Melihat tanda persetujuan dari Rea, Savita mendelik ke arah gadis itu tidak terima. Vano yang menyadari kekasihnya hendak memrotes langsung membekap mulut gadis itu dan menariknya keluar dari UKS. Leo dan Ricard mengikuti keduanya, menyisakan Bara yang terlihat enggan meninggalkan Rea berdua dengan Nathan.

"Lo gak mau keluar?" tegur Nathan yang membuat cowok itu langsung menoleh dan menatap tajam ke arahnya. Tapi tanpa berkata apa-apa, ia akhirnya memilih keluar dari sana dan berdiri di depan pintu UKS bersama Vano dan Savita, sembari menajamkan pendengarannya.

"Re, gue-"

"Apa?" Rea memotong perkataan Nathan sambil menatap cowok itu malas. Sedikit kaget saat menyadari tatapan cowok itu tampak sendu dan penuh penyesalan. Tapi meski begitu, tak membuat rasa malas dan muaknya hilang.

"Kalo lo mau ngingetin gue soal baca buku diary, gue udah baca," raut wajah Nathan sedikit mencerah mendengarnya. "Tapi keputusan gue tetep, gue gak mau balikan lagi sama lo," tapi harus kembali seperti sebelumnya setelah mendengarkan kalimat lanjutan dari gadis itu.

"Tapi, kenapa?" Rea mengerutkan keningnya dalam mendengar nada Nathan yang asing dan menggelikan disaat bersamaan. Nada putus asa dan sedih yang membuatnya semakin muak.

"Harusnya gue yang nanya. Lo selama ini bersikap kasar ke Rea, giliran diputusin dan gue gak mau balikan lagi kenapa kayak gini?" Rea mengerutkan keningnya kesal, menatap cowok itu marah. "Lo tau gak sih?" Rea tersenyum miring dengan alis naik sebelah. "Lo tuh cowok paling pengecut yang pernah gue temuin."

"Re, gue-"

"Lo bisa pergi sekarang."

"Tapi, Re-"

"Gue bilang pergi!" Rea mendelik ke arah Nathan, memberikan tatapan tajam ke cowok itu.

"Re, dengerin gue dulu."

"Apa lagi?!" sentaknya pada Nathan, cowok itu ingin marah karena merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh Rea. Tapi jika ia melampiaskannya pada gadis itu seperti sebelum-sebelumnya, tujuannya menemui gadis itu saat ini tidak akan berjalan lancar dan belum tentu kesempatan semacam ini bisa ia dapatkan lagi.

"Gue..," Nathan menghentikan perkataannya, memberi jeda. "Gue minta maaf atas semua perlakuan gue selama ini," ucapnya tulus, kemudian langsung berbalik dan melangkah keluar UKS tanpa menunggu reaksi Rea.

Meski harga dirinya tak lagi ada, tapi setidaknya ia akan merasa tenang karena telah meminta maaf pada gadis itu.

Ia tahu, Rea adalah gadis baik. Tentunya ia akan memaafkannya bukan?

Tapi, ada yang aneh.

Kenapa Rea tadi menyebut dirinya sendiri seperti tengah menyebut orang lain?

Saat baru keluar dari UKS, Nathan langsung berhadap-hadapan dengan Bara. Cowok itu menatap Bara sekilas sebelum benar-benar melangkahkan kaki menjauh meninggalkan ketiga orang di sana.

Dengan buru-buru, Bara, Savita, dan Vano langsung masuk ke dalam UKS. Memastikan Nathan tidak melakukan apapun pada Rea, dan ketiganya lega terutama Bara dan Savita saat melihat keadaan Rea tampak baik-baik saja selain wajahnya yang terlihat sedikit kaget.

"Lo gak papa, Re?" tanya Savita yang langsung mendekat dengan wajah khawatir. Rea yang seakan tahu akan kekhawatiran sahabatnya menggeleng cepat sambil menggoyang-goyangkan tangannya yang terangkat.

"Enggak papa kok. Nathan tadi cuma minta maaf," Savita menghela nafas lega mendengar jawabannya.

"Lo pulang sama siapa?" perhatian keduanya langsung beralih ke Bara, begitupun Vano yang sedari tadi diam saja. Ia heran dengan temannya itu, kenapa tiba-tiba menanyakan perihal pulang? Apa cowok itu ingin mengantarkan Rea pulang?

"Kenapa tiba-tiba dah? Mau nganterin Rea pulang lo?" tanya Vano sambil menatap Bara mengejek.

"Niatnya."

To be continue...

•••••

haloo!
maaf ya, kemarin ga update. kemarin lusi jatoh dari motor wkwk, jadi seharian tangannya sakit buat gerak. hari ini jg sebenernya masih kalo yg kiri diangkat. maklum ya kalo lusi update-nya pendek, soalnya nyicil dikit-dikit😭

oh iya, kemarin ada beberapa yg nanyain soal grup chat gitu. emang pada mau ya kalo dibikinin grup chat?

terus kemarin ada yg nanya, intinya tuh mau dibikin berapa part ini ceritanya?
jawabannya, mungkin 50-an? soalnya konfliknya ada lagi pas udah mau mepet tamat sih, jadi ya gituu

buat kalian yg mau nanya
misalkan, kenapa pilih nama kiranti?
kenapa nathan sama agam pede bgt?
silahkan aja, bakal lusi jawab di part selanjutnyaaa

byee!!

Am I Antagonist? Where stories live. Discover now