lingkungan sekolah ica ini lumayan cukup luas,banyak tumbuhan juga dan ada fasilitas taman bermain anak.

ica sekolah jam 7 pagi sampai jam 11 siang,hari pertama sekolah palingan suruh perkenalan diri.

winwin menunggu ica sembari memainkan ponselnya,winwin banyak mendengar bisikan dari para ibu-ibu yang menunggu anaknya.

ih ganteng banget ya itu mas-mas yang lagi main handphonenya

iya bener,ga kayak anak sulung saya udah buluk

astagfirullah,itu kan anak kamu masa iya di katain buluk

udah gibahnya,nanti kedengeran

ya percakapan seperti itu yang kuping winwin tangkap,ga heran dia di kampus aja sering di godain sama anak fakultas lain.

“win”

winwin mendongkakkan kepalanya,loh ini saerom..

“eh rom,ngapain kesini?”

tanya winwin,saerom hanya tersenyum dan menunjuk pintu kelas 1-A.

“ah,nungguin adik?”

saerom menganggukkan kepalanya,setelah percakapan singkat itu winwin memilih bermain ponsel lagi.

“ga kerasa ya win,1 bulan lagi wisuda”

winwin menolehkan kepala lalu mengangguk,benar baru saja beberapa minggu lalu mereka sibuk tentang skripsi dan akhirnya bisa wisuda.

“mau kerja atau cari jodoh rom?”tanya winwin dengan senyum jahilnya.

saerom terkekeh.

“kerja lah,jodoh mah nanti aja toh udah ada”

perkataan saerom membuat winwin hanya berdehem menanggapinya.

“kan di sebelah gw jodoh gw”

winwin mematung,sementara itu saerom terbahak atas sikap winwin yang tiba-tiba jadi tegang.

“santai win,bercanda”

winwin menghela nafasnya,dikira beneran eh kalau beneran juga gpp sih.

“ayah kamu bakal pulang ke indo rom?”

pertanyaan winwin membuat saerom menunduk,ya ayahnya sudah hampir 4 tahun tidak pulang atau sekedar berkabar.

bahkan hari raya saja,ayahnya tak pulang.

“e-eh rom,maaf nyinggung ya?”ucap winwin hati-hati.

saerom menggelengkan kepala dan tersenyum kecil.

“ga bakal kayaknya win,kan kamu tau ayah selalu sibuk kerja--”

saerom tampak menjeda kalimat,membuat winwin mengelus bahu perempuan itu berusaha menegarkan.

“dia kayaknya udah ga perduli sama kita yang di indo deh win”

winwin memegang tangan milik saerom dan mengelusnya,tidak saerom tidak menangis dia hanya kecewa dengan sikap ayahnya.

hari raya yang harusnya lengkap dengan keluarga,tapi ayahnya tak pulang.

“rom,ga niat buat telepon ayah kamu?”

saerom menggelengkan kepalanya,membuat winwin mengangguk.

“udah pernah win,tapi ayah--ga jawab”

winwin tersenyum kasihan,perempuan di hadapannya ini tak setegar dan tak seceria yang ia kenal di kampus.

jujur,saerom ini perempuan baik dan ceria namun,tampaknya kini saerom hanya perempuan baik tanpa ada keceriaan lagi.

“sstt,udah mendingan jajan di kantin sd ini aja yuk”

saerom tampak berpikir,membuat winwin terkekeh ringan.
saerom mengangguk setuju atas saran winwin.

“gw traktir”

saerom membolakan matanya tak percaya,selama ini biasanya saerom yang mentraktir winwin tapi ini??woahh.

“gila,beneran??sepuasnya ya!”

winwin hanya menganggukkan kepalanya dan mengacak rambut milik saerom dengan gemas,saerom menenangkan dirinya.

tidak,jangan ngeblush.



















***

winwin dan ica kini sedang berjalan untuk pulang,saerom dan adiknya sudah pulang.
di pertengahan jalan,ica memberhentikan langkah membuat winwin ikut berhenti.

“kak winnie,itu bukannya kak dewi ya?”

tunjuk ica pada salah satu perempuan yang tampak sedang memarahi--mungkin kekasihnya?

winwin menggidik bahu,kayaknya sih dewi yang waktu itu adik-adiknya marahi di rumah sakit.

tampak disangka,ica berlari ke arah pasangan muda yang tengah saling marah itu,hadeh ica.

“UDAH LAH WI,KITA PUTUS!”

ica terdiam,winwin ikut terdiam dan memegang tangan mungil ica.
namun ica segera melepaskan tangan winwin lalu berlari ke arah dewi.

“kak dewii”

dewi hanya tersenyum melihat ica,ica segera memeluk erat dewi.

“kakak,kenapa?kak dewi di omelin siapa?”

pertanyaan ica membuat dewi hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya,winwin hanya jadi penonton dadakan.

“kak wi,mending ke rumah yuk kasian,kak winnie bolehkan?”

winwin mengerjapkan matanya,lalu segera mengangguk.
dewi berjalan perlahan di samping ica,dan winwin.

“kenapa wi?lo abis di putusin?”

winwin berusaha membuka dan bertanya,dewi hanya tersenyum miris dan mengangguk.

“iya,gpp lah”

entah sejak kapan,dewi jadi dekat dengan keluarga ini.
mungkin sejak terkahir kali berdebat dengan yangyang.

“lain kali,cari cowo yang bener wi jangan ketipu sama rayuan”

dewi hanya mengangguk mendengar usulan dari winwin,sementara ica hanya menatap keduanya bergantian,tak mengerti membahas apa.



















yeayyy,bentar lagi end!!

book baru buat winlis udah di tulis,sesuai janji setelah brother selesai..ditunggu kawand semua!

Brother;Wayv [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें