" Apa yang kau lakukan di belakang ku? "

" Di belakang apanya! makanya kalau punya hp tu di gunain bukan di jadikan pajangan doang! Kesel juga gue lama-lama punya sepupu kakunya minta ampun! "

Jungkook mengernyit, meraih ponselnya yang dia taruh di laci yang mungkin hampir terlupakan. Membukanya dan terlihat ada beberapa notifikasi dari akun sepupunya ini.

" Kau! "

" Apa! Salah sendiri gak mau ngasih tau siapa pacarmu padaku. Apapun bisa ku lakukan selagi tujuanku berhasil ku dapat. Apa kau lupa bagaimana sifat ku Jung? Bagaimana? Dia pasti sangat cemburu sampai follow akun ku. " Jieun bersmirk ria merasa menang.

" Ku bunuh kau sekarang juga. "

" Coba saja. Ntar gue gentayangin lu seumur hidup. "

Jungkook memijit pelipisnya yang terasa cenat-cenut menghadapi ulah Jieun. Apa karena ini Jimin menuduhnya bermain di belakang. Jieun gila.

" Lelaki ini masuk tipe ku sekali. Astaga bagaimana bisa dia semanis ini! Bagaimana kau mendapatkannya dulu Jung? Boleh ku jadikan pacar mu untuk ku? "

" Bahkan dalam mimpi jangan harap! " Mutlak Jungkook.

" Heeeeh.. Posesif sekali anda Tuan Jeon. Bertahun-tahun aku hidup baru kali ini aku tau ada yang bisa bikin seorang Jeon Jungkook jadi seposesif ini dalam hal kepemilikan. Dia se istimewa itu tapi kamu malah menuruti rencana bibi. Sangat ceroboh bukan? "

" Diam! "

Jieun mengendikkan bahu.

" Sedikit heran dia mau sama kalian yang kakunya melebihi balok es di Oymyakon. Kasar, keras kepala, dan apa lagi..Oh! Pemarah! Kalau aku sudah pasti ogah. Ah ga juga, mungkin akan ku gunakan untuk memoroti uang kalian kalau jadi dia. "

" Jimin bukan kau. Pergi dari kantor ku sekarang! "

" Sangat di sayangkan bocah imut ini sepolos itu. Aku ga mau pergi baru juga datang belum genap setengah jam disi-- "

" Pergi. "

" Ga mau! "

Jungkook meraih telepon kabel di mejanya membuat Jieun melotot.

" YAAA!! "

Langsung menaruh kembali telepon itu ke tempatnya semula setelah merampas nya dari Jungkook.

" Aku bisa pergi dengan kaki ku sendiri tanpa kau suruh penjaga sialanmu itu! "

" Bagus, pintu disana. "

" Tcih. "

Tangan Jieun terulur di depan Jungkook.

" My sugar daddy~ berikan baby mu ini kartu ajaib yang bisa segalanya. Setelah itu gadis cantik ini akan membiarkanmu bersama kekasih putihmu itu~ " Menunjuk ke tumpukan kertas.

Jungkook langsung menatap Jieun datar.

" Daddyyyy~ eumm~ "

" Sepupu bangsa*t! "

" Ayolah Jung! hartamu gak akan habis cuma gara-gara satu kartu gue pegang! Kau royal pada kekasihmu kenapa pelit sekali kalau dengan ku. "

" Kau masih tanya kenapa! Rusuhi saja pacar kaya mu itu."

" Terus apa gunanya sepupu kaya kalau gitu. Give me your magic card, hurry up! "

" Ya Tuhan. "

Akhirnya Jungkook memberikan kartu premiumnya pada Jieun. Gadis itu menerimanya dengan puas dan berjanji akan menguras kekayaan sepupunya.

" Jangan balik lagi perempuan sialan! "

" Yes daddy aku akan sering berkunjung untukmu. Thanks kartunya ahahaha...

Dan satu lagi.. kekasih mu aku akan merebutnya Jung. "

" Enyah sana!! "

" Hahahaha... "

Jungkook benar-benar sudah naik darah. Moodnya sudah sangat buruk dan Jieun dengan baik hatinya malah semakin memperkeruh.

Jieun sangat senang bermain-main dengan Jungkook dan membuatnya emosi. Melihat Jungkook yang selalu bermuka datar membuat gadis itu memiliki kesenangan tersendiri saat melihat wajah lain yang Jungkook tunjukkan. Benar-benar menghibur katanya.
.
.

" Sudah ku bilang kalau rencana usil kalian tidak akan berakhir baik. Sekarang kalian mau apa? "

Para wanita itu hanya tertunduk lesu mendengar petuah dari para suaminya.

" Yang kita mau juga ga sampai sini yeobo. Kita juga menyesal sampai jadi kayak gini. "

" Yoongi mau menghancurkan proyek yang dia kerjakan bulan ini kalau Jimin gak memberinya kesempatan. Oh calon menantuku. "

" Seokjin benar-benar tidak bisa di ajak bicara. Dia sudah memecat beberapa karyawan dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Anakku itu benar-benar sudah gila. "

" Namjoon juga sama kehilangan kewarasannya. Kita harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki ini bagaimanapun caranya. "

" Lagipula ini adalah kesalahan kita. "

" Aku sudah membicarakannya dengan ayah Chan, dia tidak bisa membantu banyak karena Jimin juga tidak mendengarkan perkataannya. Chan melindungi adiknya kali ini jadi kita cukup kesulitan. Ibunya marah jadi jangan minta konsultasi pada nyonya park. Coba kalian sendiri yang datang menemui Jimin dan akui kesalahan kalian. Bocah manis itu pasti akan mendengar. "

" Baiklah. Akan kami coba. "
.
.

TBC.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Instagram Bangtan || Jimin x All ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang