Chapter 11 🔞

2.1K 300 34
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Doyoung merasakan ombak dingin menyentuh kulit kakinya. Ia sudah terbiasa dengan suasana seperti ini, tenang dan aman, tanpa memikirkan banyak hal. Hanya hidup dengan seseorang yang berdiri tepat di sampingnya membiarkan kulitnya juga terkena ombak. Doyoung selalu memanggilnya dengan Mate.

Tentu saja Alpha yang punya gelar White itu sangat bahagia. Melihat bekas gigitan yang tidak akan pernah pudar karena waktu. Ia juga bisa merasakan hawa kehidupan yang dari sang Mate. Alpha yang memiliki julukan terkuat dalam sejarah dengan gelar Blue.

"Doyoung!"

"Ya?"

"Aku mencintaimu," katanya lembut meski mata birunya tertuju pada lautan.

"Aku tahu," balas Doyoung yang melihat lautan dengan ombak yang tenang di depannya.

Dua bulan hampir berakhir, si bungsu Kim itu tahu bahwa kehidupannya sekarang akan direnggut begitu saja. Doyoung ingat isi surat yang dibawa Chaeyeon waktu itu. Jaehyun harus segera menghadap Raja para werewolf. Tugas berat sudah menanti, sudut hatinya tidak pernah rela menyerahkan Mate-nya begitu saja. Itu sama saja menyerahkan nafasmu pada kematian.

"Sudah hampir waktunya ya," kata Doyoung menghela nafas.

"Maafkan aku, aku berharap kita punya banyak waktu atau seperti ini selamanya. Namun ada satu siklus yang tidak bisa aku hentikan. Kau ada di sampingku sekarang adalah sesuatu yang tak pernah berani aku bayangkan. Kau adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku Alpha White. Terima kasih sudah menyerahkan kehidupanmu padaku," kata Jaehyun tersenyum.

Hidupnya, Doyoung tahu Jaehyun tidak pernah ingin merenggut apa yang paling berharga bagi Doyoung. Ia sendiri yang menyerahkannya pada Alpha bergelar Blue tersebut. Sejujurnya Doyoung tidak menyesal melakukannya. Sebagai sepasang werewolf yang diciptakan untuk satu sama lain mereka memang akan berpisah karena maut suatu hari nanti. Namun Doyoung belum siap jika ia akan kehilangan Jaehyun lebih cepat daripada werewolf lain.

Tapi menjadi bagian dari kebahagiaan Alpha Blue adalah hal yang paling penting yang harus dilakukan Alpha White.

Doyoung tidak mungkin tidak bahagia setelah mencapai hal itu. Takdir memang sangat kejam, Sea Goddes dan Moon Goddes sudah melakukan yang terbaik untuk mereka berdua. Doyoung mungkin egois jika meminta lebih. Meski sudut hatinya meronta untuk melakukannya. Menyimpan Alpha Blue-nya untuk dirinya sendiri.

Doyoung meraih tangan Jaehyun, ia bisa melihat ekspresi Jaehyun yang terkejut. Dia sedang tidak dalam mode waspada sepertinya. Kemudian Doyoung mendorong Jaehyun hingga mereka berdua jatuh di atas pasir pantai. Ia memeluk miliknya erat.

"Maaf, aku ingin egois sekarang."

Jaehyun membelai surai Doyoung lembut. "Tidak apa-apa, aku juga ingin egois meski hanya sebentar," kata Jaehyun.

Doyoung menjatuhkan ciumannya pada luka penandaan yang ia berikan pada Jaehyun. Ada aroma hutan dan tumbuh-tumbuhan hijau dari sana, bercampur dengan aroma lautan menenangkan. Kemudian ia mencium bibir Jaehyun untuk menyalurkan hasrat keegoisnnya pada Jaehyun. Dan pemuda yang sedang ia tindih juga membalasnya dengan rasa lapar yang sama.

Eyes of The SeaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora