---
"Its just another lemon tree..." Ucap Rubet.
Ibu jarinya terangkat dan menyeka sudut matanya yang nampak basah karna mengenang kenanganan yang terlalu manis itu.
Kisahnya dengan pohon lemon akan memiliki tempat sendiri di hati dan ingatannya. Selamanya...
"Papa..." Panggil seorang gadis kecil yang berlari ke arah Rubet.
Rubet membalik badannya, bibirnya membentuk sebuah senyuman manis. Ia berjongkok lalu merentangkan tangannya menyambut gadis kecil yang sebentar lagi pasti akan menabraknya itu.
Gadis itu adalah putrinya. Usianya tahun ini akan menginjak 6 tahun. Putri cantik yang mewarisi banyak kemiripan dengannya.
"Sudah selesai?" Tanya Rubet yang kemudian di jawab anggukan oleh Rubet.
"Good job... hebat sekali anak papa..susah tidak tadi?" Tanya Rubet
"Susah..tapi Jane suka"
"Luar biasa, anak papa itu memang luar biasa"
"Ka Jerome hebat juga tidak pah?"
"Oh tentu.. kak Jerome juga hebat. Ayo kita jemput ka Jerome" ucap Rubet. Ia berdiri dan kemudian akan mengangangkat Jane. Tapi di tolak oleh Jane..
"Papa jangan gendong.. malu ada miss Sifa"
Rubet mengangguk dan memilih untuk menggandeng tangan putrinya saja. Mereka berjalan mendekat pada seorang wanita cantik bertubuh berisi yang sejak tadi menunggu Rubet juga Jane.
"Sudah selesai miss sifa?"
"Sudah pak Rubet.."
"Bagaimana Jane hari ini?" Tanya Rubet
"Hari ini Jane bagus sekali, Jane sudah bisa meniru nada yang miss berikan. Tapi Jane agak lupa untuk kunci-kunci dasarnya. Tidak apa ya Jane, nanti jane hafalkan lagi ya"
Jane menganggukan kepalanya. Rubet mengusak kepala Jane penuh sayang.
"Oke miss.. Jane akan belajar lebih giat lagi.. iya kan Jane?"
Jane mengangguk lagi.
"Yasudah, Miss pulang dulu ya Jane. Pak Rubet saya pamit pulang dulu ya.."
"Oh iya Miss Syfa.. hati-hati" ucap Rubet. Setelah berpamitan guru les piano Jane itu meninggalkan rumah Rubet.
"Ayo.. jemput kak Jerome.." ajak Rubet yang langsung dengan cepat di setujui oleh putri kecilnya.
🍋🍋🍋
Perjalanan untuk menjemput putra sulungnya di isi dengan celotehan Jane yang menceritakan apa saja yang terjadi di sekolahnya.
Rubet bukan hanya asal mendengarkan. Ia menyimak semua cerita itu secara detail. Mengingat dengan baik dan bahkan menanyakan kelanjutan kisah anaknya itu.
Rubet memastikan anak-anaknya paham bahwa mereka dicintai dan dihargai. Dengan begitu mereka juga bisa mencintai dan menghargai orang lain sebagaimana ia di perlakukan.
Merekapun sampai di tempat tujuan mereka. Jane berjalan lebih dulu sedangkan Rubet menyusul di belakangnya.
Mereka berhenti di depan salah satu ruangan kaca. Dari sana mereka bisa melihat ada dua anak laki-laki, satu anak perempuan dan tiga wanita dewasa yang masing-masing dari mereka mengawasi salah satunya.
"Kak Jerome.. " panggil Jena
Anak laki-laki yang berusia sama dengan Jena, mengangkat kepalanya. Kemudian menunduk lagi. Tangannya nampak di penuhi warna-warna berkat kesibukan melukisnya itu.
YOU ARE READING
Another Lemon Tree
RomanceApa kamu yakin dirimu baik-baik saja? atau hanya tidak sadar bahwa ada sosok terluka yang kau kunci didalam dirimu yang enggan untuk kau bebas kan? -Another Lemon Tree- Rank: #1 Story
Another Lemon Tree
Start from the beginning
