Chapter 32 : Amarah Wiliam Granger

Začít od začátku
                                    

Wiliam dan Helena menatap Narcisaa dan Draco. Kedua Granger itu sedikit heran melihat pakaian serta rambut sepasang Ibu dan Anak itu tampak familier di ingatan mereka. Dan juga, Hermione menceritakan bahwa mereka di sini untuk mendapatkan Manor mereka. Tapi setahu kedua Granger itu, tidak ada teman-teman Hermione yang benar-benar kaya di mana mereka memiliki Manor di Peranciss! Mereka benar-benar mengingat detail cerita Hermione tentang teman-temannya dan tidak ada yang menyebutkan bahwa salah satu temannya memiliki Manor lebih dari dua terutama di Peranciss. Karena semua teman-teman penyihir Hermione asli dari wilayah Inggris.

"Ini adalah Narcissa Malfoy dan Draco Malfoy,"

Ketika mendengar nama Draco Malfoy, Wiliam Granger segera mengeratkan kedua tangannya dan menatap nyalang pemuda bersurai platina itu. Hermione yang melihat Ayahnya murka, secara reflek menarik Narciasa menjauh.

Draco menatap pria paruh baya yang tampaknya sangat marah dengannya. Ia bisa melihat kobaran api di mata pria itu. Insting berkerja, dia mundur selangkah demi selangkah.

Tanpa menunggu aba-aba, Wiliam segera mendekat pada Draco dan menarik kerah bajunya. "JADI KAU DRACO MALFOY!"

"Dad!" seru Hermione yang syok melihat amarah Ayahnya. Sementara Narcissa yang berada di pelukan Hermione menatap anaknya. "Draco!"

Oliver dengan segera berlari pada Wiliam yang tengah mencekik Draco. "Mr. Granger! Lepaskan Malfoy!" pemuda Wood itu berusaha membantu Draco. Helena juga tidak tinggal diam, ia segera membantu Oliver menahan Suaminya.

"APA KAU TAHU BAHWA PUTRIKU SELALU BERSEDIH KARENAMU!" ucapan Wiliam membuat Draco terkejut. "PUTRIKU SELALU MENANGIS SAAT BERCERITA TENTANG KEJAHATANMU BERSAMA TEMAN-TEMAN ASRAMA BODOHMU ITU! KAU TAHU PERASAANKU SEPERTI APA, KETIKA MELIHAT AIR MATANYA DAN MENDENGAR PENDERITAANNYA! AKU RASANYA INGIN MENGHAJARMU DETIK ITU JUGA! AKU JUGA TELAH MENGANCAM TEMAN-TEMAN ASRAMAMU YANG PERNAH DATANG KE RUMAHKU!" semua orang di sana terkejut dengan pengakuan Wiliam yang telah mengancam teman-teman Slytherin Draco, kecuali Astoria dan Theo yang memang tidak pernah membully orang lain termasuk Hermione.

"BAHKAN AKU MASIH BELUM PUAS MENONJOK TEMAN GENDUTMU ITU!" Hermione kembali mengingat bahwa ia pernah melihat pipi Crabbe membiru, saat ditanya pemuda itu justru mengalihkan topik. Sementara Pansy dan Blaise yang kembali ke Hogwarts menjadi pendiam dan selalu melamun. Ternyata ini semua karena ancaman Ayahnya.

"DAN SEKARANG AKU INGIN MEMBERI PELAJARAN PADAMU ANAK MUDA!" seru Wiliam menonjok Draco dengan keras membuat Narcissa, Hermione dan Helena menjerit bersamaan. Sementara Oliver tetap berusaha menenangkan Wiliam.

Sebenarnya, Oliver bisa saja menarik tubuh Wiliam dengan keras agar menjauh dari Draco. Tapi pemuda itu tidak melakukannya, karena ia tidak ingin menyakiti Wiliam.

Bibir Draco sobek setelah mendapatkan bogeman dari Wiliam. Namun Draco hanya diam saja menerimanya, tanpa melawan sedikit pun karena dia memang pantas mendapatkannya.

