Sesampainya di sekolah, Rea buru-buru mengeluarkan handphone-nya dan membuka aplikasi whats app untuk menghubungi Savita, menanyakan dimana anak itu.

Sesampainya di sekolah, Rea buru-buru mengeluarkan handphone-nya dan membuka aplikasi whats app untuk menghubungi Savita, menanyakan dimana anak itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

p
woi, lu dmn?

yg salamnya p atheis

p for punten
lo dmn?

di dpn kelas
sini cpt
gpl

y ok

Rea langsung melangkahkan kakinya menuju kelas dengan kantong kresek hasil belanjaannya di tangan, mencari keberadaan sahabat bermata empatnya dan menghampiri gadis itu begitu matanya menangkap sosok Savita yang tengah mengobrol dengan Vano yang sudah siap dengan baju basketnya.

"Buset masih pagi dah panas aja mata gue," Rea menyindir saat jaraknya dengan sepasang kekasih itu sudah dekat, membuat keduanya menoleh ke arahnya.

"Siapa suruh jomblo?" Vano bertanya dengan muka tengilnya, yang membuat Rea mengerutkan wajahnya kesal.

"Makanya cari pacar sana," Rea memutar bola matanya mendengar Savita menambahi.

"Nunggu ada yang suka dulu, kak," Rea membalas dengan nada sok lembut dan kepala yang menunduk sedikit, menjawab ejekan kedua orang di depannya dengan sok lugu.

"Padahal banyak, pura-pura buta lo?" Savita menaikkan sebelah alis dan bibirnya.

"Ha? Emang ada?" Rea mengerutkan keningnya samar.

"Banyak, bego."

"Si-"

"Eh abis ini kelas kita mulai!" perkataan Rea terpaksa harus terputus karena teriakan Reyhan yang muncul dari arah tangga. "Buruan ke lapangan semua!"

Setelah perkataan Reyhan yang itu, semuanya yang ada di sana langsung turun dan bersama-sama menuju ke lapangan basket. Savita dan Rea beralih mencari tempat duduk di tribun paling dekat dengan lapangan basket, sedangkan Vano bersama Reyhan bergabung dengan anak-anak cowok tim basket XI IPS 1. 

Beberapa menit setelahnya, pertandingan basket antara tim XI IPS 1 dengan tim XI IPA 1 dimulai. Rea memperhatikan permainan di lapangan itu sambil memakan camilan yang ia beli di supermarket tadi.

"Lo tuh pura-pura bego atau beneran bego sih?" Savita bertanya sambil memasukkan tangan ke dalam bungkus makanan ringan yang ada di tangan Rea.

"Hah? Apaan?" Rea menatap Savita bingung.

"Hah heh hoh. Lo tuh pura-pura gak tau apa beneran gak tau kalo Bara suka sama lo?" Savita menatap Rea heran, ia gemas sekali dengan temannya yang terlihat tidak peka tingkat dewa itu. Raut wajah bingung Rea berangsur menghilang.

"Bara..., ya?" gadis itu bergumam, menatap ke arah lapangan dan mencari sosok tinggi Bara di sana, memperhatikan pergerakkan cowok itu sembari melahap camilannya lagi.

Am I Antagonist? Where stories live. Discover now