PROLOG

11 3 0
                                        

Korea, 2021

Seorang wanita sedang termenung menatap senja tanpa memikirkan orang yang berlalulalang didepannya dengan menatapnya dengan tatapan heran, ia pun bangun dari zona nyamannya berjalan ke arah laut dan berkata,

"Tidak ku sangka sudah 10 tahun lamanya aku akan tinggal di negara yang tidak ingin ku kunjungi sama sekali" Ucapnya

Tanpa disadar seseorang dibelakang memanggilnya sedari tadi

"Nara-shi" panggil orang tersebut dengan menepuk pundaknya

"Kenapa kau diam saja? Daritadi aku sudah memanggilmu dari jauh sana" lanjutnya

" Ah ya? Maaf aku tadi melamun sebentar" Balas perempuan itu yang dipanggil Nara

"Aigoo kubilang apa kau ini terlalu banyak melamun dan itu tidak baik untukmu" Balasnya kepada Nara

"Ayo yang lain telah menunggumu dipenginapan, lagipula disini sudah mulai terasa dingin dan itu tidak baik untuk tubuhmu" lanjutnya

"Baiklah" Ucapnya kepada sang lelaki.
Akhir-akhir ini ia sering melamun memikirkan tanah airnya tempat ia dilahirkan dan besar, ia sangat merindukan tempat itu karna bagaimanapun teman, sahabat, keluarganya bahkan ada disana.

"Aku merindukan semua itu" Gumamnya.

Indonesia, 2011

"Aku harus pergi, xel." Ujarnya dengan tersendu.

"Ra, ada jalan lain selain kamu pergi kesana." Tatap lawan bicara dengan nada khawatir.

"Mungkin ini kesempatan aku untuk mencari ibuku." Lirihnya dengan menatap kosong lawan bicaranya.

"Oke kalau kamu tetap bersikukuh, aku bakal nemenin kamu ya? Atau kamu mau ditemani Andin?" Tawar sang lelaki dengan memegang kedua pundaknya dengan lembut.

"Aku gapapa, xel. Aku bisa sendiri." Yakinnya pada lawan bicaranya.

"Aku gamau kamu sendirian disana, Nara" Jelasnya dengan menatap khawatir.

"Aku gabakal sendirian, xel. Aku punya mereka sekarang. Lagipula, kalau kamu ikut aku, dia bakal tau keberadaanku." Ucapnya dengan menatap kedua bayi yang berada dibox bayi.

"Baiklah, jika itu keputusanmu. Aku akan terus mendukungmu apapun yang kamu inginkan. Tapi dengan satu syarat, kita harus sering memberi kabar satu sama lain. Jangan lupa disetiap harinya." Tatap sang lelaki kepada Nara dengan lembut.

"Baiklah, jika itu persyaratannya." Ucapnya dengan tersenyum sendu.







Thank you for reading❤

안녕 And GoodbyeWhere stories live. Discover now