Merasa di Rugikan

709 105 19
                                    


Kehamilan Seungwan telah memasuki usia 4 bulan, selama masa kehamilan Johnny menyuruh gadis untuk tinggal bersamanya dan Jaehyun.

Johnny khawatir bila selama masa kehamilan wanita itu kenapa-kenapa? Apalagi kehamilan Seungwan cukup beresiko selain karena terdapat 4 nyawa didalam tubuh Seungwan juga usia gadis itu yang masih muda.

Saat ini Seungwan dan Jaehyun tengah jalan sore di halaman belakang milik Johnny yang cukup luas, Belum ada 1 putaran Seungwan mengeluh kelelahan, meminta pria berlesung pipi itu memijat kakinya.

Setelah selesai memijat kaki sepupunya itu Jaehyun segera mengantarnya menuju kamar.

"Noona,gwenchana?" Tanya Jaehyun.

"Nde, gwenchana." Jawab Seungwan memastikan dirinya baik-baik saja.

Jaehyun berniat meninggalkan sepupunya itu, agar bisa istirahat. Ketika akan menutup pintu kamar Seungwan, gadis itu meminta tolong.

"Jaehyun, aku boleh minta tolong." Kata Seungwan. " Tolong belikan aku ice americano dengan kopi 5 slot, tanpa gula. Jangan lupa Red Velvet cake di Roseanne bakery, jangan ditempat lain."

"Noona kau yakin kopi 5 slot, kau sedang hamil noona." Protes Jaehyun saat sang noona meminta minuman kafein itu.

"Ayolah bukan aku yang ingin, keponakanmu yang meminta." Kata Seungwan sambil memasang wajah memelas.

" Baiklah."

Jaehyun akhirnya melangkah keluar, tapi baru 3 langkah gadis itu kembali berteriak.

"JANGAN LUPA TTEOKBOKI SANGAT PEDAS YA."

"NDE NOONA." Balas Jaehyun dengan teriak pula.

Sungguh Jaehyun merasa kesal kepada kakak sepupunya itu, selama masa ngidam Seungwan amat sangat merepotkannya. Bagaimana tidak minggu lalu Jaehyun disuruh mencuri mangga di halaman tetangga rumah yang membuat dirinya diteriaki maling. Dan masih banyak hal gila yang harus dilalukan oleh Jaehyun.



Jaehyun baru sampai di rumah setelah membeli makanan yang diinginkan oleh Seungwan. Ketika memasuki rumah ternyata Seungwan tengah tiduran di sofa ruang keluarga dengan ditemani Johnny yang sedang memijat kaki kecil wanita itu.

Mata Seungwan berbinar melihat Jaehyun dengan tentengan ditangan pria, seakan-akan ia sudah menunggu terlalu lama.

Jaehyun menaruh kantong plastik itu didepan meja, Seungwan langsung mengambil Red Velvet cake miliknya.

"Aku tidak mau kopi dan tteokboki." Kata Seungwan sambil menikmati kuenya.

"Loh tadi kan noona menginginkannya." Jaehyun melayangkan protes, sudah repot-repot membelikan kakak sepupunya ini, malah bilang tidak mau lagi.

"Itukan tadi, sekarang tidak." Balas enteng. "Kalian berdua bisa memakannya."

"Loh kenapa aku juga." Protes Johnny tidak terima.

"Kan bukan aku yang ingin tapi keponakan kalian yang minta." Sekali lagi Seungwan mengeluarkan jurus andalannya dengan mengaku bahwa anak yang dikandungnya yang meminta kedua sepupu tampannya untuk melakukan sesuatu yang aneh.

"Nde... Nde... Para keponakanku sepertinya kalian suka sekali melihat samchon menderita." Kata Johnny kesal, tapi tak urung memakan tteokboki dan kopi.

Uhuk... Uhuk...

Johnny terbatuk-batuk ketika memakan tteokboki yang seakan membakar lidahnya. Secepat kilat dia meminum ice americano, baru menyeruput sedikit pria itu menyemburnya.

