William J. Moriarty As Your..

4.1K 434 98
                                    

_Teacher_

÷ ÷ ÷

Pagi ini kau terlambat ke sekolah. Salahkan dirimu yang lupa memasang alarm sebelum tidur.

Bukan waktu atau gerbang ditutup yang membuatmu panik. Kau punya segudang ide untuk menerobos masuk ke sekolah dan masuk ke kelas tanpa perasaan bersalah, padahal jelas bahwa kau datang terlambat.

Masalahnya sekarang adalah, wali kelasmu yang baru. Seorang Prof. Matematikawan yang terkenal cantik- eh, tampan baik hati namun kelewat disiplin.

Wali kelasmu sebelumnya mengundurkan diri karena masalah pekerjaan pribadi. Dan jadilah ia menjadi wali kelasmu sekarang.

Wali kelas yang merangkap sebagai guru matematika di sekolahmu sejak awal kau bersekolah di sini.

Prof. William James Moriarty.

Sialnya lagi, hari ini jam pertama adalah mata pelajaran matematika.

Mampus aku, batinmu.

Menerobos masuk lewat semak-semak dipagar belakang, mengabaikan tampilan yang acak-acakan juga rambut yang terdapat beberapa daun kering yang menempel.

Kau mengintip kedalam kelasmu. Beliau belum ada dikursinya.

Hatimu sempat bersorak senang mendapati dirimu selamat sebelum suara baritone yang sangat kau kenal menyapa indra pendengaranmu.

"Kau akan selamat dari absensi terlambat jika seharusnya kau langsung masuk ke kelas saat tahu aku belum hadir."

Kau menoleh dan menemukan ia tengah tersenyum manis di belakangmu. Membuat seluruh bulu kuduk di tubuhmu merinding hebat.

"Sekarang, masuklah. Nanti temui aku saat istirahat."

Kau masuk dan berjalan di belakangnya. Menghampiri tempat dudukmu di mana Anna, teman sebelahmu menatap miris padamu.

"Kepergok?" Kau mengangguk.

"Sudahlah. Masih untung kau datang mepet dengan beliau. Bukan saat beliau sudah menerangkan materi."

"Iya, aku tahu."

Jurnal pagi dengan wali kelas berjalan khidmat hingga bel berbunyi dua kali tanda masuknya jam pelajaran pertama.

"Sebelum aku masuk menerangkan materi, ada yang belum mengerjakan tugas pekan lalu?" William melipat kedua lengannya seraya menyandarkan diri di sandaran kursinya. Iris scarlettnya menelisik ke arah seluruh siswanya.

Matanya menangkap pergerakan gelisah dari dirimu. Wajahmu pucat seraya membongkar isi tasmu. Anna melirik ke arahmu yang berusaha menahan kesal karena lagi-lagi kau lupa membawa buku tugas matematikamu.

Minggu lalu aku sudah ditegur karena lupa mengerjakan, sekarang bisa mampus aku karena lupa membawanya.

"(Y/n)? Ada apa? Kau ada masalah?"

Kau tidak menyadari bahwa William sudah berada di sampingmu lantaran rasa panik yang menyerangmu.

Perlahan ia mengetuk-ngetukkan jarinya di mejamu, berusaha merebut perhatianmu kembali.

-MtP As Your ...-  [Chara x Reader] [On Going]Where stories live. Discover now