Bab 1

48 2 0
                                    



Paris, September 2002,

Alarm jam berbunyi jam 6 pagi, Rima langsung bersemangat menyiapkan dirinya pergi ke Universitas Sorbonne menghadiri kuliah introduction to French business law tepat jam 9 pagi nanti. Perasaan exciting langsung merangkak naik. Bayangkan kuliah di Universitas Sorbonne! salah satu universitas paling bergengsi di Perancis, dan masuk jajaran universitas top dunia seperti Universitas Harvard, Universitas Yale di Amerika Serikat, serta Universitas Oxford dan Cambridge di Inggris.

Rima termasuk mahasiswa yang beruntung semenjak terpilih menghadiri study dan cultural program ke Paris-Perancis selama  3 bulan. Yeay! Setelah tiba di Perancis, gadis itu baru menyadari bahwa akomodasi gratis yang disediakan terletak 35 km dari kota Paris, tepatnya di kota kecil Orry-la-Ville. Walaupun sedikit kecewa, namun Rima tetap super duper happy karena bisa kuliah gratis di Universitas Sorbonne. Bangun lebih pagi? Tidak masalah! Serunya dalam hati. Alunan music September dari grup band Earth Wind and Fire seketika berdendang riang di benaknya.

Pagi itu, Rima tak membuat secangkir kopi panas melainkan minuman lemon panas dicampur dengan madu karena sudah wide awake dari ujung rambut hingga kakinya. Untuk cemilan seharian, Rima membekali dirinya dengan sebuah keju bundar brie yang lembut ditambah apel dan pisang,

Rima melirik jam ditangannya yang menunjukkan pukul tujuh pagi. Hembusan udara pagi yang sejuk sekitar 20 derajat celcius langsung terasa saat keluar dari akomodasinya. Walau suasana sekitar masih sepi, namun bunyi lucu kicauan suara burung Robin membangun suasana sedikit ceria. Sejauh mata memandang, dedaunan di pepohonan sudah tampak menguning keemasan, berguguran dan berserakan di jalanan serta halaman rumah. Musim gugur telah merubah suasana ceria dan hangat di musim panas menjadi melankolis. Namun tidak semuanya terlihat sendu, karena kontras dengan suasana sekitar, daun pohon maple yang memiliki lima sisi lancip, malahan menunjukkan warna yang hangat dan berani dengan campuran warna merah, kuning dan oranye.

Rima berlari kecil menuju toko roti atau boulangerie terdekat untuk mengantri membeli sebuah roti baguette yang baru keluar dari oven. Bau aroma roti hasil perpaduan gandum, susu dan keju sudah tercium jelas sepanjang perjalanan. Beruntung antrian berlangsung cepat, dan Rima segera mendapat giliran.

"Bonjour, madame! Une baguette tradition, s'il vous plait"

"En tranche? (dipotong?) balas penjual

"Oui"

"Merci madame"

Dengan memakai shuttle bus yang disediakan kota ini, Rima tiba di stasiun kereta Orry-la-Ville-Coye. Seraya menunggu kereta menuju kota Paris, Rima memakan sepotong roti yang masih hangat sambil mempelajari peta kereta bawah tanah kota Paris yang sudah dioperasikan sejak tahun 1900. Jaringan subway nya mempunyai 304 stasiun dan jalur yang lebih ruwet dari jaring laba-laba. Tak lama kemudian sebuah kereta cepat datang, dan Rima bersama penumpang lainnya segera naik kereta dengan tertib.

Gadis itu menghabiskan waktu di kereta dengan membaca catatan mengenai French law yang telah dibuat bahkan dua bulan sebelum keberangkatan ke Perancis. Catatan yang sangat berharga ini merupakan bekal saat di kelas, ia tak mau terlihat bodoh oleh mahasiswa lainnya . Kira-kira 20 menit kemudian, Rima tiba di Gare du Nord, gadis itu segera menyimpan ringkasannya ke dalam sebuah tas kecil yang terbuat dari kulit sintetis. Lalu tas tersebut dimasukkan dalam kantong terluar tas ranselnya.

Rima menahan napas saat menginjakkan kakinya di Gare du Nord. Ia tak menyangka stasiun ini sangat besar dan luas serta sudah ramai dengan lalu lalang orang yang berjalan terburu-buru. Stasiun ini ternyata juga melayani perjalanan internasional ke negara Eropa lainnya yaitu London, Brussels, Amsterdam & Cologne (Jerman). Gadis itu menyesal tidak melakukan survey di stasiun luas ini sebelumnya. Sejenak Rima melihat jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 07.45 menit. Rima tidak tahu kemana harus melangkah. Ke kanan atau kiri. Ia tak punya petunjuk apapun. She is clueless in this station.

My Days in ParisWhere stories live. Discover now