Wiliam akan meninju Draco sekali lagi, namun Oliver berhasil menghentikan tangannya. "Sudah cukup, Wiliam!" seru Oliver. Hermione yang melihat ada kesempatan, segera berdiri di depan Wiliam dan berusaha menenangkannya.

"Tenanglah, Ayah!" ucap Hermione yang memegangi kaus Wiliam di bagian depan. Helena juga mengelus tangan di bagian kiri Wiliam berusaha menenangkannya. Sementara Narcissa yang melihat Draco terjatuh ke lantai dengan bibir yang sobek, segera mendekat pada Malfoy muda itu.

Wiliam Granger tampak belum puas meninju Draco, berusaha untuk mendekati pemuda itu lagi. Namun dia ditahan oleh Oliver, Hermione dan Helena.

"Tenanglah, Daddy! Mereka adalah orang-orang yang baik!" Hermione berusaha menjelaskan pada Wiliam.

"Baik?! Baik katamu, Mione!" seru Wiliam membalas. Namun, ia tampak bersalah membentak Putrinya. Hermione menggelengkan kepalanya. "Daddy! Dad tahu, kan apa yang diajarkan Mommy? Dia mengajarkan kita untuk selalu memaafkan orang lain, kita harus memberikan kesempatan kedua untuk orang yang benar-benar berubah. Dad!" Hermione menjelaskan dengan nada sendu. Oliver juga tampak cemas melihat Hermione, ia takut gadis itu menangis. Ia sangat benci air mata Hermione Granger.

Hermione melihat Narcissa yang membantu Draco duduk dan meringis karena bibirnya sobek. "Mereka ingin berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Mereka ingin membuang masa lalu mereka dan tingkah buruk mereka. Bukankah itu hal yang baik? Dan kita harus membantu mereka, bukan?" jelas Hermione dengan mata berkaca-kaca.

Helena yang melihat kebaikan hati Putrinya itu meneteskan air mata saking bangga dan bahagianya. Sementara Oliver tersenyum tipis melihat sosok Hermione yang berdiri di depannya.

'Ah! Aku tidak salah pilih ternyata.'

Wiliam yang mendengarkan penjelasan Hermione berusaha menahan amarahnya. Ia melepaskan diri dari pegangan Oliver dan Helena yang tampaknya telah melepaskannya. Pria Granger itu mengalihkan pandangannya ke samping sambil berpangku tangan.

"Helena,"

"Ya?"

"Pintakan dua kursi untuk Draco Malfoy dan Nyonya Malfoy. Aku awalnya ingin memintakan obat untuk bibir Malfoy, tapi aku ingat kalau kalian para penyihir bisa menyembuhkan diri dengan tongkat sihir kalian." ucapnya tanpa menoleh.

"Baik!"

Semua orang senang mendengar ucapan Wiliam. Itu artinya ia bersedia memberikan kesempatan bagi Draco dan Narcissa. Hermione menoleh ke arah keduanya dan tersenyum.

Helena segera menjalankan perintah suaminya. Sementara Oliver mendekat pada Hermione dan merangkulnya.

Berterima kasihlah pada Oliver, karena pemuda itu menyewa tempat itu agar hanya mereka yang boleh berada di sana. Jadi, tidak ada seorang pun yang melihat peristiwa itu. Hanya saja, Oliver dan Hermione terpaksa satu kamar karena semua Hotel di Peranciss telah penuh oleh para wisatawan di berbagai Negara.

Bersambung.
.
.
.
.
.

Hai gess^^

Apa kabar? Selalu sehat, kan?

Terlihat jelas banget ya Wiliam sebagai ayah marah besar sama Draco yang bikin Hermione menangis. Siapa sih orangtua yang gak marah sama orang yang bikin anak mereka menderita? Kalau pun ada, itu orangtua benar-benar penyayang dan pemaaf banget.

Oh, ya? Gimana sama OlivMione? Ada yang bisa narik kesimpulan, kan kenapa Author di sini masangin Hermione sama Oliver? Kalau tahu, isi komen ini ya!

Jangan lupa vote dan komen serta stay safe guyss.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)Kde žijí příběhy. Začni objevovat