"Ini kopi apa racun, pahit sekali." Johnny kesal, kopi yang dia minum sangat pahit. Pria itu melap bibirnya dengan lengan. "Siapa yang menyuruhmu memesan kopi seperti ini Hyunie?" Tanyanya pada Jaehyun dengan tatapan menuntut.

"Eonni." Cicit Jaehyun menunjuk Seungwan yang saat ini tengah menikmati Red Velvet nya.

"Kau habiskan. Aku tidak mau masuk rumah sakit hanya karena makanan ini." Kata Johnny beranjak dari tempat duduknya.

Dari pada dirinya nanti disuruh melakukan hal-hal aneh, lebih baik ia melarikan diri dan membiarkan Jaehyun menderita.




Selama masa kehamilan Seungwan selalu meminta hal-hal aneh kepada kedua sepupunya.

Membuat kedua sepupunya itu mau tak mau akan menuruti semua perintah Seungwan, karena Seungwan selalu mengikut sertakan bayi dalam kandungannya. Wanita itu akan berkata seperti :

' Ini keinginan anakku'

'Jangan harap anak-anakku akan menganggap kalian samchon.'

'Anak-anak kalian hanya akan hidup bersama eomma, samchon kalian jahat.'

Begitulah ancaman yang diberikan oleh Seungwan bila keinginannya tidak dituruti. Bahkan wanita itu pernah meraung-raung sebab ingin makan gulali tengah malam.

"Hyung bantu aku." Keluh Jaehyun mengadu pada seseorang yang berada disebrang sana.

"Aku sedang bekerja,pasienku hari ini banyak." Kata seseorang disana yang tak lain dan tak bukan adalah Johnny. " Memang apa yang dilakukan oleh noonamu kali ini."

"Noona menyuruhku menemaninya ke mall."

"Bukankah itu masih normal, tidak aneh"

"Tapi noona menyuruhku memakai dan berdandan seperti wanita, Mau ditaruh dimana muka gantengku." Kata Jaehyun frustasi. "Aku merasa dirugikan."

Sedangkan disana tawa menggelegar terdengar jelas, padahal saat ini dokter muda itu sedang berada diruang praktek menunggu pasien berikutnya. Sampai seorang perawat dan salah seorang ibu hamil masuk kedalam ruang prakteknya tercengang mendengar suara tawa sang dokter.

"Jaehyun selamat menikmati harimu, maaf aku ada pasien." Kata Johnny ketika sadar ada yang melihatnya.

Tut... Tut..

Sambungan diputus sepihak oleh Johnny.

"HYUNIE." Panggil Seungwan pada Jaehyun. "Kau sudah siap." Kepala wanita itu menyembul dari balik pintu kamar Jaehyun.

"Omo kenapa belum berdandan sayang." Katanya sekali lagi saat melihat Jaehyun belum memakai make-up. "Sini aku dandani."

Seungwan bergerak maju kearah Jaehyun, lalu menuntun pria berlesung pipi itu ke meja belajar Jaehyun. Pria tampan itu pasrah saat Seungwan mulai membubuhkan bedak, eyeshadow dan segala macamnya ke wajahnya yang nyaris sempurna bagi kaum hawa.

"Omo kau cantik Hyunie." Kata Seungwan bangga dengan hasil make-up nya.

Sedangkan Jaehyun menatap nanar pada pantulan kaca kecil yang dipegang kakak sepupunya.

' Aku trauma menghadapi ibu hamil yang lagi ngidam.' batin Jaehyun.

Si ganteng yang belum debut di chapter ini, chapter selanjutnya ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Si ganteng yang belum debut di chapter ini, chapter selanjutnya ya.

Maaf banget kalo ceritanya masih garing & banyak typo.

Happy reading.

Jangan lupa selalu jaga kesehatan ditengah pandemi.

Appa My 4 Children (Revisi)Where stories live. Discover now