Chapter 8

1.6K 362 59
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

"Aku pulang !"

Doyoung melirik ke arah kakaknya yang tersenyum menyebalkan setelah pergi selama beberapa hari untuk mengatasi masa rut-nya. Ia sedikit bertanya-tanya apa Gongmyung tidak terganggu dengan aroma Jaehyun yang semakin mendominasi rumah ini. Namun ia tidak akan bertanya soal itu jika ternyata Gongmyung pulang dengan orang lain. Itu sepupu Jaehyun bernama Chaeyeon, gadis yang hampir sepanjang waktu bersama Jaehyun.

 "Chaeyeon, kau ada di sini?" itu suara Jaehyun.

"Aku ingin melihat keadaanmu sepertinya kau baik-baik saja," ujar Chaeyeon sambil tersenyum.

"Ada masalah?" tanya Jaehyun langsung.

Gadis Alpha itu mengangguk sambil mengeluarkan sebuah surat yang digulung dan diberi pita emas. Ia menyerahak surat itu kepada Jaehyun untuk dibaca. Sedangkan dua bersaudara Kim  sedikit terkejut dengan keberadaan surat itu. Itu adalah surat dari Raja yang dikirimkan secara khusus. Jadi mereka tidak bisa menebak apa isi dari surat itu.

Jaehyun menarik nafas panjang setelah membacanya. "Jadi Raja dan Perdana Menteri memanggilku?"

"Aku tidak tahu apa isi suratnya, aku ingin kau yang membacanya lebih dulu daripada Appa-mu karena surat itu untukmu. Sepertinya masalahnya lebih pelik daripada yang aku duga. Semua orang pasti tahu soal keberadaanmu sebagai Alpha Blue setelah simulasi itu." Chaeyeon memberikan penjelasannya namun gadis itu terlihat gelisah berarti ia mengetahui sesuatu.

Jaehyun berusaha menenangkan dirinya, agar tidak tiba-tiba menghancurkan kediaman bersaudara Kim. "Chae, belum saatnya untuk pergi ke Ibukota. Apa aku bisa memberikan balasan?"

"Aku tidak yakin, namun aku akan mencoba. Apa yang ingin kau kirimkan?"

"Tolong katakan kepada mereka bahwa mereka masih harus menunggu," kata Jaehyun sambil melihat ke arah Doyoung. Yang dipandangi hanya memandang Jaehyun bingung namun Alpha Jung itu belum memberikan jawaban. "Aku akan menemui mereka jika waktunya tepat. Masih ada hal yang harus aku lakukan."

Chaeyeon mengangguk, ia melihat ke arah Doyoung. "Doyoung Oppa, bisa antar aku mencari kertas. Aku harus menulis surat balasan," kata Chaeyeon.

Doyoung mengangguk kemudian membimbing Chaeyeon menuju ke ruang kerja yang dipenuhi alat tulis. "Kau tahu Oppa, aku di sini bukan sekedar untuk meminta sebuah kertas untuk menulis. Aku ingin membicarakan sesuatu, tentu saja ini soal sepupuku."

Doyoung mengangguk, setelah berbicara dengan Taeil dia memang cukup waspada kepada setiap orang yang berbicara padanya. Namun Chaeyeon adalah salah satu orang yang tahu tentang statusnya sebagai Alpha White. "Tentu, kau bisa membicarakannya denganku."

"Aku sengaja membawa langsung surat itu kemari karena aku yang menerima surat itu. Bukan hanya Jaehyun yang harus tahu namun kau juga. Pikiranku cukup berkecamuk mengambil keputusan ini. Jaehyun akan pergi dari sisiku sebentar lagi, aku khawatir soal itu," kata Chaeyeon.

"Chaeyeon, aku tahu kau khawatir namun apa kau mengizinkanku untuk bersamanya selama dia hidup?" tanya Doyoung.

Gadis itu mengangguk, "Seperti aku tidak punya pilihan lain. Itu hanya satu-satunya jalan, agar ia sempat mengalami apa itu kebahagian di sisa umurnya. Hanya Oppa yang bisa melakukan itu."

Eyes of The SeaМесто, где живут истории. Откройте их для себя