Di suatu malam yang tenang, keluarga Shim yang hampir seluruhnya terlelap. Kecuali setidaknya satu orang, yaitu kakak tertua dari 2 bersaudara, Shim Jake. Lelaki muda itu sedang mengurus pekerjaannya. Terlalu banyak, dan ia harus bergadang.

Suasana sunyi tersebut harus berhenti karena suara ketukan dari luar. Jake mengernyitkan dahinya bingung, bertanya-tanya siapa yang mengetuk pintu kamarnya jam segini?

"Kak Jake, ini aku Hee!" Ternyata adiknya, Shim Heeseung.

Adik kesayangan dan satu-satunya, merupakan  harta berharga yang harus ia jaga. Entah alasan apa Heeseung mengetuk pintunya di jam malam seperti ini. Siswa SMA itu harusnya sudah terlelap, terlebih lagi besok sekolah.

"Heesu? Masuk aja dek!"

Mendengar sautan sang kakak, Heeseung segera masuk ke dalam kamar Jake dengan tergesa-gesa. Lalu menutup pintu tersebut sembari menguncinya.

"Kenapa kesini? Udah malem, harusnya kamu bobo kan?"

Perlakuan Jake terhadap Heeseung memang sedikit dimanjakan, mungkin efek karena adik satu-satunya. Ia bertanya sembari mengelus surai adiknya.

"Heeseung bosan! Lagipula ada yang mau Heeseung tanyakan." Ucapnya lalu terlentang di kasur Jake. Sedikit memperlihatkan perut berotot adiknya di mata Jake. Ingatkan dirinya kalau ia lebih tua, tapi kenapa badan adiknya lebih bagus?

"Tanya apa?" jawab Jake yang masih fokus dengan pekerjaannya kembali. Sesekali membenarkan letak kacamatanya.




















"Bokep itu apa, kak?"

Sunyi senyap mendatang. Yang tadinya masih terdengar suara ketikan dari laptop sang kakak, sekarang benar-benar hampa. Jake menegang mendengar pertanyaan adiknya. Ia tahu adiknya sudah menginjak umur dewasa, tapi tetap saja ia tidak yakin Heeseung bisa mengenal kata 'bokep'.

Jake menghadapkan wajahnya ke Heeseung yang balik memandangnya dengan sayu.

"K- kamu tau darimana bahasa begituan?"

"Hm? Dari temen-temen aku sih kak, katanya kalo sudah dewasa, bokep adalah hal yang wajar untuk diketahui, tapi aku ga tau jadi ga wajar, kan?"

Penjelasan panjang Heeseung semakin membuat Jake ternganga. Pengajaran sesat dari temennya itu benar-benar tidak bisa dikasih toleransi.

"Hee, kakak bakal jelasin tapi janji setelah ini jangan ikutin yang begituan, mengerti?"

Heeseung hanya mengangguk mendengar perintah dari kakaknya. Ia duduk di tepian kasur menghadap kakaknya intense, dan memasang telinganya baik-baik.

"U- ukhmm.. b- bokep itu... video dimana kedua orang sedang melakukan hubungan b- badan."

"Maksud kakak seks?"

"A- anu.. iya, dek tapi di videoin dan b- biasanya mereka dapat uang juga"

Sepertinya Jake agak sediki melenceng, kenapa bisa ia menyematkan dapat uang? Bisa-bisa adiknya berpikiran untuk menjadi artis bokep.

"Ah kalau gitu aku mau buat juga, biar dapet duit! Tinggal seks aja sama orang yang aku sayang, kata temen Heeseung juga, seks itu lebih bagus dilakuin sama orang yang kita sayang dan cintai."

Jake menggeleng kencang mendengar jawaban tidak senonoh dari Heeseung. Ia berdiri lalu menaruh kedua tangannya di pundak Heeseung sambil menatapnya takut dan khawatir dengan peluh di wajahnya.

"Jangan! Ini perintah kakak! Jangan macam-macam di luar sana, mengerti??!!"

Heeseung tersenyum, tepatnya sedikit menyeringai menatap Jake dengan sayu.

Bond and Less  🔞『 Jake Harem 』Donde viven las historias. Descúbrelo ahora