata Mae kepada Gulf

Gulf sebenarnya merasa kasihan kepada Grace tapi apa daya dia tak ingin mendapat hukuman dari sang nenek karena telah melanggar aturan. Amarta nenek Gulf sangat disiplin kepada cucunya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Satu Minggu Kemudian...

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Gulf akhirnya tiba. Gulf tak sabar ingin melihat kejutan dari keluarganya. Kedua orang tua Gulf dan juga Phinya kini menyiapkan pesta untuk ulang tahun Gulf. Mereka menghias taman belakang dengan lampu-lampu kecil.

"Selamat Ulang Tahun Anakku!!" Kata Kedua orang tua Gulf sambil mengulurkan tangannya dan akan memeluk anaknya yang kini sedang berjalan menuju ke halaman belakang rumah mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat Ulang Tahun Anakku!!" Kata Kedua orang tua Gulf sambil mengulurkan tangannya dan akan memeluk anaknya yang kini sedang berjalan menuju ke halaman belakang rumah mereka.

"Terima kasih Mae!! Pho!!" Kata Gulf yang kini memeluk kedua orang tuanya.

"Sama-sama nak!!" Kata Mae dan Pho Gulf.

Setelah melepas pelukan mereka, kini giliran Grace yang mengucapkan selamat kepada Gulf. Grace tidak memeluk Gulf dan hanya menepuk bahu Gulf sambil mengucapkan selamat ulang tahun.

"Selamat Ulang Tahun, Bro.." Kata Grace.

"Terima kasih, Phi."

"Sama-sama." Kata Grace.

Ternyata hari itu juga digunakan oleh Grace untuk memperkenalkan kekasih barunya. Grace langsung berlari ke depan ketika ada suara bel berbunyi.

Ting.. Tong.. Ting.. Tong..

"Akhh seseorang pasti telah datang!!" Kata Grace

"Siapa?" Tanya Gulf

"Ada deh, nanti kalian pasti juga akan tau!!" Kata Grace

Grace langsung berlari ke depan pintu dan membuka pintu itu. Gulf melihat sekilas siluet seseorang yang sangat familiar. Gulf melihat Grace berjalan sambil menggandeng Mew tepat di depan matanya. Gulf tidak percaya jika Grace berani bermain-main dengan sihir hanya karena dia jatuh cinta. Tampilan Mew yang tampan membuat Gulf diam dan terpaku ketika melihat Mew.

 Tampilan Mew yang tampan membuat Gulf diam dan terpaku ketika melihat Mew

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Gulf, selamat ulang tahun.." Kata Mew yang kini telah berada di hadapan Gulf sambil mengulurkan tangan.

"Te-terima kasih, Phi." Kata Gulf yang langsung menyambut uluran tangan kanan Mew itu.

"Maaf karena aku tak membawa kado untukmu, kata Grace kau tidak menyukai kado." Kata Mew

"Akhh haha iya." Kata Gulf yang sedikit canggung.

"Ai Shiia Grace!!! Aku sangat menyukai kado!!" Batin Gulf

"Sebaiknya kita makan sekarang!!" Kata Pho Gulf yang mengajak anak-anaknya itu untuk makan.

"Baik Pho." Kata Gulf dan Grace.

"Baik Khun." Kata Mew sambil sedikit membangkitkan pria sini.

Mereka semua kini sedang duduk di kursi meja makan yang telah di keluarkan dari rumah untuk kebutuhan pesta ulang tahun Gulf. Mereka berlima makan dengan sangat lahap saat ini. Malam ini menjadi malam yang indah untuk Gulf karena dia telah berusia 17 tahun.

Four Leaf Clover (END)Where stories live. Discover now