Kakinya kembali bergerak untuk mematikan lampu. Gelap, rasanya begitu tenang matanya pun terasa di sihir. Menyalakan lagu dengan volume sedang dan tubuhnya ikut tersihir. Seluruh badannya seketika lelah dan waktunya untuk istirahat.
Ingin menunggu Jeno namun kelopak matanya enggan menahan untuk membuka. Menyamankan posisinya untuk tidur di temani jasper, kucingnya dan akhirnya masuk ke dalam mimpi.
...
Siang hari yang sangat membosankan, jam pelajaran sejarah itu membosankan. Sungguh, rasanya ingin pergi dari pelajaran ini. Banyak murid di kelas ini tidak ada yang mendengar cerita sejarah dari mulut guru nya. Haechan bermain dengan penghapusan milik renjun, di potong potong dengan penggaris. Layaknya sedang ada di kompetisi masak
Renjun yang berada di sebelah haechan pun sedang meregangkan pundak kecilnya yang pegal karena terlalu lama duduk tegak.
Jeno mencoret coret bukunya entah apa yang dia lakukan. Jika di tanya dia sedang apa pasti jawabnya 'nahan boker gua'
Menjijikan sekali. Jaemin sendiri menatap ke luar jendela. bukan seperti yang di film cinta remaja yang melihat luar jendela dan melirik doi yang sedang bermain di lapangan sekolah. berbeda dengan sekolah Jaemin, luar jendela itu langsung mengarahkan ke bak sampah umum warga yang sudah di orek orek oleh ayam tidak ada akhlak. Sudah biasa, bahkan bukan udara segar yang masuk malahan bau sampah. Kelas ini seperti kelas buangan, guru saja malas masuk kelas karena bau
Mark dan chenle yang tidak bisa menahan bau pun memakai masker partai berwarna hijau. Iya orang tua mereka berdua ikut dalam partai, jadi dapat bonus masker bersama baju yang tertulis 'teruslah maju jika kau mampu, jika tidak mampu maka mundur. Pilihlah no 1 supaya kita berjaya'
(Saya asal asalan aja, gak tau kaos partai aslinya bagaimana :D )
Ayo sebentar lagi jam istirahat batin Jaemin ketika tidak sengaja melihat jam di atas papan tulis putih.
"Baiklah ada yang paham apa yang sudah saya jelaskan tadi?" Tanya guru sejarah tersenyum kepada muridnya
"TIDAK PAK" jawab sebagian murid, yang sisanya hanya diam
"Yaudah lah kalo gak paham, bapak sendiri juga bosen ngajar sama kelas kalian. Yaudah sana istirahat, belum bel sih tapi bapak awalin jam istirahat kalian. Gak ada tugas, silahkan nikmati jam istirahat kalian" ujar guru sejarah keluar dari kelas
Ruang Kelas seketika menjadi ramai, Jaemin merapikan buku dan tempat pensilnya ke dalam rak bawah meja dan beranjak dari duduknya. Memasuki tangan ke dalam saku seragamnya dan Berjalan keluar kelas.
"Woi bang mau kemana?" Tiba tiba seseorang merangkul bahu Jaemin dari belakang
"Mau pipis sung, ikut?"
"Kagak lah bang, gua duluan ke warung bareng yang lain ye" jisung melambai ke Jaemin dan berlari menyusul rombongan mimpi
Setelah membuang air, mencuci tangannya dan membasuh wajah. Menatap cermin di depan nya, wajahnya terlihat sangat lelah.
Keluar dari toilet, tidak sengaja melihat lami sedang duduk di kursi panjang sambil menunduk. Menghampiri teman perempuannya itu dan duduk di sampingnya.
Tidak ada niatan untuk menghibur, dirinya sangat tidak ahli dalam menghibur orang apalagi menghibur diri sendiri. Merogoh saku seragamnya, menemukan permen 'kiss' yang terdapat tulisan di belakangnya. Menyondorkan permen itu ke wajah lami yang masih menunduk.
YOU ARE READING
INTROVERT- NA JAEMIN
FanfictionMahendra Jaemin Pradipa. Seseorang yang memiliki pribadi introver di antara keluarganya. Menceritakan kisah kesehariannya yang tidak seindah di buku fiksi yang sering ia baca. Jaemin adalah orang tidak mudah berbicara secara langsung, dirinya yang t...
