Jaemin yang berada di samping chenle hanya tertawa betapa joroknya temannya. Jangan bayangin, celana bekas cepirit di jemur. Baunya innalilahi:)
"Yo Yo, mau pizza kagak? Gua pesenin" Mark membuka ponselnya
"Pesen aja Mark, nanti gua yang bayar" ucap chenle enteng. Mark mengangguk pertanda oke, jemari tangan nya bergerak untuk memesan makanan yang ia pesan
Menunggu makanan datang, mereka semua mulai sibuk dengan ponsel mereka terkecuali haechan dan renjun. Mereka berdua asik berdebat hanya karena haechan memasukan es batu ke dalam seragam renjun. Dengan penuh dendam renjun memasukan semua es batunya ke dalam celana seragam milik haechan
Jaemin seperti biasa, membalas DM dari teman kelasnya dengan singkat. Beberapa juga ada yang memberi pesan tidak jelas dari pembesar payudara, penambah tinggi badan dan obat manjur untuk malam pertama. Aneh bukan.
Tiba tiba ponselnya berdering, ada pesan masuk dari lami. Hanya menanyakan dirinya sedang apa dan dimana dia berada.
Mark meletakkan pizza yang ia pesan tadi di meja bundar di depannya. Mereka semua langsung menyimpan ponsel masing-masing dan mulai dengan ritual makan enak
"Asek makan enak, gua udah kayak bule bule belum makan pizza" ujar haechan memakan pizza itu sedikit sedikit, takut cepat habis
"Heleh,bule apaan bentukan kek lu. Kudanil ragunan lah iya" ceplos renjun menghindari haechan setelah melihat wajah haechan yang rasanya ingin membunuh renjun saat ini
...
"Assalamualaikum"
Pemuda berambut hitam tengah sibuk melepas kaos kakinya, Memasukan ke dalam keranjang baju dan menutup kembali keranjang itu. Mengambil air minum yang sudah ia siapkan di kulkas dan membawa air ke kamarnya.
melihat pintu kamarnya terbuka,dengan cepat ia memasuki kamarnya yang kini sudah berantakan. Tidak mungkin jika kucingnya yang membuat semua ini.
Sang pelaku kini memegang buku hariannya, membaca dengan wajah bersalah. Jaemin menarik buku dari tangan jaehyun, kepalanya menunduk pertanda dirinya sedang menahan amarah.
"Jaem gua-"
"Pergi dan lupain yg lu baca tdi" potong Jaemin tangannya bergetar, ingin memarahi orang di depannya tapi tertahan oleh pikiran nya
"Maafin gua jaem" lirih jaehyun menyentuh bahunya
Jaemin menepis tangan jaehyun dari bahunya, menatap orang di depannya dengan penuh rasa benci.
"Gua bilang pergi, sebelum gua benci sama lu bang" ancam Jaemin
"Sekali lagi maaf"
"Gua benci sama lu"
mendorong bahu lebar jaehyun ke depan kamarnya, Jaemin menggenggam knop pintu coklatnya."Jangan pernah lu masuk ke kamar gua lagi" pintu kamar itu ditutup keras oleh pemiliknya
Kamarnya yang berantakan membuat moodnya menjadi turun. Lebih baik ia membersihkan badan terlebih dahulu, setelah itu baru membersihkan kamarnya.
Selesai dengan acara mandinya, Jaemin memutuskan untuk membersihkan ranjangnya terlebih dahulu. Ranjangnya sudah rapih tanpa ada debu sedikit pun. Mengangkat karpet kecil di samping ranjangnya lalu ia gantungkan di kursi sementara.
Menyapu lantai dan membersihkan meja belajarnya yang berantakan, melihat kamar rapih itu enak. Tertata rapih, tidak sulit untuk mengambil barang. Sudah selesai dengan kegiatan beberes, sekarang tubuhnya sudah di hempaskan ke kasur merenggangkan kakinya yang pegal.
YOU ARE READING
INTROVERT- NA JAEMIN
FanfictionMahendra Jaemin Pradipa. Seseorang yang memiliki pribadi introver di antara keluarganya. Menceritakan kisah kesehariannya yang tidak seindah di buku fiksi yang sering ia baca. Jaemin adalah orang tidak mudah berbicara secara langsung, dirinya yang t...
