⸙• ⓶

367 46 278
                                    


Musim panas yang seharusnya cerah, berubah menjadi sendu hanya dalam semalam.

Di pemakaman itu, setumpuk(?) orang hinggap(?) didepan 4 batu nisan. Isak tangis mulai menderu, kelopak mawar berjatuhan menyentuh tanah.

Ditengah itu semua, penyesalan dalam menyelimuti hati (Name).

"Hiks...kalau saja malam itu aku tidak pergi mungkin ini semua tak akan terjadi"

Mari flashback sebentar.

"ini sudah malam, tapi (Name)-chan masih belum ditemukan"

"sebaiknya kita cepat, ramalan cuaca mulai memburuk saat ini"

Menyusuri jalan berpasir, mereka  terus terusan meneriakkan nama (Name). Berharap segera menemukannya.

Tiba tiba...

"hah? Hujan?"

Butiran air mulai berjatuhan, disusul oleh angin kencang. Membuat benda benda disekitarnya beterbangan, pohon terguncang, kabut menghalangi pandangan mata. Terjebak didalam badai bukanlah hal yang mereka inginkan, tapi sayang author berkata lain:)

Dari tengah laut gelombang besar bergerak cepat ketepian

"S-senpai, what is that?" telunjuknya diarahkan ketengah laut, yang lain ikutan menatapnya.

//Kenapa kalian ga lari nyet<( `Д´)ノ

Gelombang besar itu menghantam dan 4 orang diantara mereka mokad;D

Flashback pun berakhir.



"adik wagahai meninggal karna kau! Wagahai kecewa padamu!"

"hiks onii-chan"-Ruka
/Ruka manggil Leo gitu kan? Lupa ish/

"CALON SUAMI GW MATI GEGARA LU! TANGGUNG JAWAB LU NJIR"-Zira

/kuculik bentar yak yumeko_mio

Wanita cantik itu manarik rambut (Name) dan membawanya kelapangan gulat.gggg

Beberapa orang mulai menghentikan pertikaian itu, termasuk pihak keluarga dan Izumi.

Izumi berdiri didepan (Name) sambil merentangkan tangannya.

"cukup Zir! Hentikan. Ini bukan salah (Name)"

"teman temanmu meninggal kau tau! Ini semua salahnya!!" ia memang marah, tapi air mata menetes membasahi wajahnya.

"apa kau bersyukur karna kau satu satunya yang selamat saat malam itu" menggenggam kerah Izumi pipel bernama Zira itu menatap tajam sambil tersedu.

(Name) makin terpuruk, ia paham sakit yang Zira rasakan. Ditinggalkan oleh orang yang di cintai.

"Zira, aku minta maaf. Ini salahku" berlari meninggalkan tempat itu, dadanya terasa sesak. Ingin ia ulang kembali waktu. Namun itu mustahil, saat ini yang ia rasakan hanyalah penyesalan.

Beberapa minggu kemudian...

"(Name) ada Izumi didepan"-emakmu.

"suruh dipulang. Aku tak ingin bertemu dengannya" suara (Name) terdengar serak, sejak saat itu ia selalu mengurung diri.

ʏᴇᴏᴜʙɪ ∙ Sena Izumi X Reader ∙ ☑Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin