856 Hari

10 1 0
                                    

Sudah aku peringatkan, tangki airmu terkuras sia-sia.
Kamu terlalu memaksa melawan ikrar haluan dermaga.
Jejaknya mengering, terhapus panas yang tak lekas tergiring.
Raup saja airmu yang tersisa, pada kubangan lumpur itu.
Sesukamu dapat bertahan disana berapa lama.
Airmu tak akan terusik, menggenang di terpa angin darat.
Tenang saja.
Tidak perlu bersusah payah untuk menyiramnya lagi.
Dia mempunyai neraka siang dan bekunya malam.
Memanas serta mendingin pada waktu yang tak segan membatu.
Tak perlu khawatir jika siangnya memberikan kilau yang menyilau mata.
Di malam harinya, adalah saat dia menyeru langit gelap di atas kepala.
Atau dia memang sudah terbiasa dengan benda gemerlap di atap.
Bagaimana tidak!
Hanya mereka yang menemani malam sepinya.
856 hari berlalu.
Kamu cukup menyiramnya dengan baik.
Meski dalam keadaan yang pelik.
856 hari berlalu.
Kamu cukup menetapkan air yang bahkan tak berbekas mengering di tanahnya.
Maaf memang kamu saja, yang dari awal tidak membaca isyarat keras.
Tinggalkan saja dia "Sang Sahara".
Percuma kamu terus bersamanya, ending cerita tidak akan pernah berakhir bahagia.

Ldyon.

Sajak DuniakuWhere stories live. Discover now