Day 2 : Demon / Angel

666 86 24
                                    

Panas, sesak, bercampur sakit ia rasakan. Rasanya ada sesuatu yang meronta keluar dari badan mungilnya ini. Dengan segenap tenaga yang tersisa, ia buka kelopak matanya. Menampilkan manik emerland indah yang kini sudah tidak ada cahaya kehidupan disana.

"Uuhhh..." suara lemah itu keluar secara refleks dari bibir yang terlihat mengering. Kedua tangan mungilnya menggenggam tangan dewasa lain yang berwarna hitam pekat dengan kepulan asap yang menyelimutinya.

Tangan dewasa itu tepat berada didada si mungil. Seperti hendak mengeluarkan sesuatu. Dan nyatanya memang benar, tak lama kemudian sebuah bola yang bercahaya keluar perlahan dari dada si mungil. Hanya saja baru setengah.

Perlahan ia tarik keluar bola bersinar itu, saat bola tersebut hendak lepas dari raga si kecil. Irish emas si pelaku yang tersembunyi itu tak sengaja bertemu dengan si mungil yang ternyata sedang tersenyum lemah padanya, senyuman pasrah.

Dengan refleks ia melepaskan bola yang bersinar itu kembali kedalam dada si mungil.

Seketika rasa sakit yang si mungil rasakan pun hilang. Hantaman energi besar ketika bola bercahaya itu kembali kedalam tubuhnya seketika membuat si mungil terbangun tiba-tiba.

"Astaga Tadashi! Kau bangun nak! Dokter! Dokter!" Panik seorang wanita yang berada tepat disamping si mungil.

Kemudian derap langkah kaki yang lain pun terdengar mendekat. Beberapa perawat dan dokter pun datang.

Mereka langsung mencek keadaan si mungil yang baru sadar itu, dapat sang dokter lihat keadaannya masih lemas karena baru tersadar.

Sementara si bayangan hitam yang mencoba mengambil sesuatu darinya tadi, samar-samar ia terlihat memudar secara perlahan disudut ruangan.
――――――――――――――――――――

Haikyuu © Haruichi Furudate

Shinigami!Tsukishima Kei x Human!Yamaguchi Tadashi

WARNING! HATI-HATI AKAN RANJAU TYPO!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Enjooy💕

――――――――――――――――――――
"Yama yang biasa yah!"

"Ha'i!"

"Yama tolong beer nya lagi 2!"

"Iyaa tunggu sebentar!"

Suara riuh pesanan yang terus saja terdengar itu memenuhi sebuah bar sederhana yang dijalankan seniornya--Sugawara Koushi.

Yamaguchi Tadashi, umur 25 tahun dan baru saja lulus dari perguruan tinggi. Meski sudah mendapat gelar S1 dalam bidang ilmu komunikasi, karena persaingan diluar sana yang begitu ketat membuatnya sulit mendapat pekerjaan yang sesuai passionnya. Maka mau tak mau ia harus bekerja paruh waktu di bar milik seniornya ini.

Dengan cekatan Yamaguchi membawa pesanan para pengunjung bar disana.

"Haaah, akhirnya sudah semua." Helaan nafas lega keluar begitu saja saat semua pesanan terpenuhi. Ia sekarang duduk mengistirahatkan diri di kursi dekat counter dimana bartender menyajikan minuman.

"Otsu Yama, ini minum dulu." Ujar sang bartender sekaligus pemilik bar-- Sugawara, sambil memberikan segelas jus buah pada Yamaguchi.

"Ah, terimakasih Sugawara-san." Ujarnya.

"Hehe... santai saja. Hmm ngomong-ngomong, hari ini rasanya lebih ramai daripada biasanya yah." Ucap Sugawara, manik abunya nampak melihat sekitar barnya yang lumayan dipadati pengunjung.

"Hmmm sepertinya begitu," timpal Yamaguchi mengiyakan.

Disela-sela obrolan mereka, tiba-tiba saja kursi dipinggir Yamaguchi nampak ditarik dan duduklah seorang lelaki dengan surai blondie serta kacamata hitam yang membingkai apik manik emasnya. Membuat Yamaguchi yang duduk dipinggirnya terkagum memandang objek yang begitu indah ini.

TSUKKIYAMA WEEK Where stories live. Discover now