Keluarga Baru

387K 16.6K 2.2K
                                    


FYI : Novel ini pernah diposting sampai tamat di Wattpad, sudah dibukukan. Tapi Maret 2022, wattpad saya kena scam dan semua storynya dihapus sama scammer-nya. Dibalikin sih dalem kondisi unpublish. Saya posting 1-2 chapter ulang buat nunjukin novel ini pernah ada di akun saya aja. Hehehe


Dok dok dok!

Aku pura-pura tuli. Rambut acak-acakkan kubiarkan tergerai, kacamata miring tidak lagi kupedulikan. Dua mata cokelatku menatap lurus ke laptop. Dalam keremangan siang tanpa tirai kamar dibuka atau pun menyalakan lampu, dua gigiku bergemelatuk, bibir kering karena sudah nyaris dua hari sama sekali tidak minum.

Dok dok dok!

Sialan. Berisik sekali.

Masih keras kepala, tidak kuhiraukan gedoran pintu yang semakin menjadi-jadi. Aku dikejar waktu, deadline tinggal dua hari. Dan cerita yang kutulis baru rampung delapan puluh persen. Salahkan saja anime yaoi yang diberikan Fita minggu lalu. Langsung sepuluh folder dengan masing-masing isi minimal lima sampai dua belas chapter. Kutonton langsung tamat selama empat hari, lupa kalau deadline novel nyaris di depan mata.

Sekedar info... aku itu seorang fujoshi.

Mph...

Akut kayaknya.

Dok dok dok!

"APA, SIH, BERISIK?!!" teriakku parau. Meledak. Sebal karena sedang serius begini ada saja makhluk durja yang mengganggu.

"Kamu mau ngurung diri sampe kapan? Udah dua hari gak makan gak minum, gak mau mandi, gak keluar kamar. Papa pikir di kamar sana kamu udah mati."

Njiiir. Dan makhluk durja itu adalah Papaku sendiri. Kuralat segala makian yang tadi sempat kuserapahkan. Kalau ada cerita Malin Kundang durhaka sama ibunya dikutuk jadi batu. Durhaka pada Papa, langsung tidak bisa belanja ke mall berminggu-minggu.

Aku berdehem.

"Nanti deh, Pa. Key nanggung nih."

Setelah mengucapkan itu. dua tangan superku langsung kembali mengetik. Menumpah ruahkan segala ide kriminal yang bersarang diotak bejadku. Otak yang biasanya hanya connect kalau memikirkan si cowok ganteng dan si cowok manis sedang berciuman di pojok ruangan, kini kupakai untuk membabat habis semua orang yang sering membuatku kesal lewat tulisan.

Oh, info lagi. Aku penulis novel thriller, gore, crime, horror, semua sudah pernah kutulis berbau romance. Saat ini aku sedang menulis novel dengan judul 'Satu.. Dua...', menceritakan tentang pasangan psikopat yang menggunakan namaku sendiri dari sudut pandang orang pertama, dan Aldo, nama orang sekedar lewat yang entah kenapa pas di dengar, pas di hati,semriwing ke dalam angan?

Lupakan. Hanya sekedar de'javu pada nama si cowok padahal kami tidak saling mengenal.

"Sekarang keluar, ada yang mau Papa kenalin sama kamu."

Papa terdengar berdehem. Aku mengernyit sebentar kemudian tidak peduli lagi. Siapa memangnya? Makhluk hina macam apa yang berani mengajakku berkenalan disaat aku sedang dikejar setan? Mungkin, mereka tidak tahu, editorku itu sudah seperti cowok siluman yang kalau sudah meraung akibat keterlambatan, tuyul pun akan ngesot mendadak jadi pengamen jalanan.

"Key..."

"AH! IYA! POTONG AJA KAKI SI CARELNYA, YA? SIAPA, SIH, YANG NAMANYA CAREL? KOK NAMANYA AJA BIKIN GUE GEMES SEOLAH DIA UDAH BIKIN GUE GAGAL MOVE ON?!" teriakku bersemangat. Seolah keberadaan Papa dan teman -entah-siapa-nya hanya kuanggap cicak-cicak di dinding.

Tsunderella 2016 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang